Ilustrasi grafis yang menggambarkan keseimbangan kolesterol (LDL, HDL) dan asam urat untuk kesehatan.
Kolesterol adalah zat lemak lilin yang diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan tertentu. Meskipun tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel sehat, kadar kolesterol yang tinggi, terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat, dapat menjadi masalah serius. Kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Ada dua jenis utama kolesterol yang sering dibicarakan:
Gejala kolesterol tinggi seringkali tidak terasa atau bahkan tidak ada, sehingga pemeriksaan rutin menjadi sangat penting. Namun, jika sudah berkembang menjadi komplikasi, seperti penyakit jantung, gejalanya bisa berupa nyeri dada (angina), sesak napas, dan rasa tidak nyaman di dada.
Asam urat adalah produk limbah alami yang dihasilkan tubuh ketika memecah zat bernama purin. Purin ditemukan secara alami dalam tubuh dan juga dalam beberapa jenis makanan, seperti daging merah, jeroan, makanan laut tertentu (udang, kerang), serta minuman beralkohol dan manis. Sebagian besar asam urat larut dalam darah, melewati ginjal, dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya secara efisien, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat. Kondisi ini disebut hiperurisemia. Tingginya kadar asam urat dapat membentuk kristal tajam yang menumpuk di persendian, memicu peradangan dan rasa sakit yang hebat, yang dikenal sebagai penyakit pirai atau gout.
Gejala serangan asam urat yang paling umum adalah nyeri hebat yang tiba-tiba pada satu atau lebih persendian, seringkali menyerang jempol kaki, namun bisa juga terjadi pada pergelangan kaki, lutut, siku, atau jari tangan. Sendi yang terkena akan terasa bengkak, merah, panas, dan sangat nyeri saat disentuh. Serangan asam urat bisa datang dan pergi, namun tanpa penanganan yang tepat, serangan bisa menjadi lebih sering dan lebih parah, bahkan menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kadar kolesterol tinggi dan asam urat yang bermasalah, bahkan terkadang kedua kondisi ini dapat saling terkait:
Pengelolaan kolesterol tinggi dan asam urat memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup perubahan gaya hidup dan, jika perlu, pengobatan medis. Berikut adalah beberapa strategi penting:
Ini adalah lini pertahanan pertama yang paling krusial.
Aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari, seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, atau yoga, dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, meningkatkan kolesterol HDL, serta membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengatur kadar asam urat.
Menurunkan berat badan, bahkan hanya 5-10% dari berat badan awal, dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol dan asam urat.
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol HDL. Berhenti merokok adalah salah satu langkah terbaik untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Stres kronis dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk metabolisme. Cari cara sehat untuk mengelola stres seperti meditasi, pernapasan dalam, atau hobi yang menyenangkan.
Lakukan pemeriksaan darah rutin untuk memantau kadar kolesterol dan asam urat Anda. Ini memungkinkan deteksi dini dan intervensi yang tepat waktu sebelum kondisi menjadi lebih parah.
Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengendalikan kadar kolesterol atau asam urat Anda, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan. Penting untuk mengikuti anjuran dokter dan tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi.
Kolesterol tinggi dan asam urat adalah dua kondisi yang seringkali berjalan bersamaan dan dapat menimbulkan risiko kesehatan serius jika tidak dikelola dengan baik. Dengan memahami penyebab, faktor risiko, dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat melalui pola makan sehat, olahraga teratur, menjaga berat badan, serta pemeriksaan kesehatan rutin, Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko komplikasi dan menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif. Jangan tunda untuk mengambil langkah preventif demi kesehatan jangka panjang Anda.