Ilustrasi: Ketenangan dalam ujian
Dalam kehidupan yang penuh dengan lika-liku, ujian dan cobaan adalah sebuah keniscayaan. Allah SWT, dalam kasih sayang-Nya, senantiasa memberikan petunjuk dan panduan bagi umat manusia agar mampu menghadapinya dengan sabar dan penuh keyakinan. Salah satu ayat yang menjadi pegangan penting dalam menghadapi kesulitan adalah Surah Al-Baqarah ayat 45. Ayat ini mengingatkan kita akan dua pilar kekuatan spiritual yang dapat menopang jiwa saat diterpa badai kehidupan.
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'."
Ayat ke-45 dari Surah Al-Baqarah ini merupakan seruan ilahi yang sangat fundamental. Kata "wasta'inu" yang berarti "mintalah pertolongan" membuka ayat ini dengan penekanan pada kebutuhan kita sebagai manusia untuk senantiasa bersandar kepada Sang Pencipta. Kita tidaklah memiliki kekuatan mutlak dalam menghadapi setiap permasalahan. Oleh karena itu, memohon pertolongan kepada Allah adalah langkah pertama dan terpenting.
Allah SWT kemudian memberikan dua kunci utama untuk mendapatkan pertolongan tersebut: kesabaran (ash-shabr) dan shalat (ash-shalat). Kedua hal ini saling melengkapi dan memiliki peran yang sangat krusial.
Namun, ayat ini juga menyadari bahwa amalan sabar dan shalat ini tidaklah mudah. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." Kata "berat" menunjukkan bahwa menjaga kesabaran dan mendirikan shalat dengan khusyu' membutuhkan perjuangan. Ini bukanlah sesuatu yang bisa diraih dengan mudah tanpa adanya kesungguhan. Hanya orang-orang yang memiliki kekhusyuan dalam ibadahnya, yang benar-benar merasakan kedekatan dengan Allah, yang akan merasa ringan dalam menjalankan kedua amalan mulia ini. Kekhusyuan inilah yang menjadi kunci untuk merasakan ketenangan dan keberkahan dalam ibadah, sehingga kesulitan pun terasa lebih mudah untuk dihadapi.
Al Baqarah ayat 45 bukanlah sekadar ayat yang dibaca dan dihafal, melainkan sebuah panduan praktis yang harus diimplementasikan dalam kehidupan. Ketika kita menghadapi tantangan dalam pekerjaan, masalah keluarga, kesulitan finansial, atau bahkan ujian kesehatan, ayat ini menjadi pengingat. Alih-alih mengeluh atau larut dalam kesedihan, kita diingatkan untuk pertama-tama bersabar. Kesabaran ini diiringi dengan upaya maksimal yang kita mampu, sembari memohon pertolongan Allah.
Kemudian, shalat menjadi sarana kita untuk memperkuat ikatan spiritual. Luangkan waktu untuk shalat tepat waktu, dan usahakan untuk menghadirkan kekhusyuan di dalamnya. Rasakan setiap gerakan, setiap bacaan, dan hadirkan diri sepenuhnya di hadapan Allah. Dalam sujud kita, curahkan segala keraguan, ketakutan, dan harapan. Percayalah, Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik dan menguatkan hati kita untuk menjalaninya.
Banyak kisah dalam sejarah Islam dan juga dalam kehidupan nyata umat Muslim yang menunjukkan bagaimana kesabaran dan shalat menjadi sumber kekuatan luar biasa. Orang-orang yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran ini seringkali digambarkan mampu melewati badai kehidupan dengan lebih tegar dan keluar dari ujian dengan membawa hikmah yang berharga.
Dengan memohon pertolongan melalui kesabaran dan shalat yang khusyu', kita sesungguhnya sedang membangun fondasi ketangguhan spiritual yang kokoh. Ini adalah janji Allah bagi hamba-Nya yang senantiasa mendekatkan diri dan berserah diri.
Memahami dan mengamalkan Al Baqarah ayat 45 adalah sebuah perjalanan. Mungkin tidak selalu mudah, namun dengan konsistensi dan niat yang tulus, kita dapat merasakan dampak positifnya yang luar biasa. Jadikan ayat ini sebagai kompas dalam menghadapi setiap fase kehidupan, dan saksikan bagaimana Allah SWT menganugerahkan ketenangan, kekuatan, dan pertolongan yang tak terduga.