Seringkali, istilah rematik dan asam urat digunakan secara bergantian untuk menggambarkan kondisi nyeri sendi. Padahal, keduanya adalah kondisi medis yang berbeda, meskipun memiliki gejala yang serupa dan dapat menyerang area persendian.
Memahami perbedaan mendasar antara rematik dan asam urat sangat penting untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif. Kesalahan dalam mengidentifikasi kondisi dapat menyebabkan pengobatan yang tidak sesuai dan memperparah masalah kesehatan.
Rematik adalah istilah umum yang merujuk pada berbagai kondisi peradangan yang memengaruhi persendian, otot, tendon, ligamen, dan tulang. Dalam istilah medis yang lebih spesifik, banyak kondisi yang dulunya disebut rematik kini dikategorikan sebagai penyakit reumatologi. Ini adalah cabang kedokteran yang fokus pada diagnosis dan penanganan penyakit muskuloskeletal dan autoimun.
Salah satu karakteristik utama dari rematik, terutama jenis autoimun seperti rheumatoid arthritis, adalah bahwa sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Dalam hal ini, sistem imun menyerang selaput sinovial yang melapisi persendian, menyebabkan peradangan, pembengkakan, nyeri, dan kekakuan.
Penyebab pasti dari banyak kondisi rematik, terutama yang bersifat autoimun, belum sepenuhnya dipahami. Namun, faktor genetik, infeksi, dan lingkungan diduga berperan. Gejala rematik dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, namun secara umum meliputi:
Kondisi rematik dapat memengaruhi banyak sendi, seringkali secara simetris (misalnya, kedua pergelangan tangan atau kedua lutut). Selain sendi, beberapa jenis rematik juga dapat memengaruhi organ lain seperti kulit, mata, paru-paru, dan jantung.
Asam urat, secara medis dikenal sebagai gout, adalah jenis radang sendi yang sangat umum. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat (MSU) di dalam persendian. Kristal-kristal ini terbentuk ketika tubuh memiliki kadar asam urat yang berlebihan dalam darah (hiperurisemia).
Asam urat sendiri adalah produk limbah alami yang dihasilkan dari pemecahan zat yang disebut purin. Purin ditemukan secara alami dalam tubuh dan juga dalam makanan tertentu. Tubuh biasanya membuang asam urat melalui ginjal dalam urin. Namun, ketika produksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak dapat membuangnya secara efisien, kadar asam urat dalam darah meningkat.
Faktor risiko untuk asam urat meliputi:
Serangan asam urat biasanya datang secara tiba-tiba dan seringkali pada malam hari. Gejalanya meliputi:
Sendi yang paling sering terkena adalah pangkal ibu jari kaki. Namun, asam urat juga bisa menyerang pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.
Meskipun keduanya menyebabkan nyeri dan peradangan sendi, perbedaan fundamental terletak pada penyebabnya:
Dengan mengetahui perbedaan ini, Anda dapat lebih memahami kondisi yang Anda alami atau yang dialami orang terdekat. Jika Anda mengalami nyeri sendi yang berkelanjutan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang tepat.