Ilustrasi Sederhana Surah Al-Falaq
Dalam susunan mushaf Al-Qur'an, setiap surah memiliki posisi dan urutan tersendiri yang telah ditetapkan berdasarkan wahyu ilahi. Salah satu surah yang sangat dikenal dan sering dibaca oleh umat Muslim adalah Surah Al-Falaq. Pertanyaan mengenai posisinya dalam kitab suci ini sering muncul, dan jawabannya sederhana namun mendalam: **Surah Al-Falaq memiliki urutan ke-113 dalam daftar surah-surah Al-Qur'an**.
Surah Al-Falaq merupakan salah satu dari dua surah terakhir dalam juz 'Amma (juz ke-30) dan termasuk dalam kelompok surah-surah pendek yang sering diamalkan. Bersama dengan Surah An-Nas, Surah Al-Falaq membentuk satu kesatuan yang sering disebut sebagai "Al-Mu'awwidzatain" atau dua surah perlindungan. Kedua surah ini diturunkan di Mekkah dan memiliki makna serta fungsi yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.
Nama "Al-Falaq" sendiri berarti "waktu subuh" atau "fajar". Kata ini diambil dari ayat pertama surah tersebut, yang memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memohon perlindungan kepada Tuhan penguasa waktu subuh. Surah ini terdiri dari lima ayat yang sangat ringkas namun sarat makna.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh,
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
(2) dari kejahatan makhluk-Nya,
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
(3) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
(4) dan dari kejahatan wanita-wanita pengumsi sihir yang meniup pada buhul-buhul,
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
(5) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."
Surah Al-Falaq mengajarkan kita untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam keburukan. Ayat pertama menegaskan bahwa Allah adalah sumber segala perlindungan, terutama dari kegelapan waktu subuh yang menandai berakhirnya malam dan dimulainya hari baru. Ini adalah simbol harapan dan terbitnya kebaikan setelah kegelapan.
Ayat kedua mengingatkan kita akan adanya kejahatan yang berasal dari berbagai macam makhluk ciptaan Allah. Ini mencakup segala bentuk kejahatan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dari manusia, jin, maupun hewan.
Ayat ketiga secara spesifik menyebutkan kejahatan yang muncul di malam hari, terutama saat kegelapan menyelimuti. Malam hari sering kali diasosiasikan dengan potensi bahaya yang lebih besar, dan surah ini mengajarkan kita untuk berlindung dari hal tersebut.
Ayat keempat berbicara tentang kejahatan sihir, khususnya yang dilakukan oleh para penyihir wanita yang meniup pada simpul-simpul tali (buhul). Ini menunjukkan bahwa Islam mengakui adanya sihir dan mengajarkan umatnya untuk berlindung dari dampaknya yang merusak.
Terakhir, ayat kelima menyoroti kejahatan dengki. Hasad atau kedengkian adalah sifat buruk yang dapat merusak diri sendiri dan orang lain, bahkan dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat. Perlindungan dari sifat dengki ini sangat penting untuk menjaga kedamaian hati dan hubungan sosial.
Kembali pada pertanyaan utama, Surah Al-Falaq berada pada urutan ke-113. Urutan ini bukan sekadar nomor, melainkan bagian dari tatanan wahyu yang disusun oleh Allah SWT sendiri melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Para ulama sepakat bahwa susunan surah-surah dalam mushaf Al-Qur'an adalah tawqifi, artinya telah ditetapkan secara langsung oleh Allah melalui wahyu.
Urutan ini memberikan kekhasan pada setiap surah. Surah Al-Falaq terletak setelah Surah Al-Lahab dan sebelum Surah An-Nas. Keberadaannya di akhir mushaf, berpasangan dengan Surah An-Nas, menegaskan fungsi kedua surah ini sebagai pelindung terakhir bagi umat Islam dari berbagai macam ancaman, baik fisik maupun spiritual.
Bagi seorang Muslim, memahami urutan dan makna Surah Al-Falaq bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga merupakan panduan praktis untuk menjalani kehidupan. Dengan membaca dan merenungkan ayat-ayatnya, seorang Muslim diajarkan untuk selalu berserah diri dan memohon perlindungan kepada Sang Pencipta, serta waspada terhadap segala bentuk keburukan yang mungkin mengintai. Keberadaan Surah Al-Falaq di urutan ke-113 ini menjadi pengingat yang konstan akan kuasa Allah dan pentingnya doa serta perlindungan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.