Qul A'uudhu Birabbil Falaq: Permohonan Perlindungan dari Sang Pencipta

Falaq

Surah Al-Falaq, yang dimulai dengan lafaz "Qul a'uudhu birabbil falaq", merupakan surah ke-113 dalam Al-Qur'an. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyyah (diturunkan di Mekkah), meskipun ada pendapat lain yang mengatakan Madaniyyah. Dengan hanya lima ayat, surah ini menyimpan makna mendalam tentang keyakinan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya sumber perlindungan dari segala macam keburukan yang ada di alam semesta.

Tafsir "Qul A'uudhu Birabbil Falaq"

Lafal "Qul a'uudhu birabbil falaq" secara harfiah berarti "Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Pengasih." Namun, dalam konteks Al-Qur'an, "Qul" (Katakanlah) seringkali menjadi instruksi ilahi kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan pesan ini kepada umat manusia. Sehingga, ayat ini menjadi seruan bagi setiap Muslim untuk secara sadar memohon perlindungan kepada Allah.

Adapun kata "Falaq" memiliki beberapa makna dalam tafsir:

Intinya, ketika kita mengucapkan "Qul a'uudhu birabbil falaq", kita sedang mengakui bahwa Allah SWT adalah penguasa tunggal atas segala alam semesta, segala fenomena di dalamnya, dan segala aspek kehidupan. Kepadanyalah tempat kita bersandar dan memohon pertolongan.

Ayat-ayat Selanjutnya dan Perlindungan dari Kejahatan

Setelah memohon perlindungan kepada Tuhan Semesta Alam, surah ini melanjutkan dengan menyebutkan jenis-jenis kejahatan yang harus kita waspadai dan memohon perlindungan dari-Nya:

Keutamaan Membaca Surah Al-Falaq

Membaca Surah Al-Falaq, bersama dengan Surah An-Naas, memiliki banyak keutamaan dan manfaat spiritual:

Oleh karena itu, mengamalkan "Qul a'uudhu birabbil falaq" dan ayat-ayat selanjutnya dalam Surah Al-Falaq bukan sekadar membaca bacaan. Ini adalah sebuah pernyataan iman, pengakuan atas kelemahan diri, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

🏠 Homepage