Dalam dunia jurnalistik, kemampuan menulis berita yang baik adalah fondasi utama. Berita yang efektif tidak hanya menyampaikan informasi secara akurat, tetapi juga mampu menarik perhatian pembaca, mudah dipahami, dan memberikan konteks yang memadai. Artikel ini akan mengulas beberapa prinsip dasar dan contoh penulisan berita yang bisa menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin mengasah kemampuannya dalam bidang ini.
Prinsip paling fundamental dalam penulisan berita adalah menggunakan struktur piramida terbalik (inverted pyramid). Struktur ini menempatkan informasi paling penting di bagian awal berita, diikuti oleh detail-detail yang semakin mendalam. Tujuannya adalah agar pembaca mendapatkan inti sari berita secepat mungkin, bahkan jika mereka hanya sempat membaca beberapa paragraf pertama. Ini sangat relevan terutama dalam format digital di mana rentang perhatian audiens seringkali terbatas.
Dalam struktur piramida terbalik, paragraf pembuka atau lead (sering disebut juga teras berita) harus menjawab unsur-unsur pokok berita: Siapa (Who), Apa (What), Kapan (When), Di Mana (Where), Mengapa (Why), dan Bagaimana (How). Kelima W dan satu H ini harus tersaji ringkas dan padat dalam lead.
Mari kita lihat sebuah contoh hipotetis. Bayangkan ada sebuah acara penanaman pohon yang sukses diselenggarakan. Berikut adalah contoh penulisan lead yang baik:
"Ratusan relawan dari berbagai komunitas berhasil menanam 500 pohon mangga di kawasan resapan air Ciliwung, Depok, pada Minggu pagi, sebagai upaya nyata untuk mencegah banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan."
Dalam lead tersebut, kita bisa mengidentifikasi unsur-unsur penting:
Lead seperti ini memberikan gambaran utuh kepada pembaca mengenai peristiwa yang dilaporkan. Ini adalah contoh penulisan berita yang efektif karena langsung ke pokok persoalan.
Setelah lead yang kuat, paragraf-paragraf berikutnya bertugas untuk mengembangkan informasi yang sudah disajikan. Di sinilah detail-detail pendukung, kutipan dari narasumber, latar belakang kejadian, serta data-data pendukung disajikan. Penting untuk menjaga alur cerita tetap logis dan mudah diikuti.
Misalnya, setelah lead di atas, paragraf selanjutnya bisa menjelaskan siapa saja komunitas yang berpartisipasi, sambutan dari pejabat setempat, atau testimoni dari salah satu relawan mengenai pentingnya kegiatan ini. Kutipan langsung dari narasumber akan menambah kredibilitas dan membuat berita lebih hidup.
Dalam penulisan berita, penggunaan bahasa yang jelas, lugas, dan bebas dari bias adalah suatu keharusan. Hindari penggunaan kalimat yang bertele-tele, istilah teknis yang tidak umum tanpa penjelasan, atau opini pribadi penulis. Berita harus menyajikan fakta apa adanya.
Pilihlah kata-kata yang mudah dipahami oleh khalayak luas. Gunakan kalimat aktif agar berita terasa lebih dinamis. Hindari penggunaan kata sifat yang berlebihan atau bahasa kiasan yang bisa menimbulkan tafsir ganda. Objektivitas dijaga dengan menyajikan berbagai sudut pandang jika memang relevan, dan mengaitkan setiap informasi dengan sumber yang jelas.
Selain struktur dan bahasa, ada beberapa tips lain yang bisa membuat berita Anda lebih menarik:
Memahami prinsip-prinsip ini dan mempraktikkannya secara konsisten akan membantu Anda menghasilkan berita yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menjangkau pembaca dengan baik. Contoh penulisan berita seperti yang diuraikan di atas dapat menjadi titik awal untuk pengembangan lebih lanjut.