Dalam ajaran Islam, pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, melainkan sebuah ibadah yang memiliki tujuan mulia: membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Oleh karena itu, proses memilih pasangan hidup menjadi salah satu keputusan terpenting dalam kehidupan seorang Muslim. Islam memberikan panduan yang jelas dan komprehensif mengenai kriteria dan langkah-langkah dalam memilih calon pendamping hidup.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan petunjuk berharga mengenai kriteria utama dalam memilih pasangan. Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan:
"Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah yang beragama, niscaya kamu akan beruntung."
Berdasarkan hadits ini, jelas bahwa agama (iman dan takwa) menjadi prioritas utama. Seseorang yang memiliki agama yang baik akan senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Islam, menjaga amanah, berperilaku mulia, dan berusaha menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Pasangan yang religius akan menjadi penyejuk hati, penasihat yang baik, dan pendukung dalam ketaatan kepada Allah.
Ini adalah fondasi terpenting. Pasangan yang baik agamanya akan memiliki akhlak yang mulia. Perhatikan bagaimana ia berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang lain. Apakah ia jujur, amanah, sabar, pemaaf, dan memiliki sifat-sifat terpuji lainnya? Kualitas akhlak ini akan sangat menentukan keharmonisan rumah tangga.
Meskipun bukan prioritas utama, latar belakang keluarga dan keturunan juga penting untuk dipertimbangkan. Apakah calon pasangan berasal dari keluarga yang baik-baik? Lingkungan keluarga seringkali membentuk karakter seseorang. Namun, yang terpenting adalah bagaimana individu itu sendiri, bukan semata-mata keluarganya.
Harta bukanlah tujuan utama, namun dalam konteks kehidupan modern, stabilitas finansial menjadi salah satu faktor yang menunjang kebahagiaan. Namun, Islam mengajarkan untuk tidak terjebak oleh kekayaan semata. Harta yang halal dan dikelola dengan baik akan membawa keberkahan, sedangkan harta yang diperoleh dari cara yang haram justru akan mendatangkan musibah.
Kecantikan fisik memang menarik, namun sifatnya sementara dan dapat berubah seiring waktu. Kecantikan yang sesungguhnya terletak pada keindahan hati dan akhlak. Tentu, daya tarik fisik tetap menjadi pertimbangan, namun jangan sampai mengalahkan nilai agama dan akhlak.
Islam tidak hanya memberikan kriteria, tetapi juga panduan dalam proses memilih:
Shalat Istikharah adalah cara seorang Muslim memohon petunjuk kepada Allah dalam menghadapi pilihan. Setelah berusaha mencari informasi dan melakukan pertimbangan, lakukan shalat istikharah untuk memohon agar Allah menunjukkan jalan terbaik. Kepercayaan penuh kepada Allah akan menenangkan hati dan memberikan petunjuk yang seringkali datang melalui mimpi atau kemudahan dalam hati.
Ta'aruf adalah proses perkenalan antara calon mempelai, biasanya dengan fasilitasi dari keluarga atau pihak ketiga yang terpercaya. Tujuannya adalah untuk mengenal lebih jauh mengenai kepribadian, visi hidup, dan kesesuaian antara kedua belah pihak. Dalam proses ta'aruf, kejujuran dan keterbukaan sangatlah penting.
Bagi pria, diperbolehkan untuk melihat calon istrinya sebelum menikah, bahkan jika tidak didampingi mahram, selama tujuannya adalah pernikahan dan tidak ada unsur syahwat. Ini bertujuan untuk memastikan ketertarikan dan kesesuaian fisik yang wajar. Demikian pula wanita, berhak untuk melihat calon suaminya.
Berdiskusi dengan orang tua, keluarga dekat, atau sahabat yang bijak dan saleh dapat memberikan perspektif baru dan nasihat yang berharga. Mereka mungkin melihat hal-hal yang terlewatkan oleh diri sendiri.
Dalam memilih pasangan, ada beberapa hal yang perlu dihindari:
Memilih pasangan hidup adalah amanah besar. Dengan berpegang teguh pada petunjuk Allah dan Rasul-Nya, serta melakukan ikhtiar yang maksimal, seorang Muslim dapat menemukan jodoh terbaik yang akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ingatlah, jodoh adalah cerminan diri. Carilah yang baik, niscaya kamu akan mendapatkan yang baik pula.