Surah Al Bayyinah: Menyingkap Keutamaan dan Urutan Nomornya dalam Al-Qur'an

Dalam lautan ilmu Al-Qur'an yang luas, setiap surah memiliki kedalaman makna dan keutamaan tersendiri. Salah satu surah yang menarik untuk ditelaah adalah Surah Al Bayyinah. Pertanyaan mengenai surah al bayyinah menempati urutan surah ke berapa dalam mushaf Al-Qur'an adalah hal yang mendasar bagi setiap Muslim yang ingin memahami struktur kitab suci mereka. Surah ini memiliki posisi yang cukup istimewa, menempati urutan yang spesifik yang memberikan konteks terhadap keseluruhan bacaan Al-Qur'an.

Mari kita telaah lebih lanjut mengenai Surah Al Bayyinah. Surah ini merupakan surah ke-98 dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Dengan jumlah 8 ayat, surah ini tergolong dalam golongan surah-surah pendek, namun sarat akan kandungan makna yang mendalam mengenai kebenaran, akidah, dan konsekuensi dari keimanan serta kekufuran. Penempatannya di akhir juz 'amma, atau lebih tepatnya pada bagian akhir Al-Qur'an, memberikan kesan penutup yang berbobot sebelum memasuki surah-surah yang lebih panjang di bagian awal.

Ilustrasi sederhana yang melambangkan kejelasan (bayyinah) dan tuntunan.

Makna dan Pesan Surah Al Bayyinah

Nama "Al Bayyinah" sendiri berarti "bukti yang nyata" atau "penjelasan yang terang". Nama ini diambil dari ayat pertama surah ini yang menyatakan: "Orang-orang yang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak akan melepaskan diri (dari azab) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata." (QS. Al Bayyinah: 1).

Ayat ini menegaskan bahwa kebenaran Islam dan kenabian Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebuah realitas yang tidak dapat disangkal, dan akan datang bukti-bukti yang nyata untuk menyadarkan manusia. Surah ini kemudian melanjutkan penjelasannya dengan membagi manusia menjadi dua golongan utama: orang-orang yang beriman dan beramal saleh, serta orang-orang yang kafir dan tetap dalam kekufuran mereka.

Bagi golongan pertama, yaitu orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dijanjikan balasan surga yang penuh kenikmatan abadi. Mereka adalah sebaik-baik makhluk ("khairul bariyyah"). Keimanan mereka bukan sekadar pengakuan lisan, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata yang sesuai dengan ajaran Allah. Mereka tunduk pada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, memegang teguh akidah tauhid, dan melaksanakan syariat-Nya.

Sebaliknya, bagi golongan kedua, yaitu orang-orang kafir yang tidak mau menerima kebenaran, balasan yang menanti adalah neraka Jahanam. Di dalamnya mereka akan kekal selamanya. Kekufuran mereka digambarkan sebagai hati yang terkunci, telinga yang tuli, dan mata yang tertutup, sehingga mereka tidak mampu menangkap cahaya kebenaran yang telah dijelaskan.

Pesan yang tersirat dari penempatan surah ini di urutan ke-98 sangatlah relevan. Ia menjadi penegasan akhir mengenai konsekuensi logis dari pilihan hidup seseorang: memilih kebenaran yang membawa pada keselamatan abadi, atau menolak kebenaran yang berujung pada kesengsaraan kekal. Surah Al Bayyinah mengingatkan kita bahwa di hadapan Allah, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk tidak mengetahui kebenaran. Bukti-bukti telah disajikan dengan jelas, baik melalui akal, fitrah, maupun wahyu.

Keutamaan Membaca Surah Al Bayyinah

Membaca dan merenungkan Surah Al Bayyinah memiliki banyak keutamaan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membaca surah Al-Bayyinah niscaya ia dibebaskan dari syirik dan berlepas diri dari syirik." (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani).

Keutamaan ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh surah ini dalam memperteguh akidah tauhid seorang Muslim. Dengan memahami makna di balik "bukti yang nyata", seseorang akan semakin yakin dengan keesaan Allah dan kebenaran risalah Islam, sehingga terhindar dari segala bentuk kesyirikan, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.

Dengan demikian, mengetahui bahwa surah al bayyinah menempati urutan surah ke-98 bukanlah sekadar pengetahuan trivia. Ia adalah bagian dari pemahaman yang lebih luas mengenai bagaimana Al-Qur'an disusun, pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta bagaimana setiap surah memberikan kontribusi pada keseluruhan ajaran Islam. Merenungkan urutan dan makna surah ini adalah langkah penting dalam memperdalam hubungan kita dengan kalamullah.

🏠 Homepage