Qul A'uudhu Birabbil Falaq: Permohonan Perlindungan dari Sang Pencipta
Surah Al-Falaq, yang dimulai dengan lafaz "Qul a'uudhu birabbil falaq", merupakan surah ke-113 dalam Al-Qur'an. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyyah (diturunkan di Mekkah), meskipun ada pendapat lain yang mengatakan Madaniyyah. Dengan hanya lima ayat, surah ini menyimpan makna mendalam tentang keyakinan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber perlindungan dari segala macam keburukan yang ada di alam semesta.
Tafsir "Qul A'uudhu Birabbil Falaq"
Lafal "Qul a'uudhu birabbil falaq" secara harfiah berarti "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Pengasih." Namun, dalam konteks Al-Qur'an, "Qul" (Katakanlah) seringkali menjadi instruksi ilahi kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan pesan ini kepada umat manusia. Sehingga, ayat ini menjadi seruan bagi setiap Muslim untuk secara sadar memohon perlindungan kepada Allah.
Adapun kata "Falaq" memiliki beberapa makna dalam tafsir:
- Fajar (Subuh): Ini adalah makna yang paling umum diterima. Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan fajar. Memohon perlindungan kepada-Nya berarti memohon perlindungan kepada Tuhan yang mampu menerangi kegelapan, mengusir malam, dan mendatangkan cahaya serta harapan. Fajar juga simbol awal yang baru, pembaruan, dan terbukanya berbagai peluang.
- Celah atau Retakan: Bisa juga diartikan sebagai Tuhan yang Maha Pencipta segala sesuatu yang terbelah atau terpecah, seperti terbelahnya biji-bijian atau keluarnya air dari bumi. Ini menekankan kekuasaan Allah atas proses penciptaan dan pembelahan segala sesuatu.
- Keluarnya Sesuatu dari Sesuatu yang Lain: Dalam arti yang lebih luas, "falaq" merujuk pada proses keluarnya atau munculnya sesuatu dari wadahnya, seperti janin yang keluar dari perut ibunya, atau tumbuhan yang tumbuh dari biji. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang menguasai proses kelahiran dan pertumbuhan.
Intinya, ketika kita mengucapkan "Qul a'uudhu birabbil falaq", kita sedang mengakui bahwa Allah SWT adalah penguasa tunggal atas segala alam semesta, segala fenomena di dalamnya, dan segala aspek kehidupan. Kepadanyalah tempat kita bersandar dan memohon pertolongan.
Ayat-ayat Selanjutnya dan Perlindungan dari Kejahatan
Setelah memohon perlindungan kepada Tuhan Semesta Alam, surah ini melanjutkan dengan menyebutkan jenis-jenis kejahatan yang harus kita waspadai dan memohon perlindungan dari-Nya:
- "Maa khalaqa" (dari kejahatan apa yang Dia ciptakan): Ini mencakup segala jenis kejahatan yang diciptakan oleh Allah, baik yang bersifat materiil maupun immateriil. Ini bisa berarti makhluk-makhluk yang berbahaya, fenomena alam yang merusak, atau bahkan potensi keburukan yang ada pada diri manusia itu sendiri.
- "Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab" (dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita): Malam hari seringkali menjadi waktu yang rentan. Kegelapan bisa menyembunyikan bahaya dan menimbulkan rasa takut. Perlindungan dari malam adalah perlindungan dari segala ancaman yang muncul saat kegelapan datang, termasuk sifat buruk manusia yang cenderung berbuat keji di malam hari.
- "Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad" (dan dari kejahatan wanita-wanita penghembus sihir pada buhul-buhul): Ayat ini merujuk pada praktik sihir, terutama yang dilakukan oleh kaum wanita. Sihir adalah bentuk kejahatan yang berusaha merusak dan mencelakai orang lain dengan cara-cara gaib. Memohon perlindungan dari ini berarti menyerahkan diri kepada Allah dari segala bentuk gangguan non-fisik yang bersifat merusak.
- "Wa min syarri haasidin idzaa hasad" (dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki): Hasad atau iri hati adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Orang yang dengki seringkali berharap keburukan menimpa orang lain dan berusaha untuk mencelakainya. Perlindungan dari sifat dengki adalah perlindungan dari niat buruk dan tindakan jahat yang timbul dari hati yang tidak ikhlas.
Keutamaan Membaca Surah Al-Falaq
Membaca Surah Al-Falaq, bersama dengan Surah An-Naas, memiliki banyak keutamaan dan manfaat spiritual:
- Perlindungan Diri: Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca kedua surah ini setiap hari, terutama sebelum tidur, sebagai benteng perlindungan dari segala keburukan. Beliau sendiri sering membaca keduanya untuk dirinya sendiri.
- Menolak Sihir dan Gangguan Gaib: Banyak ulama yang berpendapat bahwa membaca Surah Al-Falaq dan An-Naas secara rutin dapat menjadi penangkal efektif terhadap sihir dan gangguan jin.
- Menjadi Amalan Sehari-hari: Membacanya setelah shalat fardhu juga merupakan sunnah yang dianjurkan, menambah ketenangan dan kedekatan dengan Allah.
- Memperkuat Tawakkal: Dengan menyadari bahwa hanya Allah tempat berlindung, membaca surah ini secara konsisten akan memperkuat rasa tawakkal (berserah diri) kepada-Nya.
Oleh karena itu, mengamalkan "Qul a'uudhu birabbil falaq" dan ayat-ayat selanjutnya dalam Surah Al-Falaq bukan sekadar membaca bacaan. Ini adalah sebuah pernyataan iman, pengakuan atas kelemahan diri, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.