Halo anak-anak! Hari ini kita akan belajar tentang kisah seorang nabi yang sangat tampan, cerdas, dan memiliki kesabaran luar biasa. Namanya adalah Nabi Yusuf Alaihi Salam. Cerita Nabi Yusuf sangat panjang dan penuh pelajaran berharga, cocok untuk kita yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Mari kita simak rangkumannya!
Nabi Yusuf adalah anak kesayangan ayahnya, yaitu Nabi Yaqub. Suatu malam, saat Nabi Yusuf masih kecil, ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan sujud kepadanya. Wah, indah sekali ya mimpinya! Ketika ia menceritakan mimpinya kepada ayah dan saudara-saudaranya, mereka tidak begitu senang. Saudara-saudaranya yang sudah besar malah menjadi iri dan dengki. Mereka berpikir, "Bagaimana mungkin kita yang lebih tua harus sujud pada Yusuf?"
Karena rasa iri dan dengki yang semakin besar, saudara-saudara Nabi Yusuf berencana jahat. Mereka bilang kepada ayah mereka, Nabi Yaqub, bahwa Yusuf dimakan serigala. Padahal, mereka hanya membuangnya ke sebuah sumur tua di padang pasir. Syukurlah, Allah menjaga Nabi Yusuf. Tak lama kemudian, lewatlah sebuah kafilah (rombongan pedagang) yang kemudian mengambil Yusuf dari dalam sumur dan membawanya ke negeri Mesir. Di sana, Nabi Yusuf dijual sebagai budak.
Di Mesir, Nabi Yusuf dibeli oleh seorang pejabat bernama Al-Aziz. Nabi Yusuf tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan, cerdas, dan jujur. Ia bekerja dengan baik di rumah Al-Aziz. Suatu ketika, istri Al-Aziz yang bernama Zulaikha tergoda oleh ketampanan Nabi Yusuf dan mencoba menggodanya. Namun, Nabi Yusuf menolak ajakan Zulaikha dengan tegas, karena ia tahu itu adalah perbuatan yang salah dan tidak disukai Allah.
Karena penolakan Nabi Yusuf, Zulaikha menjadi marah. Ia memfitnah Nabi Yusuf, mengatakan bahwa Yusuf yang mencoba menggodanya. Akhirnya, Nabi Yusuf yang tidak bersalah harus dipenjara. Di dalam penjara, Nabi Yusuf tetap menunjukkan akhlak yang mulia. Ia berteman baik dengan para tahanan lain dan membacakan tafsir mimpi mereka. Kemampuannya menafsirkan mimpi ini sangat terkenal.
Suatu hari, Raja Mesir bermimpi aneh. Para penasihatnya tidak bisa menafsirkannya. Akhirnya, salah satu teman Nabi Yusuf di penjara teringat akan kemampuannya. Nabi Yusuf pun dipanggil menghadap Raja. Dengan izin Allah, Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi Raja. Ternyata mimpi itu adalah pertanda akan datangnya musim paceklik (kekeringan) yang panjang. Karena kecerdasan dan kejujurannya, Nabi Yusuf diangkat menjadi orang penting yang mengatur persediaan makanan di seluruh Mesir.
Saat musim paceklik datang, saudara-saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir untuk mencari makanan. Mereka tidak mengenali Nabi Yusuf karena ia sudah dewasa dan berpakaian kebesaran. Nabi Yusuf mengenali mereka, namun ia tidak membalas dendam. Ia justru bersikap baik dan memberikan gandum kepada mereka. Akhirnya, setelah beberapa kejadian, Nabi Yusuf mengungkapkan jati dirinya. Betapa terkejut dan menyesalnya saudara-saudaranya. Mereka meminta maaf kepada Nabi Yusuf. Nabi Yusuf memaafkan mereka, sesuai dengan sifat pemaafnya. Akhirnya, Nabi Yusuf bisa berkumpul kembali dengan ayah tercintanya, Nabi Yaqub, dan seluruh keluarganya. Seluruh keluarga berkumpul dan sujud kepada Allah sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan.
Dari kisah Nabi Yusuf ini, kita belajar banyak hal, di antaranya:
Semoga kisah Nabi Yusuf ini bisa membuat kita semakin bersemangat untuk selalu berbuat baik, jujur, dan sabar ya, anak-anak!