Dalam menjaga kesehatan tubuh, perhatian terhadap berbagai indikator kesehatan menjadi krusial. Dua di antaranya yang seringkali menjadi sorotan adalah kadar kolesterol dan asam urat. Keduanya, meskipun berbeda fungsi dan dampaknya, dapat menjadi penanda awal berbagai penyakit serius jika kadarnya di luar batas normal. Oleh karena itu, rutin melakukan cek kolesterol dan asam urat adalah langkah proaktif yang sangat dianjurkan bagi setiap individu.
Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam darah, diproduksi oleh hati dan juga berasal dari makanan yang kita konsumsi. Kolesterol memiliki peran penting dalam membangun sel-sel sehat. Namun, jika kadar kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi dan kolesterol baik (HDL) terlalu rendah, dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Penumpukan ini, yang dikenal sebagai plak aterosklerosis, dapat mempersempit arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.
Pemeriksaan kolesterol secara rutin memungkinkan deteksi dini kadar yang tidak sehat, sehingga intervensi medis dan perubahan gaya hidup dapat segera dilakukan. Ini mencakup pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, dan jika diperlukan, penggunaan obat-obatan.
Asam urat adalah produk limbah alami dari pemecahan purin, senyawa yang ditemukan dalam tubuh dan dalam beberapa makanan. Biasanya, asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Namun, ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya secara efisien, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat. Kondisi ini disebut hiperurisemia.
Cek asam urat menjadi penting untuk mendeteksi dini risiko-risiko ini. Pengendaliannya seringkali melibatkan perubahan diet (mengurangi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, seafood tertentu), menjaga berat badan ideal, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
Pentingnya cek kolesterol dan asam urat tidak bisa dianggap remeh. Sebaiknya, pemeriksaan ini dilakukan secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, gout, atau kondisi terkait lainnya. Bagi individu dewasa yang sehat, disarankan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya setiap 5 tahun. Namun, frekuensi ini bisa lebih sering jika Anda memiliki faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, atau kebiasaan merokok.
Kedua pemeriksaan ini umumnya dilakukan melalui tes darah sederhana. Anda mungkin akan diminta untuk berpuasa selama 9-12 jam sebelum tes darah, terutama untuk pemeriksaan profil lipid (kolesterol). Petugas medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan Anda, kemudian sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Hasil tes biasanya akan tersedia dalam beberapa hari.
Hasil tes akan menunjukkan kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, dan asam urat Anda. Dokter akan membantu menginterpretasikan hasil ini berdasarkan pedoman medis terbaru dan faktor kesehatan Anda secara keseluruhan. Nilai rujukan dapat bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan Anda.
Mengetahui kadar kolesterol dan asam urat Anda adalah langkah awal yang bijak. Namun, yang lebih penting adalah mengambil tindakan untuk menjaga kesehatannya. Perubahan gaya hidup sehat seperti:
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar yang abnormal, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dini dan tepat dapat mencegah komplikasi serius dan membantu Anda menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.