Dalam lautan petunjuk Ilahi yang terangkai dalam kitab suci Al-Qur'an, setiap surah memiliki tempat dan makna tersendiri. Salah satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Muslim, terutama bagi mereka yang baru mendalami Al-Qur'an, adalah mengenai urutan surah. Secara khusus, pertanyaan populer adalah: surah Al-Bayyinah terletak setelah surah apa?
Untuk menjawab pertanyaan ini dengan tepat, kita perlu merujuk pada Mushaf Al-Qur'an yang disusun berdasarkan urutan wahyu dan kesepakatan para ulama. Surah Al-Bayyinah, yang memiliki arti "Bukti yang Nyata," adalah surah ke-98 dalam susunan Al-Qur'an.
Menariknya, Al-Bayyinah menduduki posisi yang sangat dekat dengan penutup kitab suci ini. Surah ini terletak tepat setelah Surah Az-Zalzalah, yang merupakan surah ke-97. Dengan demikian, jawabannya adalah: surah Al-Bayyinah terletak setelah Surah Az-Zalzalah.
Penyusunan surah-surah dalam Al-Qur'an bukanlah berdasarkan urutan turunnya wahyu semata, melainkan juga mempertimbangkan taufiq (petunjuk) dari Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW. Susunan ini memiliki hikmah dan keterkaitan makna antar surah. Surah Al-Bayyinah dan Az-Zalzalah, yang berada di akhir juz 'Amma (juz ke-30), sama-sama membicarakan tentang hari kiamat, pertanggungjawaban amal, dan balasan bagi orang yang beriman serta orang yang kafir.
Surah Az-Zalzalah (mengguncangkan bumi) secara gamblang menggambarkan goncangan dahsyat pada hari kiamat, di mana bumi akan mengeluarkan segala isinya dan manusia akan disajikan catatan amalnya. Kemudian, Allah berfirman:
"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, ia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, ia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7-8)
Selanjutnya, Al-Bayyinah hadir sebagai penjelas lebih lanjut mengenai siapa yang akan mendapatkan balasan baik tersebut. Surah Al-Bayyinah secara rinci menjelaskan tentang kemunculan seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang bersih (suhufan mutaharah), yang di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang lurus. Surah ini menggarisbawahi perpecahan ahli kitab dan kaum musyrikin setelah datangnya bukti yang nyata ini. Sebagian dari mereka beriman dan beramal saleh, sementara sebagian lainnya tetap dalam kekafiran dan kesesatan mereka.
Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "Bukti yang Nyata." Nama ini merujuk pada bukti kebenaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, berupa Al-Qur'an dan kenabian beliau. Surah ini menegaskan bahwa bukti tersebut sangat jelas, tidak menyisakan keraguan sedikit pun bagi orang yang mau memperhatikan.
Pesan utama yang terkandung dalam Surah Al-Bayyinah adalah pembagian manusia menjadi dua golongan besar berdasarkan respons mereka terhadap bukti kebenaran yang telah disampaikan.
Surah Al-Bayyinah juga menekankan pentingnya ikhlas dalam beribadah. Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengikhlaskan agama hanya kepada-Nya, yakni dengan senantiasa mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Inilah agama yang lurus dan benar.
Dengan memahami bahwa surah Al-Bayyinah terletak setelah Surah Az-Zalzalah, kita dapat melihat keterkaitan tema yang kuat di antara keduanya. Keduanya berfungsi sebagai pengingat akan hari perhitungan dan konsekuensi dari pilihan hidup kita di dunia. Al-Bayyinah memperjelas siapa yang akan mendapatkan kebaikan tertinggi karena menerima kebenaran, dan siapa yang akan menuai keburukan karena menolaknya.
Semoga dengan mengetahui urutan dan memahami isi kandungan surah Al-Bayyinah, kita semakin termotivasi untuk menjadi hamba Allah yang beriman, beramal saleh, dan senantiasa mengharap ridha-Nya.