Simbol Bulan Sabit dan Bintang Surah Al-Falaq

Ayat Terakhir Surat Al-Falaq: Perlindungan dari Kejahatan Makhluk-Nya

Surat Al-Falaq merupakan salah satu dari dua surat mu'awwidzatain (dua surat perlindungan) yang diturunkan di Mekah. Surat ini terdiri dari lima ayat dan menjadi bacaan penting bagi umat Muslim untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai keburukan. Ayat-ayatnya yang singkat namun sarat makna mengandung pesan tentang kekuasaan Tuhan sebagai sumber keselamatan dari berbagai ancaman, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi.

Secara umum, Surat Al-Falaq memerintahkan kita untuk berlindung kepada Tuhan semesta alam, Tuhan yang menguasai waktu fajar. Kita diajak untuk memohon perlindungan dari kejahatan makhluk-Nya, dari kegelapan malam yang pekat, dari sihir para penyihir yang meniupkan mantra-mantra ke simpul-simpul, dan dari kejahatan orang-orang yang dengki. Pesan ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap aspek kehidupan, selalu ada potensi keburukan yang mengintai, dan hanya kepada Allah lah kita dapat berserah diri sepenuhnya untuk mendapatkan keamanan.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad.

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.

Memahami Kejahatan Dengki dalam Ayat Terakhir

Ayat terakhir dari Surat Al-Falaq, "Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad," membawa makna yang sangat mendalam tentang salah satu bentuk kejahatan yang paling destruktif: kedengkian. Dengki, atau hasad, adalah perasaan tidak senang terhadap kebahagiaan, kesuksesan, atau karunia yang dimiliki orang lain. Perasaan ini dapat memicu berbagai macam tindakan buruk, mulai dari ucapan negatif, fitnah, hingga upaya untuk merusak atau menjatuhkan orang yang didengki.

Dalam konteks ayat ini, kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan yang timbul akibat sifat dengki. Ini bukan hanya tentang melindungi diri dari orang yang secara aktif mendengki kita, tetapi juga tentang memohon agar hati kita dijauhkan dari sifat dengki itu sendiri. Sifat dengki dapat merusak hati pelakunya, menguras energi positifnya, dan menjauhkannya dari ketenangan jiwa. Dengan memohon perlindungan, kita mengakui bahwa kita lemah dan membutuhkan pertolongan Tuhan untuk menjaga diri dari pengaruh buruk kedengkian, baik yang datang dari luar maupun yang mungkin tumbuh dari dalam diri sendiri.

Mengapa kedengkian begitu berbahaya? Orang yang dengki seringkali merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Ia terus menerus membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa terancam ketika melihat orang lain meraih kebahagiaan atau kesuksesan. Keadaan ini dapat mendorongnya untuk melakukan berbagai cara agar orang yang didengki bernasib buruk. Hal ini bisa terjadi melalui pengucapan kata-kata yang menyakitkan, penyebaran gosip, atau bahkan tindakan yang lebih ekstrem untuk menghancurkan apa yang telah dibangun oleh orang lain.

Pesan Keagungan dan Ketergantungan pada Allah

Surat Al-Falaq secara keseluruhan merupakan pengingat akan keagungan Allah SWT dan betapa kita sangat bergantung pada-Nya. Dari fajar yang menandakan dimulainya hari baru, hingga kegelapan malam yang seringkali menyimpan ancaman, semua berada di bawah kendali-Nya. Begitu pula dengan berbagai bentuk kejahatan, termasuk yang paling tersembunyi seperti sihir dan kedengkian, semuanya tunduk pada kekuasaan Ilahi.

Dengan membaca dan merenungkan ayat-ayat ini, seorang Muslim diajak untuk memperkuat keimanannya. Ia diingatkan bahwa tidak ada kekuatan lain yang mampu melindungi selain Allah. Memohon perlindungan kepada-Nya berarti meletakkan seluruh kepercayaan dan penyerahan diri. Ini juga mengajarkan kerendahan hati, mengakui bahwa diri kita rentan terhadap segala bentuk keburukan, dan hanya Sang Penciptalah yang Maha Kuasa untuk menjaga dan menyelamatkan.

Ayat terakhir, khususnya, menekankan pentingnya keharmonisan sosial dan kehati-hatian dalam berinteraksi. Dengki adalah racun yang merusak hubungan antar sesama. Dengan berlindung dari kejahatan orang yang dengki, kita juga diharapkan untuk senantiasa menjaga hati agar tidak memiliki sifat tersebut. Menjadi pribadi yang ikhlas menerima ketetapan Allah, bersyukur atas nikmat yang diberikan, dan mendoakan kebaikan bagi sesama adalah jalan untuk menjauhkan diri dari sifat dengki dan segala keburukan yang ditimbulkannya.

Oleh karena itu, Surat Al-Falaq, dengan ayat terakhirnya yang sarat makna, menjadi bacaan rutin bagi banyak umat Muslim. Ia bukan sekadar doa, tetapi juga panduan moral dan spiritual untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan keyakinan penuh kepada Allah SWT, Sang Pelindung sejati dari segala kejahatan.

🏠 Homepage