Dalam lautan Al-Qur'an yang luas, terdapat surah-surah pendek namun sarat makna, yang menjadi penyejuk hati dan benteng pelindung bagi umat Muslim. Di antara surah-surah tersebut, tiga surah yang sering kali dibaca bersamaan dalam banyak kesempatan adalah Surah Al-Falaq, Surah An-Nas, dan Surah Al-Ikhlas. Ketiganya dikenal sebagai Surah Mu'awwidzatain (dua surah yang memohon perlindungan) bersama dengan Surah Al-Baqarah ayat 255. Artikel ini akan mengupas bacaan, makna, dan keutamaan dari ketiga surah pendek nan agung ini.
Surah Al-Ikhlas adalah surah ke-112 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari empat ayat. Surah ini secara tegas menegaskan keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan menolak segala bentuk syirik.
Makna Surah Al-Ikhlas sangat mendalam. Ayat pertama menegaskan bahwa hanya Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Ayat kedua menjelaskan bahwa Allah adalah Ash-Shamad, yaitu Tuhan yang segala makhluk bergantung kepada-Nya, tempat memohon segala kebutuhan, dan Dialah yang Maha Mandiri. Ayat ketiga menolak keyakinan yang salah mengenai keturunan Allah, menegaskan bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, karena hal itu tidak layak bagi keagungan-Nya. Terakhir, ayat keempat menyatakan bahwa tidak ada satupun yang setara atau sebanding dengan Allah, menegaskan keunikan dan keMaha-kuasaan-Nya.
Keutamaan membaca Surah Al-Ikhlas disebutkan dalam banyak hadits. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca Surah Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kandungan tauhid dalam surah ini.
Surah Al-Falaq adalah surah ke-113 dalam Al-Qur'an dan terdiri dari lima ayat. Surah ini memohon perlindungan kepada Allah dari berbagai macam keburukan.
Ayat pertama menyatakan permohonan perlindungan kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa, yang mengatur dan menerangi alam semesta. Ayat kedua memohon perlindungan dari segala macam kejahatan yang diciptakan oleh Allah, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Ayat ketiga adalah perlindungan dari kejahatan malam yang gelap gulita, yang seringkali menjadi waktu bagi keburukan untuk bersembunyi. Ayat keempat memohon perlindungan dari sihir, yang diumpamakan seperti tiupan pada simpul-simpul. Terakhir, ayat kelima memohon perlindungan dari sifat dengki, yang bisa menimbulkan keburukan bagi orang yang didengki.
Surah Al-Falaq mengajarkan kita untuk senantiasa mencari perlindungan dari Allah dari segala bentuk keburukan, baik yang berasal dari diri sendiri, orang lain, maupun faktor eksternal.
Surah An-Nas adalah surah ke-114 dan terakhir dalam Al-Qur'an, terdiri dari enam ayat. Surah ini memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang bersembunyi.
Ayat pertama hingga ketiga menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan, Raja, dan Sembahan bagi seluruh umat manusia, sehingga hanya kepada-Nyalah kita memohon perlindungan. Ayat keempat menyebutkan sumber kejahatan, yaitu bisikan setan yang khannas (bersembunyi dan mundur ketika nama Allah disebut). Ayat kelima menjelaskan bahwa bisikan tersebut masuk ke dalam dada manusia, merusak pikiran dan niat. Ayat terakhir menegaskan bahwa bisikan jahat itu bisa datang dari golongan jin maupun dari manusia yang terpengaruh setan.
Surah An-Nas mengajak kita untuk waspada terhadap bisikan-bisikan buruk yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa dan kemaksiatan. Dengan memohon perlindungan kepada Allah, kita berharap hati dan pikiran kita dijaga dari segala godaan.
Ketiga surah ini, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, merupakan bacaan yang sangat dianjurkan untuk dibaca setiap hari, terutama setelah shalat fardhu dan sebelum tidur. Membaca dan memahami maknanya akan menumbuhkan rasa aman, ketenangan jiwa, dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Jadikanlah ayat-ayat suci ini sebagai zikir dan pelindung diri dalam setiap langkah kehidupan.