Surah Al-Baqarah, yang berarti "Sapi Betina", adalah surah terpanjang dalam Al-Qur'an dan memiliki kedudukan yang sangat penting. Ayat-ayat pembukanya, yaitu ayat 1 hingga 5, mengandung makna mendalam tentang kitab suci ini, serta ciri-ciri orang yang bertakwa yang akan mendapatkan petunjuk dan keberkahan darinya. Memahami ayat-ayat ini merupakan langkah awal yang krusial bagi setiap Muslim dalam mengarungi lautan hikmah Al-Qur'an.
Ayat-ayat pertama ini sering dibaca dan direnungkan karena menjadi gerbang menuju pemahaman yang lebih luas tentang Islam. Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT menegaskan keagungan Al-Qur'an sebagai kitab suci yang tidak ada keraguan di dalamnya, serta menjelaskan siapa saja yang akan mendapatkan manfaat dari petunjuk ilahi ini. Ini adalah pengantar yang memberikan landasan bagi seluruh isi surah Al-Baqarah yang penuh dengan ajaran, kisah, dan hukum.
الۤـمۤ
Alif Lam Mim.
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَـٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan pada-Nya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ يُنفِقُونَ
(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan yang menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْـَٔاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Dan mereka yang beriman kepada Al-Qur'an (yang diturunkan) kepadamu dan (kitab-kitab) yang diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
أُو۟لَـٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Ayat 1 (Alif Lam Mim): Huruf-huruf ini dikenal sebagai muqatta'at atau huruf-huruf terputus. Maknanya yang pasti hanya diketahui oleh Allah SWT semata. Namun, para ulama menafsirkannya sebagai isyarat keajaiban Al-Qur'an yang tersusun dari huruf-huruf yang sama yang digunakan oleh bangsa Arab, namun tidak mampu menandingi keindahannya. Ini juga menjadi tanda dan mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.
Ayat 2 (Kitab ini tidak ada keraguan...): Allah menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang sempurna, tanpa cacat, dan tidak patut diragukan kebenarannya. Ia adalah sumber petunjuk utama bagi orang-orang yang bertakwa. Kata "bertakwa" merujuk pada orang-orang yang menjaga diri dari murka Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Al-Qur'an memberikan panduan hidup yang jelas bagi mereka yang memiliki kesadaran untuk patuh.
Ayat 3 (Mereka yang beriman kepada yang gaib...): Ayat ini mulai mendefinisikan siapa saja yang termasuk dalam kategori orang bertakwa tersebut. Pertama, mereka beriman kepada hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh mata fisik, seperti Allah, malaikat, hari kiamat, dan surga-neraka. Kedua, mereka mendirikan salat dengan khusyuk dan tepat waktu, sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah. Ketiga, mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Allah berikan, baik untuk keluarga, kerabat, maupun untuk kebaikan umum. Ini menunjukkan kemurahan hati dan kepedulian sosial.
Ayat 4 (Dan mereka yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu...): Ciri orang bertakwa selanjutnya adalah meyakini kebenaran wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Al-Qur'an) dan juga kitab-kitab suci yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dan Zabur, dalam bentuk aslinya. Keimanan ini mencakup keyakinan teguh akan adanya kehidupan akhirat, yaitu perhitungan amal, kebangkitan, dan kehidupan abadi di surga atau neraka. Keyakinan pada akhirat ini mendorong mereka untuk berbuat baik di dunia.
Ayat 5 (Merekalah yang mendapat petunjuk...): Sebagai kesimpulan, Allah menyatakan bahwa orang-orang dengan ciri-ciri di atas adalah mereka yang benar-benar berada di atas petunjuk yang lurus dari Tuhan mereka. Dan karena petunjuk ini, mereka adalah orang-orang yang akan meraih kesuksesan dan keberuntungan sejati, baik di dunia maupun di akhirat. Keberuntungan yang dimaksud bukanlah sekadar kesenangan duniawi, melainkan pencapaian kebahagiaan abadi di sisi Allah.
Memahami dan mengamalkan isi dari lima ayat pertama Surah Al-Baqarah ini adalah fondasi penting bagi setiap Muslim. Dengan beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan rezeki, serta mempercayai semua wahyu Allah, kita akan senantiasa berada di jalan yang benar dan meraih kebahagiaan yang hakiki.