Simbol Qodho Dhuhur

Qodho Dhuhur: Memahami Cara, Syarat, dan Hukumnya

Dalam kehidupan seorang Muslim, salat merupakan tiang agama yang menjadi kewajiban utama. Namun, terkadang ada kondisi yang membuat seseorang terpaksa melewatkan salat fardu pada waktunya. Salah satu salat yang seringkali menjadi perhatian terkait pelaksanaannya di luar waktu adalah salat Dhuhur. Ketika salat Dhuhur terlewat, muncullah pertanyaan mengenai kewajiban untuk menggantinya, yang dikenal dengan istilah qodho Dhuhur.

Qodho secara bahasa berarti mengganti atau menunaikan sesuatu setelah waktunya habis. Dalam konteks salat, qodho berarti melaksanakan salat fardu yang telah terlewat pada waktunya di luar waktu asalnya. Memahami qodho Dhuhur menjadi penting agar ibadah yang kita tunaikan tetap sah dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Kapan Seseorang Wajib Melakukan Qodho Dhuhur?

Kewajiban untuk melakukan qodho Dhuhur muncul ketika seseorang tidak dapat melaksanakan salat Dhuhur pada waktunya karena suatu alasan yang dibenarkan oleh syariat. Alasan-alasan tersebut dapat bervariasi, namun umumnya meliputi:

Perlu digarisbawahi bahwa qodho Dhuhur tidak berlaku bagi orang yang sengaja meninggalkan salat tanpa alasan syar'i. Meninggalkan salat fardu dengan sengaja adalah dosa besar dan tidak dapat dihapus hanya dengan mengqodho salatnya. Taubat nasuha adalah langkah yang paling utama dalam kasus ini.

Bagaimana Cara Melaksanakan Qodho Dhuhur?

Cara melaksanakan qodho Dhuhur pada dasarnya sama dengan cara melaksanakan salat Dhuhur pada waktunya, baik dari segi rukun, syarat sah salat, maupun bacaannya. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya. Saat melakukan qodho, niat yang diucapkan adalah niat untuk mengganti salat Dhuhur yang terlewat.

Secara umum, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Niat: Ucapkan niat dalam hati untuk mengqodho salat Dhuhur. Contoh niat: "Saya niat mengqodho salat Dhuhur karena Allah Ta'ala."
  2. Takbiratul Ihram: Mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan.
  3. Membaca Doa Iftitah (sunnah).
  4. Membaca Surah Al-Fatihah.
  5. Membaca Surah Pendek (sunnah).
  6. Ruku': Bungkukkan badan sambil membaca tasbih.
  7. I'tidal: Bangkit dari ruku'.
  8. Sujud: Sujud dua kali dengan tuma'ninah (tenang).
  9. Duduk di antara dua sujud.
  10. Sujud kedua.
  11. Berdiri untuk rakaat kedua.
  12. Mengulang gerakan dari rakaat pertama hingga selesai.
  13. Tasyahud Akhir dan Salam: Membaca tasyahud akhir dan mengakhiri salat dengan salam.

Jumlah rakaatnya tetap sama, yaitu empat rakaat untuk salat Dhuhur, kecuali jika yang diqodho adalah salat qasar karena safar, maka bisa dilaksanakan dua rakaat.

Kapan Waktu Terbaik untuk Mengqodho Dhuhur?

Meskipun tidak ada batasan waktu spesifik kapan qodho Dhuhur harus dilaksanakan setelah terlewat, namun para ulama menganjurkan untuk segera mengqodho salat yang terlewat sesegera mungkin setelah kondisi memungkinkan. Hal ini sebagai bentuk ikhtiar untuk segera membersihkan diri dari kewajiban dan menunjukkan keseriusan dalam beribadah.

Meskipun demikian, qodho Dhuhur bisa dilaksanakan kapan saja, baik di waktu Dhuhur hari berikutnya, waktu Ashar, atau waktu-waktu lainnya, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk salat (seperti saat matahari terbit, tergelincir, dan terbenam).

Syarat-Syarat Sah Qodho Dhuhur

Agar qodho Dhuhur yang dilaksanakan sah, beberapa syarat harus terpenuhi, antara lain:

Memahami dan mempraktikkan tata cara qodho Dhuhur adalah bentuk kehati-hatian seorang Muslim dalam menjaga ibadahnya. Dengan niat yang tulus dan pelaksanaan yang benar, kewajiban yang terlewat dapat tertunaikan, Insya Allah.

"Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang mukmin." (QS. An-Nisa: 103)

🏠 Homepage