AS Roma, klub sepak bola Italia yang berbasis di ibu kota, Roma, memiliki sejarah panjang dan penuh gairah di kancah sepak bola Eropa, khususnya di bawah naungan kompetisi UEFA. Sejak kelahirannya, Giallorossi, julukan untuk Roma, selalu berambisi untuk mengukir nama mereka di antara tim-tim terbaik benua biru. Perjalanan mereka di kompetisi UEFA, mulai dari Liga Champions (sebelumnya Piala Champions) hingga Liga Europa (sebelumnya Piala UEFA), selalu menyajikan drama, kejutan, dan momen-momen tak terlupakan bagi para penggemar setia mereka.
Sejak didirikan pada tahun 1927, AS Roma telah menjadi representasi penting sepak bola Italia. Keterlibatan pertama mereka di kompetisi Eropa biasanya dimulai melalui kualifikasi Serie A. Meskipun belum pernah meraih gelar juara Liga Champions, Roma telah beberapa kali menunjukkan performa mengesankan yang membuat mereka diperhitungkan. Perjalanan mereka di kompetisi UEFA seringkali merupakan cerminan dari kekuatan dan tantangan yang dihadapi klub dalam membentuk identitas Eropa mereka.
Salah satu pencapaian paling signifikan AS Roma di kancah Eropa adalah ketika mereka berhasil mencapai final Piala Champions pada musim 1983-1984. Di bawah asuhan Enzo Bearzot dan dipimpin oleh ikon seperti Bruno Conti dan Francesco Rocca, Roma tampil luar biasa sepanjang turnamen. Namun, mimpi gelar juara harus tertunda setelah kalah dari Liverpool melalui adu penalti yang dramatis di kandang sendiri, Stadio Olimpico. Meskipun berakhir dengan kekecewaan, penampilan tersebut membuktikan bahwa Roma mampu bersaing di level tertinggi Eropa.
Selain itu, AS Roma juga pernah mencapai perempat final Liga Champions pada musim 2006-2007 dan 2007-2008. Di musim 2017-2018, Roma kembali membuat gebrakan dengan mencapai babak semifinal Liga Champions, mengalahkan tim-tim kuat seperti Barcelona di perempat final berkat kemenangan dramatis 3-0 di leg kedua. Meskipun terhenti oleh Liverpool di semifinal, penampilan heroik tersebut tetap dikenang sebagai salah satu babak paling membanggakan dalam sejarah partisipasi mereka di Liga Champions.
Selain Liga Champions, AS Roma juga menjadi peserta tetap di Liga Europa, kompetisi kasta kedua di Eropa. Dalam kompetisi ini, Roma seringkali menunjukkan semangat juang yang tinggi. Pada musim 2022-2023, di bawah arahan pelatih legendaris José Mourinho, AS Roma berhasil menorehkan sejarah baru dengan menjuarai UEFA Europa Conference League. Ini merupakan trofi Eropa pertama bagi AS Roma dalam sejarah klub. Keberhasilan ini tidak hanya membangkitkan euforia para penggemar, tetapi juga menegaskan kembali bahwa Roma adalah kekuatan yang patut diperhitungkan di pentas Eropa.
Meskipun Liga Europa sering dianggap sebagai ajang bagi tim-tim yang tidak lolos ke Liga Champions, AS Roma selalu menunjukkan keseriusan dalam kompetisi ini. Mereka kerapkali berjuang keras untuk melaju sejauh mungkin, membuktikan komitmen mereka untuk meraih kejayaan di setiap turnamen yang diikuti. Perjalanan mereka di Liga Europa seringkali diwarnai dengan pertandingan-pertandingan menegangkan dan kemenangan-kemenangan penting melawan tim-tim tangguh dari berbagai negara.
Berpartisipasi di kompetisi UEFA selalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi AS Roma. Persaingan yang ketat, jadwal padat, dan kebutuhan untuk menjaga kedalaman skuad menjadi faktor penting. Namun, setiap partisipasi memberikan pengalaman berharga yang dapat membentuk karakter tim untuk masa depan. Para penggemar Roma, yang dikenal dengan kesetiaan mereka yang luar biasa, selalu menantikan momen-momen kejayaan di panggung Eropa.
Dengan fondasi yang kuat, stadion yang ikonik, dan semangat juang yang tak pernah padam, AS Roma terus berupaya untuk memberikan penampilan terbaik di setiap kompetisi UEFA. Harapan untuk meraih gelar Eropa, terutama Liga Champions, tetap menjadi mimpi besar yang terus dikejar oleh klub dan para pendukungnya. Kisah sang Serigala di panggung Eropa masih terus berlanjut, dan setiap pertandingan menjadi babak baru yang menarik untuk disaksikan.