Sejarah agama Islam berakar kuat pada peristiwa yang terjadi di Semenanjung Arab, khususnya di kota Mekkah. Titik tolaknya adalah ketika Nabi Muhammad SAW, seorang pedagang terkemuka yang dikenal jujur dan adil, menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril di Gua Hira pada suatu malam di bulan Ramadan. Wahyu ini menjadi awal dari Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Pada periode Mekkah ini, dakwah Nabi Muhammad SAW bersifat rahasia dan individual, menyasar kerabat dekat dan beberapa sahabat terpercaya. Ajaran dasar Islam yang disampaikan meliputi keesaan Allah (tauhid), pentingnya moralitas, dan pertanggungjawaban di hari akhir.
Para pengikut awal Islam menghadapi tantangan dan penindasan yang luar biasa dari kaum Quraisy Mekkah yang memegang teguh tradisi penyembahan berhala. Meskipun demikian, ajaran tauhid yang murni dan penekanan pada keadilan sosial mulai menarik perhatian sebagian orang yang mencari kebenaran. Periode Mekkah ini berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, membentuk fondasi spiritual dan ideologis bagi perkembangan Islam selanjutnya. Ujian dan kesabaran menjadi elemen penting dalam fase awal dakwah ini, mengajarkan para sahabat tentang keteguhan iman di tengah kesulitan.
Menghadapi tekanan yang semakin meningkat, Nabi Muhammad SAW bersama para pengikutnya melakukan hijrah (migrasi) ke Yatsrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah. Peristiwa hijrah ini menjadi tonggak sejarah penting yang menandai dimulainya kalender Hijriah. Di Madinah, dakwah Islam berubah dari fase dakwah individu menjadi dakwah yang lebih terorganisir dan bersifat sosial-politis. Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga menjadi kepala negara dan hakim.
Di Madinah, terbentuklah masyarakat Islam pertama yang ideal, di mana berbagai suku dan kelompok, termasuk kaum Anshar (penduduk Madinah yang memeluk Islam) dan kaum Muhajirin (kaum Muslim yang berhijrah dari Mekkah), hidup berdampingan di bawah naungan ajaran Islam. Piagam Madinah menjadi bukti nyata kemampuan Nabi Muhammad SAW dalam menyusun konstitusi yang mengatur hubungan antarwarga negara yang beragam. Shalat, zakat, puasa, dan haji menjadi syariat yang ditegakkan secara kolektif, serta prinsip-prinsip ekonomi, sosial, dan hukum Islam mulai diterapkan secara komprehensif. Berbagai peperangan terjadi untuk mempertahankan eksistensi dan kebebasan umat Islam, namun juga menjadi sarana penyebaran ajaran Islam ke wilayah yang lebih luas.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, estafet kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh para sahabat pilihan yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin (para khalifah yang mendapat petunjuk). Empat khalifah pertama adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Periode ini ditandai dengan ekspansi wilayah kekuasaan Islam yang pesat, stabilisasi pemerintahan, dan kodifikasi Al-Qur'an.
Di bawah kepemimpinan mereka, Islam tidak hanya menjadi agama, tetapi juga sebuah kekuatan peradaban yang mampu menaklukkan kekaisaran besar seperti Persia dan sebagian besar wilayah Bizantium. Penegakan hukum yang adil, perluasan ilmu pengetahuan, serta pembangunan infrastruktur menjadi ciri khas masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dan konflik internal di akhir periode ini, warisan mereka dalam menegakkan syariat Islam dan menyebarkan ajarannya sangatlah monumental.
Seiring berjalannya waktu, Islam terus berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru dunia. Dinasti-dinasti besar seperti Umayyah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah memainkan peran penting dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni, arsitektur, dan filsafat Islam. Pusat-pusat keilmuan seperti Baghdad, Cordoba, dan Istanbul menjadi mercusuar peradaban yang menarik para ilmuwan dari berbagai latar belakang.
Ajaran Islam mencapai Asia Tenggara melalui jalur perdagangan, yang kemudian melahirkan kesultanan-kesultanan Islam yang kuat. Di Afrika, Islam menyebar melalui jalur darat dan laut, memengaruhi budaya dan masyarakat di sana. Hingga kini, Islam terus menjadi agama yang dianut oleh miliaran orang di seluruh dunia, dengan keragaman budaya dan interpretasi yang kaya, namun tetap berpegang pada prinsip dasar Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber utama ajaran. Sejarah Islam adalah narasi berkelanjutan tentang iman, perjuangan, ilmu, dan peradaban yang terus membentuk dunia.