Surah Al-Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Qur'an dan merupakan salah satu surah terpanjang. Dikenal sebagai "Sapi Betina", surah ini mengandung berbagai ajaran fundamental Islam, termasuk keesaan Allah, kenabian Muhammad SAW, pentingnya shalat, zakat, puasa, serta kisah-kisah para nabi terdahulu. Memahami dan merenungkan isi surah Al-Baqarah adalah kunci penting bagi umat Muslim untuk memperkuat keimanan dan menjalani kehidupan sesuai tuntunan agama.
الۤمّۤ ۚ
Alif, Lam, Mim.
Huruf-huruf tunggal yang merupakan rahasia Allah yang hanya diketahui oleh-Nya sendiri, dan menjadi pembuka banyak surah dalam Al-Qur'an.
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَـٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Dzalikal-kitabu la raiba fiih, hudan lilmuttaqiin.
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ يُنفِقُونَ
Alladziina yu'minuuna bil-ghaybi wa yuqiimuunash-shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun.
Yaitu orang-orang yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْـَٔاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wabil-aakhirati hum yuuqinuun.
Dan orang-orang yang beriman kepada Al-Qur'an, yaitu kitab yang diturunkan kepadamu; dan kitab-kitab yang diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
أُو۟لَـٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Ulaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun.
Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allaahu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyum. Laa ta'khudzuhii sinatuw-wa laa naum. Lahuu maa fis-samaawati wa maa fil-ardh. Man dhal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih. Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa shaaa'. Wasi'a kursiyyuhus-samaawati wal-ardh, wa laa ya'uuduhuu hifdhuhumaa. Wahuwal-'aliyyul-'azhiim.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan apa yang di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Aamanar-rasuulu bimaaa unzila ilaihi mir-rabbihii wal-mu'minuun. Kullun aamana billaahi wa malaa'ikatihii wa kutubihii wa rusulih. Laa nufarriqu baina ahadim mir-rusulih. Wa qooluu sami'naa wa athnaa' ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal-mashiir.
Telah diimani oleh Rasul akan apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata: "Kami dengar dan kami taat." (Keduanya sembah): "Ampunilah kami, wahai Tuhan kami; dan kepada Engkaulah tempat kembali."
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَـٰفِرِينَ
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa. Lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat. Rabbanaa laa tu'aakhidznaaa in nashiinaaa au akhtha'naa. Rabbanaa wa laa tahmil 'alainaaa isran kamaa hamaltahuu 'alal-ladziina min qablinaa. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih. Wa'fu 'annaa waghfir lanaa warhamnaa. Anta maulaanaa fansurnaaa 'alal-qawmil-kaafiriin.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang tidak beriman."
Artikel ini menyajikan sebagian dari Surah Al-Baqarah untuk memberikan gambaran singkat mengenai kekayaan makna di dalamnya.