Menulis berita adalah keterampilan fundamental dalam dunia jurnalistik dan komunikasi. Sebuah berita yang baik mampu menyampaikan informasi penting secara akurat, jelas, dan ringkas kepada audiens. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk menulis berita, beserta contohnya, agar Anda dapat menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Sebelum memulai, penting untuk memahami unsur-unsur pokok yang harus ada dalam sebuah berita. Unsur-unsur ini dikenal sebagai "5W+1H":
Struktur penulisan berita yang paling umum digunakan adalah "piramida terbalik". Struktur ini menempatkan informasi paling penting di bagian awal berita, dan informasi yang kurang penting diletakkan di bagian akhir. Tujuannya adalah agar pembaca mendapatkan inti berita sejak awal, dan jika mereka berhenti membaca sebelum akhir, mereka tetap memahami poin utamanya.
Bagian terpenting dari berita. Lead harus menjawab pertanyaan inti dari 5W+1H secara ringkas dan padat. Idealnya, lead terdiri dari satu atau dua kalimat pendek.
Bagian ini berisi penjelasan lebih rinci mengenai peristiwa yang diberitakan. Informasi disajikan secara berurutan dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Di sini, unsur 5W+1H dikembangkan lebih lanjut.
Bagian ini berisi informasi tambahan yang relevan, kutipan dari narasumber, atau latar belakang peristiwa. Bagian ini bisa saja dihilangkan tanpa mengurangi esensi berita.
Pilih topik yang relevan dan memiliki nilai berita. Cari sumber informasi yang kredibel, seperti saksi mata, pejabat terkait, dokumen resmi, atau laporan penelitian. Verifikasi informasi dari berbagai sumber untuk memastikan keakuratannya.
Catat semua fakta penting yang berkaitan dengan 5W+1H. Perhatikan detail-detail kecil yang bisa memperkaya narasi berita.
Rangkum inti berita dalam satu atau dua kalimat yang menarik perhatian. Pastikan unsur paling penting dari 5W+1H tercakup di sini.
Jabarkan setiap unsur 5W+1H dengan lebih detail. Susun paragraf demi paragraf secara logis, menggunakan data, kutipan, dan penjelasan latar belakang.
Hindari penggunaan bahasa yang ambigu, bias, atau emosional. Berita harus disampaikan secara objektif dan faktual. Gunakan kalimat yang lugas dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan pembaca.
Sebelum dipublikasikan, pastikan semua fakta yang disajikan benar dan akurat. Lakukan proofreading untuk mengoreksi kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
[Lead] Kebakaran hebat melanda sebuah gudang penyimpanan barang elektronik di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, pada Minggu malam, mengakibatkan kerugian materiel yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
[Tubuh Berita] Api mulai terlihat sekitar pukul 20.00 WIB dari bagian belakang gudang milik PT Maju Jaya Logistik. Petugas pemadam kebakaran dari beberapa unit segera dikerahkan ke lokasi. Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran setempat, Bapak Budi Santoso, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan, namun diduga berasal dari korsleting listrik.
"Kami menerima laporan pertama sekitar pukul 20.15 WIB. Api dengan cepat membesar karena banyaknya bahan mudah terbakar di dalam gudang," ujar Bapak Budi. "Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, seluruh pekerja yang berada di dalam berhasil dievakuasi dengan selamat."
Petugas pemadam kebakaran berjuang selama kurang lebih tiga jam untuk memadamkan api. Asap hitam pekat membubung tinggi ke angkasa, terlihat dari jarak beberapa kilometer. Sejumlah akses jalan menuju kawasan industri sempat ditutup untuk mempermudah mobilisasi armada pemadam.
[Kaki Berita] Pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menentukan penyebab pasti kebakaran. Pihak perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait jumlah kerugian yang dialami.
Dengan memahami struktur, unsur-unsur penting, dan mengikuti langkah-langkah penulisan yang tepat, Anda dapat menghasilkan berita yang informatif, akurat, dan menarik bagi pembaca. Latihan yang konsisten adalah kunci untuk mengasah keterampilan ini.