Ilustrasi Konsep Balasan Iman dan Kufur
Surah Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti Nyata", merupakan surah ke-98 dalam Al-Qur'an. Surah ini menekankan tentang pentingnya keimanan yang murni kepada Allah SWT dan penolakan terhadap segala bentuk syirik. Ayat 6 hingga 8 secara khusus menguraikan konsekuensi abadi yang akan dihadapi oleh manusia, baik mereka yang teguh dalam keimanannya maupun yang mengingkarinya.
Ayat keenam dan ketujuh dari Surah Al-Bayyinah memberikan gambaran yang jelas mengenai balasan yang menanti orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa mereka adalah sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمۡ شَرُّ ٱلۡبَرِيَّةِ
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (ditempatkan) di neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Namun, ayat yang melanjutkan pembahasan ini, yaitu ayat ketujuh dan kedelapan, memberikan kontras yang tajam. Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمۡ خَيۡرُ ٱلۡبَرِيَّةِ
Sungguh, orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Ayat ini merupakan kabar gembira bagi seluruh umat manusia yang telah memilih jalan kebenaran. Keimanan yang tulus kepada Allah, mengakui keesaan-Nya, serta mengikuti petunjuk para rasul-Nya adalah pondasi utama. Namun, iman saja tidak cukup. Keimanan tersebut harus diwujudkan dalam perbuatan nyata yang baik, yang dikenal sebagai amal shalih. Amal shalih mencakup segala bentuk ibadah, ketaatan kepada perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta berbuat baik kepada sesama makhluk.
Orang-orang yang memiliki kualitas ini dijanjikan surga yang penuh kenikmatan. Allah SWT berfirman dalam ayat lanjutan yang menggambarkan balasan mereka:
جَزَآؤُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُوا۟ عَنۡهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنۡ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Gambaran surga 'Adn yang disebutkan dalam ayat ini adalah sebuah kenikmatan yang tak terlukiskan oleh akal manusia. Surga 'Adn merupakan tempat tinggal abadi yang penuh dengan segala bentuk kesenangan, kenyamanan, dan keindahan. Sungai-sungai yang mengalir di bawahnya bukan sekadar air, melainkan bisa juga sungai-sungai susu, madu, atau arak yang lezat, sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an lainnya. Keindahan alamnya, kenyamanan istananya, dan berbagai fasilitas surgawi lainnya telah disediakan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih.
Lebih dari sekadar kenikmatan fisik, balasan yang paling agung bagi mereka adalah keridhaan Allah SWT. Keridhaan Allah adalah tujuan tertinggi yang dicita-citakan oleh setiap mukmin. Ketika Allah ridha kepada seorang hamba, itu berarti segala amalnya diterima, dosanya diampuni, dan ia berhak mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Sebaliknya, hamba tersebut juga merasa ridha dengan segala ketetapan Allah, tidak ada rasa penyesalan atau ketidakpuasan atas nasib yang telah ditentukan-Nya.
Syarat untuk mendapatkan balasan mulia ini adalah rasa takut kepada Allah SWT. Rasa takut yang dimaksud bukanlah ketakutan yang membuat seseorang lumpuh, melainkan rasa takwa yang mendorong seseorang untuk selalu berhati-hati dalam setiap langkah, senantiasa menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa inilah yang menjadi motivator utama bagi seseorang untuk senantiasa beriman dan beramal shalih, agar kelak mendapatkan kebahagiaan abadi.
Di sisi lain, ayat keenam dari surah ini memberikan peringatan keras bagi orang-orang yang mengingkari kebenaran. Mereka yang kafir, baik dari golongan Ahli Kitab yang menolak kebenaran Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, maupun orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah, akan mendapatkan balasan yang sangat pedih.
Tempat mereka adalah neraka Jahanam, tempat siksaan yang mengerikan. Mereka akan kekal di dalamnya, tanpa ada harapan untuk keluar atau mendapatkan keringanan. Keadaan mereka di neraka digambarkan sebagai seburuk-buruknya makhluk, sebuah kontras yang sangat jelas dengan kedudukan mulia orang-orang mukmin di surga.
Ayat-ayat ini menjadi pengingat yang kuat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga keimanan dan memperbanyak amal shalih. Surah Al-Bayyinah ayat 6-8 mengajarkan bahwa setiap pilihan hidup memiliki konsekuensi yang abadi. Dengan memahami kedua sisi balasan ini, kita diharapkan semakin termotivasi untuk memilih jalan kebahagiaan hakiki, yaitu jalan iman, takwa, dan amal shalih.