QS. Al-Baqarah

Menyelami Keutamaan dan Pelajaran: Al Baqarah Ayat 71 sampai 80 Latin

Surah Al-Baqarah, surat terpanjang dalam Al-Qur'an, mengandung banyak ajaran dan kisah yang sarat makna. Di antara ayat-ayatnya yang penuh hikmah adalah rangkaian ayat 71 hingga 80. Bagian ini melanjutkan kisah Bani Israil yang diperintahkan untuk menyembelih seekor sapi betina. Melalui kisah ini, Allah SWT ingin mengajarkan pentingnya kepatuhan, kejelasan dalam perintah, dan bahaya dari sikap keras kepala serta mencari celah dalam ajaran agama. Mari kita telaah lebih dalam Al Baqarah ayat 71 sampai 80 latin beserta terjemahan dan makna mendalamnya.

Kisah Sapi Betina: Ujian Ketaatan Bani Israil

Rangkaian ayat ini menceritakan bagaimana Bani Israil menghadapi perintah menyembelih sapi betina. Perintah ini datang sebagai respons terhadap kasus pembunuhan yang tidak diketahui pelakunya. Allah memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina yang belum pernah digunakan untuk membajak tanah atau mengairi tanaman. Namun, alih-alih segera melaksanakan, Bani Israil justru menunjukkan sikap ragu, bertanya-tanya, dan bahkan berusaha mengulur-ulur waktu. Sikap ini mencerminkan kecenderungan mereka yang sering kali mempertanyakan, mencari keringanan, dan tidak segera tunduk pada perintah Allah.

QS. Al-Baqarah: 71

Mereka (Bani Israil) berkata: "Mohonkanlah (pertolongan) Tuhan untuk kami, agar Dia menjelaskan kepada kami, sapi betina yang bagaimana itu?" (Musa) menjawab: "Sesungguhnya Allah menerangkan (sapi betina) itu adalah yang tidak pernah diperah, dan tidak pernah dipergunakan untuk membajak tanah dan tidak menyirami tanaman, (dan) yang sehat, tidak ada cacat." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan dengan benar." Lalu mereka menyembelihnya; dan nyaris mereka tidak dapat melakukannya.

Ayat 71 ini menunjukkan bagaimana Bani Israil tidak langsung menerima perintah, melainkan meminta detail lebih lanjut. Padahal, perintah awal sudah cukup jelas. Respons Nabi Musa AS menunjukkan sifat sapi yang spesifik untuk menguji kesungguhan mereka. Ketidaksempurnaan pada sapi yang mereka temukan akhirnya menjadi kunci dalam menjawab misteri pembunuhan, sebuah hikmah yang tersimpan dalam perintah tersebut.

QS. Al-Baqarah: 72-73

Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang seseorang, lalu kamu saling tuduh-menuduh, padahal Allah mengetahui apa yang kamu sembunyikan. Maka Kami berfirman: "Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu, demikian Allah menghidupkan orang yang mati, dan Allah memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti."

Ayat 72 dan 73 melanjutkan kisah ini dengan mengungkapkan bahwa ketika mereka menyembelih sapi tersebut, mereka diperintahkan untuk memukul mayat korban pembunuhan dengan salah satu bagian dari sapi itu. Ajaibnya, mayat itu hidup kembali dan menunjuk pembunuhnya. Ini adalah mukjizat yang menunjukkan kekuasaan Allah yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, serta menegaskan keadilan-Nya.

QS. Al-Baqarah: 74

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

Ayat 74 adalah teguran keras dari Allah kepada Bani Israil. Setelah menyaksikan mukjizat yang begitu nyata, hati mereka tetap saja keras. Perbandingan dengan batu yang bahkan bisa mengalirkan sungai atau terbelah menunjukkan betapa kerasnya hati mereka yang tidak lagi responsif terhadap tanda-tanda kebesaran Allah. Ini menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa menjaga kelembutan hati dan keterbukaan terhadap kebenaran.

QS. Al-Baqarah: 75-76

Maka apakah kamu mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, sedang mereka mengetahui? Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kami telah beriman", tetapi apabila mereka berhadapan satu sama lain dengan sesama mereka, mereka berkata: "Apakah kamu akan menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, agar mereka dapat mengalahkanmu di sisi Tuhanmu? Tidakkah kamu berpikir?"

Ayat 75 dan 76 mengungkap sifat munafik dan kecurangan Bani Israil. Sebagian dari mereka sengaja mengubah firman Allah setelah memahaminya demi kepentingan duniawi. Mereka juga menyembunyikan kebenaran dari orang-orang beriman, khawatir kebenaran itu akan menjadi bukti melawan mereka di hadapan Allah. Ini menunjukkan betapa berbahayanya menyembunyikan ilmu dan berkhianat terhadap agama.

QS. Al-Baqarah: 77-80

Dan apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka umumkan? Dan di antara mereka ada orang-orang yang buta huruf, tidak mengetahui (membaca) Kitab (Taurat), kecuali angan-angan kosong, mereka hanya menduga-duga saja. Maka celakalah orang-orang yang menulis Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu berkata: "Ini dari Allah", agar dengan cara itu mereka dapat menjualnya dengan harga yang murah. Maka celakalah mereka, karena apa yang telah ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat. Dan mereka (Bani Israil) berkata: "Neraka tidak akan menimpa kami, kecuali beberapa hari saja." Katakanlah: "Apakah kamu memperoleh janji dari Allah, atau kamu mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?"

Ayat 77 hingga 80 menutup bagian ini dengan penegasan bahwa Allah mengetahui segala rahasia dan perbuatan manusia. Allah juga mengkritik sebagian Bani Israil yang buta huruf tetapi sok tahu, yang mengarang cerita dan mengaitkannya dengan Allah demi keuntungan pribadi. Mereka bahkan berani mengklaim bahwa siksa neraka hanya akan menimpa mereka sebentar saja, sebuah klaim tanpa dasar yang menunjukkan kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran ilahi.

Pelajaran Berharga dari Al Baqarah Ayat 71 sampai 80

Rangkaian Al Baqarah ayat 71 sampai 80 latin mengajarkan kita beberapa pelajaran penting:

Dengan memahami Al Baqarah ayat 71 sampai 80 latin, terjemahan, dan tafsirnya, kita dapat menarik hikmah yang mendalam untuk memperkuat iman, memperbaiki akhlak, dan senantiasa berusaha menjadi hamba yang taat serta bertakwa kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga kelembutan hati dan keterbukaan terhadap petunjuk-Nya.

🏠 Homepage