Penyebab Asam Urat Rendah: Ketahui Pemicunya

Asam urat, sebuah produk limbah yang dihasilkan dari pemecahan purin dalam tubuh, seringkali menjadi sorotan utama ketika kadarnya terlalu tinggi, menyebabkan kondisi seperti gout. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kadar asam urat yang terlalu rendah juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Kondisi ini dikenal sebagai hipouricemia.

Meskipun mungkin terdengar lebih baik daripada asam urat tinggi, kadar asam urat yang berada di bawah batas normal (umumnya di bawah 2.4 mg/dL) dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai penyebab yang dapat memicu rendahnya kadar asam urat dalam tubuh.

Faktor-faktor Penyebab Asam Urat Rendah

Hipouricemia dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme, baik itu karena produksi asam urat yang berkurang, peningkatan pembuangan asam urat oleh ginjal, atau kombinasi keduanya. Berikut adalah beberapa penyebab umum:

1. Gangguan Produksi Purin dan Asam Urat

Purin adalah senyawa kimia yang merupakan blok bangunan DNA dan RNA. Tubuh memproduksi purin secara alami, tetapi juga diperoleh dari makanan. Gangguan pada jalur metabolisme purin dapat menyebabkan penurunan produksi asam urat.

• Penyakit Hati Berat (Sirosis): Hati memiliki peran sentral dalam metabolisme purin. Jika fungsi hati menurun drastis, produksi asam urat juga bisa terpengaruh.
• Malnutrisi dan Kelaparan: Kekurangan nutrisi secara umum, terutama protein yang mengandung purin, dapat menurunkan pasokan bahan baku untuk produksi asam urat.
• Penyakit Genetik Langka: Beberapa kelainan genetik yang sangat jarang dapat memengaruhi enzim yang terlibat dalam sintesis purin, sehingga menurunkan kadar asam urat.

2. Peningkatan Pembuangan Asam Urat oleh Ginjal (Renal Underexcretion)

Ginjal berfungsi menyaring darah dan membuang produk limbah, termasuk asam urat. Namun, pada kondisi tertentu, ginjal dapat membuang asam urat secara berlebihan, sehingga kadarnya dalam darah menjadi rendah. Ini adalah penyebab hipouricemia yang paling umum.

• Efek Obat-obatan: Beberapa jenis obat dapat memengaruhi cara kerja ginjal dalam menyerap kembali asam urat. Contohnya termasuk beberapa obat kemoterapi (seperti mercaptopurine), probenecid (meskipun ini lebih umum untuk mengobati gout, dalam dosis tertentu atau pada individu yang sensitif bisa menyebabkan efek sebaliknya), dan obat-obatan untuk tuberkulosis seperti isoniazid.
• Sindrom Fanconi: Ini adalah kelainan langka pada ginjal di mana tubulus ginjal tidak berfungsi dengan baik dalam menyerap kembali zat-zat penting dari urin, termasuk glukosa, asam amino, fosfat, dan asam urat.
• Dehidrasi Berat: Meskipun dehidrasi biasanya diasosiasikan dengan peningkatan kadar asam urat karena konsentrasi, pada kasus dehidrasi yang sangat parah dan berkepanjangan, fungsi ginjal bisa terganggu secara keseluruhan, yang secara paradoks dapat memengaruhi keseimbangan asam urat.
• Kondisi Medis Tertentu: Penyakit ginjal kronis (meskipun lebih sering dikaitkan dengan retensi asam urat), infeksi berat, atau kondisi yang menyebabkan peningkatan volume urin (seperti diabetes insipidus) terkadang dapat berkontribusi pada ekskresi asam urat yang berlebihan.

3. Peningkatan Penggunaan Asam Urat

Meskipun jarang menjadi penyebab utama, ada kemungkinan tubuh menggunakan asam urat lebih banyak dari biasanya, misalnya untuk melawan stres oksidatif yang ekstrem. Namun, mekanisme ini kurang dipahami secara mendalam dibandingkan dua penyebab di atas.

Dampak dan Gejala Asam Urat Rendah

Dalam banyak kasus, hipouricemia tidak menunjukkan gejala yang jelas dan seringkali ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan darah rutin. Namun, perlu dipahami bahwa rendahnya kadar asam urat bisa menjadi indikator dari kondisi mendasar yang serius.

Beberapa penelitian mengaitkan hipouricemia dengan peningkatan risiko:

• Batu Ginjal: Secara mengejutkan, kadar asam urat yang terlalu rendah justru dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, terutama batu ginjal asam urat (meskipun lebih sering dikaitkan dengan asam urat tinggi).
• Kerusakan Ginjal: Dalam beberapa kasus hipouricemia yang terkait dengan kelainan ginjal.
• Masalah Neurologis: Ada beberapa bukti awal yang mengaitkan asam urat rendah dengan peningkatan risiko penyakit Parkinson, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
• Peningkatan Stres Oksidatif: Karena asam urat bertindak sebagai antioksidan, kadar yang sangat rendah mungkin mengurangi kemampuan tubuh untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radikal bebas.

Kapan Harus Waspada?

Jika hasil tes darah menunjukkan kadar asam urat Anda rendah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan Anda, meninjau obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, dan mungkin merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab pastinya. Jangan panik, karena seringkali ini adalah kondisi yang dapat dikelola setelah penyebabnya diketahui.

Penekanan utama adalah bahwa menjaga keseimbangan adalah kunci. Baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, kadar asam urat yang tidak normal memerlukan perhatian medis untuk memastikan kesehatan tubuh secara keseluruhan.