Sakit tenggorokan dan flu adalah dua kondisi yang seringkali datang bersamaan dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala umum sakit tenggorokan meliputi rasa nyeri, gatal, atau kering di area tenggorokan, yang bisa semakin parah saat menelan. Sementara itu, flu biasanya ditandai dengan hidung tersumbat atau berair, bersin-bersin, batuk, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan rasa lelah yang berlebihan.
Penyebab utama flu adalah infeksi virus influenza, yang sangat menular dan menyebar melalui droplet dari bersin atau batuk penderita. Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh virus yang sama, atau bisa juga akibat infeksi bakteri seperti Streptococcus pyogenes. Penting untuk mengenali perbedaan gejala dan penyebab untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ketika gejala flu dan sakit tenggorokan mulai menyerang, langkah pertama yang sering dilakukan adalah mendatangi apotek terdekat. Apotek menyediakan berbagai macam pilihan obat yang dapat membantu meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Pemilihan obat yang tepat sangat bergantung pada gejala spesifik yang Anda alami.
Untuk mengatasi demam dan nyeri otot serta sakit kepala yang menyertai flu, obat-obatan seperti paracetamol atau ibuprofen adalah pilihan yang umum dan efektif. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit. Pastikan untuk mengikuti dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran apoteker.
Mengatasi sakit tenggorokan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Obat kumur antiseptik dapat membantu membunuh bakteri dan virus di area tenggorokan, sekaligus memberikan sensasi segar. Permen pelega tenggorokan (lozenges) yang mengandung bahan seperti menthol, eucalyptus, atau madu juga sangat membantu meredakan rasa nyeri dan gatal. Beberapa lozenges bahkan mengandung anestesi lokal ringan untuk memberikan efek kebas sementara.
Hidung tersumbat dan berair seringkali menjadi gejala yang paling mengganggu. Dekongestan, baik dalam bentuk tablet maupun semprot hidung, dapat membantu mengecilkan pembuluh darah di hidung sehingga mengurangi pembengkakan dan melancarkan pernapasan. Namun, penggunaan dekongestan semprot hidung sebaiknya tidak lebih dari 3-5 hari untuk menghindari efek rebound. Antihistamin juga bisa membantu meredakan hidung berair dan bersin-bersin, meskipun beberapa jenis dapat menyebabkan rasa kantuk.
Batuk sendiri memiliki dua jenis utama: batuk kering dan batuk berdahak. Untuk batuk kering yang mengganggu, obat penekan batuk (antitusif) seperti dextromethorphan dapat digunakan. Sementara itu, untuk batuk berdahak, ekspektoran seperti guaifenesin dapat membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Di apotek, banyak tersedia obat flu dalam bentuk kombinasi yang mengandung beberapa bahan aktif sekaligus. Obat ini biasanya dirancang untuk mengatasi beberapa gejala flu sekaligus, misalnya meredakan demam, hidung tersumbat, dan batuk dalam satu produk. Namun, penting untuk membaca komposisi obat kombinasi dengan cermat untuk menghindari konsumsi bahan yang tidak perlu atau interaksi obat yang tidak diinginkan.
Memilih obat yang tepat di apotek bisa menjadi tugas yang mudah jika Anda mengetahui apa yang harus dicari:
Selain mengonsumsi obat yang tepat, pemulihan dari sakit tenggorokan dan flu juga didukung oleh perawatan diri yang baik. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh dapat fokus melawan infeksi. Konsumsi cairan yang banyak, seperti air putih, jus buah, atau sup hangat, untuk membantu mencegah dehidrasi dan mengencerkan lendir. Hindari makanan atau minuman yang dapat mengiritasi tenggorokan, seperti makanan pedas atau minuman dingin. Menjaga kebersihan diri, seperti sering mencuci tangan, juga penting untuk mencegah penularan virus.
Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, memburuk, atau disertai gejala serius seperti kesulitan bernapas, demam tinggi yang tidak kunjung turun, atau nyeri dada, segera periksakan diri ke dokter.