Rematik dan asam urat adalah dua kondisi medis yang seringkali muncul bersamaan atau memiliki gejala yang mirip, terutama pada sendi. Meskipun keduanya memiliki penyebab yang berbeda, pemahaman mengenai gejala-gejala khasnya sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Mengenali tanda-tanda awal dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Rematik sebenarnya adalah istilah umum yang mencakup berbagai kondisi peradangan pada sendi dan jaringan ikat. Ada lebih dari 100 jenis rematik, namun yang paling umum dikenal adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Rematik dapat menyerang siapa saja, namun risikonya meningkat seiring bertambahnya usia, jenis kelamin (lebih sering pada wanita), riwayat keluarga, cedera sendi, dan faktor gaya hidup.
Gejala rematik bisa bervariasi tergantung jenisnya, namun beberapa gejala umum yang patut diwaspadai meliputi:
Asam urat (gout) adalah salah satu bentuk radang sendi yang paling umum dan menyakitkan. Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia). Asam urat adalah produk limbah yang dihasilkan tubuh ketika memecah zat bernama purin. Purin banyak ditemukan dalam makanan tertentu dan juga diproduksi oleh tubuh secara alami. Ketika kadar asam urat menumpuk, ia dapat membentuk kristal seperti jarum di dalam sendi atau jaringan sekitarnya, menyebabkan peradangan dan serangan gout.
Serangan asam urat seringkali datang tiba-tiba dan bisa sangat parah. Gejala utamanya meliputi:
Meskipun keduanya menyerang sendi, penting untuk membedakan keduanya. Rematik adalah istilah luas untuk kondisi peradangan sendi, sementara asam urat adalah penyakit spesifik akibat penumpukan kristal asam urat. Namun, keduanya bisa memiliki gejala yang mirip seperti nyeri, bengkak, dan kekakuan. Seseorang yang memiliki riwayat asam urat juga bisa mengalami rematik jenis lain, dan sebaliknya.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika nyeri sangat parah, muncul mendadak, atau disertai demam, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengelola kondisi ini, mencegah kerusakan sendi permanen, dan mengurangi risiko komplikasi seperti tophi (benjolan asam urat) atau masalah ginjal.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan Anda, dan mungkin merekomendasikan tes darah (untuk mengukur kadar asam urat, penanda peradangan), pemeriksaan cairan sendi, atau pencitraan seperti rontgen atau USG untuk membantu menegakkan diagnosis.
Mengetahui gejala rematik dan asam urat adalah langkah pertama menuju kesehatan sendi yang lebih baik. Jangan abaikan sinyal yang diberikan tubuh Anda.