Di tengah keragaman dunia unggas, terdapat satu spesies yang memiliki pesona unik dan suara yang mengundang tawa, yaitu Ayam Ketawa. Burung yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan, Indonesia ini, semakin populer di kalangan penghobi karena keunikan vokalisasinya yang menyerupai suara tawa manusia. Kehadirannya tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa nuansa nostalgia dan kebanggaan akan kekayaan hayati Indonesia.
Ayam Ketawa, yang juga dikenal dengan sebutan Ayam Gaok, dipercaya telah ada di Indonesia selama ratusan tahun. Konon, ayam ini merupakan hewan peliharaan bangsawan Bugis yang kemudian menyebar ke masyarakat luas. Keunikan suaranya yang khas menjadi daya tarik utama yang membedakannya dari jenis ayam lainnya. Seiring waktu, popularitasnya semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia tetapi juga mulai dikenal di mancanegara.
Yang paling membedakan Ayam Ketawa dari ayam lain adalah suara kokoknya. Alih-alih suara "kukuruyuk" yang biasa, ayam jantan dari spesies ini mengeluarkan suara yang menyerupai tawa manusia, mulai dari tawa ringan hingga tawa terbahak-bahak. Suara ini dihasilkan dari struktur pita suara yang berbeda dan cara mereka mengeluarkan napas saat berkokok. Keunikan inilah yang membuat Ayam Ketawa begitu dicari dan dihargai oleh para pecinta unggas.
Selain suara, Ayam Ketawa juga memiliki penampilan fisik yang menarik. Umumnya, ayam ini memiliki postur tubuh yang tegap dengan dada membusung dan leher yang menjulang. Bulunya memiliki beragam variasi warna, mulai dari hitam legam, putih bersih, merah kecoklatan, hingga kombinasi warna yang eksotis. Paruh dan kakinya biasanya berwarna hitam atau abu-abu. Ayam betinanya memiliki tampilan yang sedikit berbeda, lebih mungil dan cenderung tidak mengeluarkan suara "tawa" seunik pejantan, namun tetap memiliki pesona tersendiri.
Memelihara Ayam Ketawa pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan merawat ayam kampung biasa. Kunci utamanya adalah menyediakan kandang yang bersih, aman dari predator, dan cukup luas. Pakan yang diberikan juga harus bergizi, meliputi campuran biji-bijian, dedak, sayuran hijau, dan suplemen jika diperlukan. Penting untuk menjaga kebersihan kandang secara rutin untuk mencegah penyakit. Air minum yang bersih dan segar harus selalu tersedia.
Bagi pemula, penting untuk mempelajari karakter ayam yang akan dipelihara. Ayam Ketawa yang terbiasa berinteraksi sejak dini akan lebih mudah beradaptasi dan menunjukkan suara "tawanya" dengan lebih jelas. Pemberian rangsangan positif dan suasana yang nyaman juga dapat memengaruhi kualitas vokalisasi mereka.
Ayam Ketawa bukan hanya sekadar hewan peliharaan penghibur. Di pasar hewan hias, ayam ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi, terutama untuk pejantan dengan suara yang paling merdu dan unik. Ini menjadi peluang ekonomi bagi para peternak lokal. Selain nilai ekonomi, Ayam Ketawa juga memiliki nilai budaya yang penting. Keberadaannya menjadi pengingat akan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan menjadi bagian dari kekayaan budaya yang patut dijaga kelestariannya.
Selain hiburan dari suara tawanya yang menggemaskan, memelihara Ayam Ketawa juga memberikan manfaat lain. Aktivitas merawat ayam dapat menjadi sarana relaksasi dan menghilangkan stres. Mengamati tingkah laku mereka yang unik juga dapat memberikan kebahagiaan tersendiri. Bagi sebagian orang, memelihara Ayam Ketawa juga menjadi simbol kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa.
Dengan segala keunikan suara, tampilan, dan nilainya, Ayam Ketawa layak mendapatkan perhatian lebih. Mereka adalah permata kecil dari bumi pertiwi yang terus menghadirkan senyum dan keceriaan bagi siapa saja yang mendengarkan "tawanya".