Arti Surat Al Bayyinah Ayat 7 & Keutamaannya
Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Pembuktian", adalah surat ke-98 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan diturunkan di Madinah. Salah satu ayat yang paling menonjol dan sarat makna adalah ayat ketujuh, yang menjelaskan tentang nasib orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Memahami arti dan implikasi dari ayat ini sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperdalam keyakinannya dan memelihara amalan ibadahnya.
Arti Surat Al Bayyinah Ayat 7
Ayat ketujuh dari Surat Al-Bayyinah berbunyi sebagai berikut:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.)
Makna dari ayat ini sangat jelas dan lugas. Allah SWT menegaskan bahwa siapa saja yang memenuhi dua kriteria utama, yaitu iman dan amal shaleh, maka mereka adalah golongan yang paling baik di antara seluruh ciptaan-Nya.
Penjelasan Komponen Penting
Untuk memahami ayat ini secara mendalam, kita perlu mengurai dua elemen kunci yang disebutkan:
-
Iman (آمَنُوا - 'Aamanuu): Imannya di sini bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan keyakinan yang tertanam kuat dalam hati dan dibuktikan dengan keikhlasan serta ketundukan kepada Allah SWT. Iman mencakup keyakinan terhadap rukun iman yang enam: Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan qadha serta qadar. Iman yang benar akan memotivasi seseorang untuk senantiasa taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
-
Amal Shaleh (وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ - Wa 'Amiluu Ash-Shaalihaat): Ini merujuk pada segala perbuatan baik yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Amal shaleh mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah ritual seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, hingga muamalah atau interaksi sosial seperti berbakti kepada orang tua, bersikap jujur, menolong sesama, berdagang dengan adil, menjaga lisan, dan segala bentuk kebaikan lainnya yang mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta diridhai oleh Allah SWT. Kuantitas dan kualitas amal shaleh sangatlah penting.
Allah SWT menempatkan kedua hal ini secara berdampingan, menunjukkan bahwa iman dan amal shaleh tidak dapat dipisahkan. Iman yang sejati akan secara alami membuahkan amal shaleh. Sebaliknya, amal shaleh yang dilakukan tanpa didasari keimanan yang benar tidak akan diterima di sisi Allah.
Status "Sebaik-Baik Makhluk"
Pernyataan bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh adalah "sebaik-baik makhluk" (خَيْرُ الْبَرِيَّةِ - Khairul Barriyyah) adalah sebuah kedudukan yang sangat tinggi dan mulia. "Al-Barriyyah" secara umum mencakup seluruh makhluk Allah. Namun, dalam konteks ayat ini, ia merujuk pada umat manusia secara keseluruhan. Ini berarti, di antara seluruh jenis manusia, merekalah yang paling unggul dan paling mulia di hadapan Allah.
Bukan sekadar gelar tanpa makna, status ini membawa konsekuensi berupa pahala yang berlipat ganda, kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta keridhaan dari Allah SWT. Kedudukan ini adalah buah dari perjuangan mereka dalam mempertahankan keimanan di tengah badai keraguan dan godaan, serta konsistensi mereka dalam berbuat kebaikan meskipun banyak rintangan.
Keutamaan Iman dan Amal Shaleh
Surat Al-Bayyinah, terutama ayat ketujuhnya, memberikan penekanan yang sangat kuat pada pentingnya dua pilar ini. Keutamaan iman dan amal shaleh dapat dirinci sebagai berikut:
-
Akses Menuju Surga: Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW senantiasa menghubungkan antara iman dan amal shaleh dengan kenikmatan abadi di surga. Allah SWT berfirman dalam banyak ayat, "Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka mereka adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah: 82).
-
Perlindungan dari Azab: Keimanan yang tulus dan amal shaleh menjadi benteng pelindung bagi seorang mukmin dari siksa api neraka dan azab kubur.
-
Mendapatkan Pertolongan Allah: Orang yang senantiasa menjaga imannya dan berbuat kebaikan akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah dalam menghadapi kesulitan hidup. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7).
-
Menjadi Pribadi yang Lebih Baik: Iman menuntun hati untuk selalu merindukan kebaikan, sementara amal shaleh melatih jiwa untuk berbuat dan bersikap mulia. Keduanya menjadikan seseorang pribadi yang utuh, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat.
-
Mendapat Ridha Allah: Tujuan tertinggi seorang mukmin adalah meraih ridha Allah. Dengan beriman dan beramal shaleh, seorang hamba menunjukkan kecintaannya kepada Allah dan kesungguhannya untuk meraih keridhaan-Nya.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk terus menerus memperbaiki kualitas iman kita, memperdalam pemahaman tentang agama, serta senantiasa berusaha untuk melakukan berbagai macam amal shaleh dalam setiap lini kehidupan. Niscaya, kita akan menjadi bagian dari "sebaik-baik makhluk" yang dijanjikan oleh Allah SWT.