Ilustrasi SVG yang menggambarkan tema perlindungan ilahi melalui tiga surah Mu'awwidzat.
Dalam lautan ayat-ayat suci Al-Qur'an, terdapat tiga surah pendek namun memiliki kekuatan makna dan spiritualitas yang luar biasa. Ketiga surah ini, yang dikenal sebagai surah An-Nas, Al-Ikhlas, dan Al-Falaq, sering disebut sebagai "Mu'awwidzat" (surah-surah perlindungan). Keberadaan ketiganya dalam mushaf, tepat di akhir juz 'Amma, menegaskan posisi sentralnya sebagai bacaan yang sangat dianjurkan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT.
Surah Al-Falaq: Surah ke-113, terdiri dari 5 ayat.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai (seluruh) lautan (malam dan segala macam makhluk ciptaan-Nya),"
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Dari kejahatan makhluk-Nya,"
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
"Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
"Dan dari kejahatan wanita-wanita penganiaya tukang-tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul,"
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
"Dan dari kejahatan orang yang mendengki apabila ia mendengki."
Surah Al-Falaq membuka rangkaian perlindungan ini dengan memohon kepada Tuhan semesta alam, Sang Pencipta "falaq" – yaitu fajar yang menyingsing, yang juga sering diartikan sebagai permulaan segala sesuatu dan penciptaan. Ayat-ayat selanjutnya secara spesifik menyebutkan permohonan perlindungan dari berbagai kejahatan yang bersifat umum maupun spesifik: kejahatan segala ciptaan-Nya, kegelapan malam yang sering disalahgunakan oleh keburukan, sihir yang dilakukan melalui tiupan pada ikatan, dan yang tak kalah penting, dari kejahatan dengki yang bisa merusak kedamaian dan kebahagiaan.
Surah Al-Ikhlas: Surah ke-112, terdiri dari 4 ayat.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
اللَّهُ الصَّمَدُ
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
3. Tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Selanjutnya, surah Al-Ikhlas, yang sering dianggap sebagai jantung dari kemurnian tauhid, menegaskan keesaan Allah SWT. Dalam empat ayat singkatnya, surah ini secara gamblang menyatakan bahwa Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Penegasan tauhid ini sendiri merupakan bentuk perlindungan spiritual. Dengan memahami dan meyakini keesaan Allah, seorang hamba menjauhkan diri dari kemusyrikan dan segala bentuk penyekutuan, yang merupakan sumber ketakutan dan kegelisahan dalam pandangan akidah Islam.
Surah An-Nas: Surah ke-114, terdiri dari 6 ayat.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) sekalian manusia."
مَلِكِ النَّاسِ
2. Raja manusia.
إِلَٰهِ النَّاسِ
3. Sembahan manusia.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
6. Dari golongan jin dan manusia.
Terakhir, surah An-Nas melengkapi permohonan perlindungan dengan menunjuk langsung kepada Allah sebagai Tuhan, Raja, dan Sembahan sekalian manusia. Ayat-ayatnya menyerukan perlindungan dari bisikan-bisikan jahat, baik yang datang dari dalam diri sendiri (nafs) maupun dari luar, yang berasal dari godaan setan, baik dari golongan jin maupun manusia. Ini mencakup segala bentuk godaan yang bisa menjauhkan manusia dari jalan kebenaran dan ketakwaan.
Kombinasi surah An-Nas, Al-Ikhlas, dan Al-Falaq memberikan perlindungan yang komprehensif. Al-Falaq melindungi dari berbagai kejahatan eksternal dan alamiah. Al-Ikhlas menguatkan fondasi tauhid dan melindungi dari kesyirikan. Sementara An-Nas melindungi dari bisikan dan godaan yang merusak dari dalam dan luar diri.
Dalam kehidupan sehari-hari, membaca ketiga surah ini, terutama sebelum tidur, setelah salat fardhu, atau kapan pun merasa membutuhkan ketenangan dan penjagaan, adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan membaca Mu'awwidzat telah banyak diriwayatkan dalam hadis-hadis shahih, menunjukkan betapa besar manfaat dan khasiatnya bagi seorang mukmin dalam menghadapi berbagai tantangan hidup di dunia yang penuh dengan godaan dan cobaan.