Ketika membicarakan rekrutan bintang yang meninggalkan jejak tak terhapuskan di klub-klub Italia, nama Gabriel Omar Batistuta tak bisa dilewatkan. Khususnya bagi para penggemar AS Roma, kedatangan "Batigol" pada tahun 2000 adalah momen yang penuh euforia, sebuah harapan untuk mengembalikan kejayaan yang sempat dirasakan di era keemasan. Batistuta, seorang striker legendaris dengan naluri gol yang mematikan, diboyong ke ibu kota Italia dengan ekspektasi setinggi langit. Bersama Fiorentina, ia telah menjelma menjadi salah satu bomber paling ditakuti di Serie A, mencetak gol demi gol dengan tendangan geledeknya yang ikonik. Keputusannya untuk bergabung dengan AS Roma, rival langsung klub-klub besar lainnya, menandai babak baru dalam kariernya dan ambisi besar klub Giallorossi.
Era Batistuta di AS Roma seringkali dikenang sebagai masa-masa penuh gairah dan performa gemilang. Dibawah asuhan Fabio Capello, AS Roma berhasil membangun tim yang tangguh dan penuh talenta. Bersama pemain-pemain kelas dunia lainnya seperti Francesco Totti, Gabriel Batistuta menjadi ujung tombak yang mengerikan. Duetnya dengan Totti, dua ikon sepak bola Italia dengan gaya bermain yang berbeda namun saling melengkapi, menjadi mimpi buruk bagi pertahanan lawan. Batistuta dengan kekuatan fisiknya, tendangan jarak jauh mematikannya, dan kemampuan sundulan yang superior, sementara Totti dengan visi bermainnya yang brilian, dribbling memukau, dan umpan-umpan terukur. Kombinasi ini menghasilkan gol-gol spektakuler dan kemenangan penting bagi Roma.
Musim 2000-2001 menjadi puncak kejayaan bagi Gabriel Batistuta bersama AS Roma. Dalam musim debutnya, ia langsung menunjukkan kelasnya dengan mencetak 20 gol di Serie A. Performa impresif ini bukan hanya membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu striker terbaik di dunia, tetapi juga menjadi kunci utama keberhasilan AS Roma dalam merengkuh gelar Scudetto setelah penantian panjang. Momen paling ikonik tentu saja adalah gol penyalemya ke gawang Lazio dalam derby della capitale yang krusial, yang disambut dengan euforia luar biasa oleh para pendukung Roma. Gol tersebut tidak hanya menambah koleksi golnya, tetapi juga memiliki makna emosional yang mendalam, mengukuhkan statusnya sebagai pahlawan bagi Stadio Olimpico.
Kehadiran Batistuta tidak hanya membawa gol, tetapi juga kepemimpinan dan mentalitas juara. Ia adalah pemain yang tidak pernah menyerah, selalu berjuang hingga peluit akhir dibunyikan. Karismanya di lapangan dan dedikasinya terhadap seragam Giallorossi membuat para penggemar semakin mencintainya. Ia menjadi simbol dari semangat juang AS Roma di bawah kepelatihan Capello, yang berhasil mengalahkan pesaing kuat seperti Juventus dan Lazio dalam perebutan gelar. Kemenangan Scudetto tersebut adalah pencapaian bersejarah bagi klub dan para pendukungnya, dan Batistuta memainkan peran sentral dalam mewujudkannya.
Meskipun hanya berseragam AS Roma selama tiga musim, kontribusi Gabriel Batistuta tak terhitung nilainya. Setelah musim Scudetto yang gemilang, ia masih melanjutkan performanya, meskipun cedera mulai sedikit menghambat mobilitasnya. Namun, semangat dan semangat juangnya tetap membara di setiap pertandingan. Ia tetap menjadi ancaman mematikan bagi lawan dan inspirasi bagi rekan-rekannya. Keputusannya untuk meninggalkan AS Roma pada tahun 2003 mungkin menyisakan sedikit rasa haru, namun warisannya sebagai pahlawan Scudetto akan selalu terpatri dalam sejarah klub.
Gabriel Batistuta di AS Roma lebih dari sekadar striker. Ia adalah legenda yang datang di saat yang tepat, membawa ambisi besar dan mewujudkan mimpi yang diidam-idamkan oleh jutaan tifosi. Setiap kali nama "Batigol" disebut, memori akan tendangan geledeknya, selebrasi khasnya, dan tentu saja, momen-momen tak terlupakan saat ia mengenakan seragam merah-kuning AS Roma, kembali terlintas. Ia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, seorang pahlawan yang akan selalu dikenang dengan rasa hormat dan kekaguman oleh keluarga besar AS Roma. Kisahnya adalah bukti bahwa terkadang, kedatangan seorang bintang tunggal dapat mengubah nasib sebuah klub dan menciptakan legenda abadi.