Di masa remaja, dunia pergaulan adalah arena yang penuh warna, tantangan, sekaligus peluang. Kita dikelilingi oleh teman-teman, lingkungan sekolah, aktivitas luar, dan media sosial. Dalam keramaian ini, bagaimana kita menjaga diri agar pergaulan kita senantiasa membawa dampak positif, bahkan memuliakan nama Tuhan? Ini adalah pertanyaan penting yang perlu kita renungkan bersama sebagai remaja Kristen.
Firman Tuhan dalam Amsal 13:20 mengingatkan kita, "Siapa bergaul dengan orang berhikmat menjadi berhikmat, tetapi teman orang bebal akan celaka." Kata kunci di sini adalah "bergaul." Cara kita berinteraksi, obrolan kita, bahkan apa yang kita lihat dan dengar dari teman-teman, sangat memengaruhi kita. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Ini berarti kita tidak hanya harus berbaur, tetapi juga memberikan pengaruh yang baik.
Memilih teman bukan berarti kita harus memandang rendah atau menghakimi orang lain. Namun, kita perlu bijak dalam menentukan siapa saja yang kita izinkan masuk ke dalam lingkaran terdekat kita. Carilah teman-teman yang memiliki visi hidup sejalan dengan Kristus, yang saling membangun dalam iman, yang berani mengingatkan saat kita tersandung, dan yang merayakan sukacita bersama dalam Tuhan. Lingkungan pertemanan yang positif akan menjadi sumber kekuatan, dorongan, dan perlindungan spiritual bagi kita. Sebaliknya, pergaulan yang buruk dapat menyeret kita pada kebiasaan yang tidak berkenan, pikiran yang keliru, dan bahkan menjauhkan kita dari Tuhan.
Dunia remaja saat ini dibanjiri dengan berbagai macam godaan. Mulai dari tren yang mengarah pada gaya hidup hedonis, penggunaan zat terlarang, hingga konten-konten di media sosial yang tidak pantas. Tanpa disadari, paparan terus-menerus terhadap hal-hal negatif dapat membentuk cara pandang dan perilaku kita.
Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:33 mengingatkan, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik." Pengaruh ini bisa datang dari mana saja, tidak hanya dari teman sebaya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki filter spiritual yang kuat. Belajarlah untuk berkata "tidak" pada hal-hal yang jelas-jelas bertentangan dengan kehendak Tuhan. Bekali diri dengan Firman Tuhan setiap hari agar kita memiliki landasan yang kuat dalam setiap pengambilan keputusan. Doa juga merupakan senjata ampuh. Sering-seringlah berkomunikasi dengan Tuhan, memohon kekuatan dan hikmat dalam menjalani setiap pergaulan. Ingatlah bahwa kita memiliki Roh Kudus yang mendiami kita, yang akan menolong kita membedakan yang baik dan yang jahat.
Namun, menjadi remaja Kristen di tengah dunia pergaulan bukan berarti kita harus menarik diri atau mengisolasi diri. Sebaliknya, kita dipanggil untuk menjadi agen perubahan. Tuhan menempatkan kita di lingkungan itu bukan tanpa alasan. Kita memiliki kesempatan untuk menjadi saksi Kristus melalui hidup kita.
Bagaimana caranya? Tunjukkan kasih Kristus dalam setiap interaksi. Jadilah pendengar yang baik, penolong bagi yang membutuhkan, dan pembawa damai. Jika temanmu sedang dalam masalah, tawarkan dukungan moral atau bahkan bantu mencarikan solusi sesuai dengan prinsip-prinsip Kristiani. Gunakan waktu bergaulmu untuk saling menguatkan iman. Ajaklah teman-teman untuk membaca Alkitab bersama, berdoa, atau mengikuti kegiatan gereja. Kadang-kadang, satu perkataan yang bijak atau tindakan kasih yang tulus bisa mengubah hidup seseorang.
Ingatlah selalu bahwa hidup kita adalah cerminan Kristus. Cara kita bergaul, berbicara, dan bertindak akan dilihat oleh banyak orang. Jadikanlah setiap momen pergaulan sebagai kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Pilihlah teman yang membangun, jagalah diri dari pengaruh buruk, dan beranikan diri menjadi terang bagi sesama. Pergaulan yang benar adalah pergaulan yang membawa kita semakin dekat kepada Tuhan dan membawa orang lain kepada-Nya.