Memiliki kolam yang sehat dan indah memerlukan perhatian khusus pada kualitas airnya. Salah satu perangkat krusial untuk menjaga kualitas air, terutama pada kolam ikan atau udang, adalah aerator. Aerator berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, yang sangat vital bagi kelangsungan hidup biota air, serta membantu mencegah pertumbuhan bakteri anaerobik yang berbahaya.
Pemasangan aerator yang tepat akan memaksimalkan kinerjanya dan memberikan manfaat terbaik bagi kolam Anda. Prosesnya sebenarnya tidak rumit, namun memerlukan pemahaman langkah demi langkah. Artikel ini akan memandu Anda secara detail mengenai cara pemasangan aerator, mulai dari persiapan hingga pengujian.
Sebelum memulai pemasangan, penting untuk mengetahui jenis aerator yang Anda miliki atau yang sesuai dengan kebutuhan kolam Anda. Secara umum, ada beberapa jenis aerator yang populer:
Pertimbangkan ukuran kolam, kepadatan ikan atau udang, serta tingkat polusi air untuk menentukan jenis dan kekuatan aerator yang paling efektif.
Pastikan semua peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia sebelum memulai pemasangan untuk kelancaran proses:
Ini adalah jenis aerator yang paling umum untuk kolam rumahan atau skala kecil. Berikut langkahnya:
Pompa udara sebaiknya ditempatkan di tempat yang kering, terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Jarak pompa dari permukaan air kolam harus lebih tinggi. Hal ini bertujuan agar jika terjadi mati listrik mendadak, air dari kolam tidak mengalir balik ke pompa (backflow) dan merusaknya. Gunakan selang anti-kempes jika jaraknya cukup jauh.
Hubungkan selang aerasi ke output udara pada pompa. Pastikan sambungan terpasang erat, Anda bisa menggunakan klem jika perlu. Jika menggunakan batu aerasi, pasang batu aerasi pada ujung selang yang lain. Untuk membantu batu aerasi tenggelam dan menempati posisi yang diinginkan, Anda bisa mengikatnya dengan pemberat atau menggunakan selang yang lebih kaku.
Masukkan ujung selang yang sudah terpasang difuser/batu aerasi ke dalam kolam. Penempatan yang ideal adalah di dasar kolam atau di tengah area kolam untuk sirkulasi oksigen yang merata. Hindari menempatkannya terlalu dekat dengan dinding atau dasar kolam yang berlumpur untuk mencegah penyumbatan.
Pastikan pompa udara dalam keadaan mati sebelum dihubungkan ke stop kontak. Gunakan stop kontak yang aman dan terlindung dari cipratan air. Disarankan menggunakan stop kontak dengan penutup atau yang terpasang pada panel listrik dengan MCB.
Untuk jenis aerator ini, pemasangannya biasanya lebih sederhana karena unitnya seringkali terintegrasi.
Setelah semua terpasang, nyalakan aerator. Amati kinerjanya:
Selalu prioritaskan keselamatan saat bekerja dengan listrik dan air. Pastikan semua sambungan listrik tertutup rapat dan terlindung dari kelembaban. Jika Anda tidak yakin, sangat disarankan untuk meminta bantuan tenaga profesional.
Agar aerator berfungsi optimal dalam jangka panjang, lakukan perawatan rutin:
Dengan memahami dan mengikuti langkah-langkah pemasangan aerator yang benar, Anda telah mengambil langkah penting untuk memastikan kolam Anda tetap sehat, jernih, dan layak dihuni oleh berbagai jenis biota air. Investasi waktu dan perhatian dalam pemasangan yang tepat akan berbuah kualitas air yang superior.