Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq: Benteng Pertahanan Jiwa

Simbol perlindungan ilahi A'UDZU BILLAHI MINASY SYAITHONIR RAJIM BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM

Dalam lautan kehidupan yang penuh dengan ujian dan tantangan, setiap mukmin mencari sumber ketenangan dan perlindungan. Al-Qur'an, kitab suci yang menjadi petunjuk bagi umat manusia, menyediakan berbagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya dari segala marabahaya. Di antara ayat-ayat yang memiliki kekuatan luar biasa dalam membentengi diri dari keburukan adalah dua surah terakhir dalam Al-Qur'an, yaitu Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq. Kedua surah ini, yang dikenal sebagai Al-Mu'awwidzatain (dua surah yang memohon perlindungan), merupakan anugerah ilahi yang senantiasa dibaca oleh Rasulullah SAW dan para sahabat untuk melindungi diri dari segala macam kejahatan, baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

Surah Al-Falaq: Memohon Perlindungan dari Segala Kejahatan

Surah Al-Falaq diturunkan di Mekah dan terdiri dari lima ayat. Dinamakan Al-Falaq karena merujuk pada "waktu subuh", yaitu waktu ketika kegelapan malam mulai terpecah. Surah ini mengajarkan kita untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari empat macam kejahatan:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Ayat pertama menegaskan bahwa kita berlindung kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Tuhan semesta alam yang mengatur segala sesuatu. Ayat kedua adalah permohonan perlindungan dari segala macam kejahatan makhluk ciptaan-Nya, mencakup segala bentuk keburukan yang mungkin timbul dari jin, manusia, hewan, tumbuhan, dan segala sesuatu yang Allah ciptakan. Ayat ketiga secara spesifik memohon perlindungan dari kejahatan malam ketika kegelapan telah menyelimuti, karena pada saat inilah banyak keburukan dan bahaya yang mengintai. Ayat keempat mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari kejahatan para penyihir, yaitu mereka yang meniup pada buhul-buhul (simpul-simpul) untuk melakukan sihir. Ini menunjukkan bahwa sihir adalah nyata dan merupakan salah satu bentuk kejahatan yang harus diwaspadai. Terakhir, ayat kelima adalah permohonan perlindungan dari kejahatan orang yang dengki ketika kedengkiannya bergejolak. Dengki adalah penyakit hati yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat kepada orang lain, merusak kebahagiaan, dan menimbulkan permusuhan.

Surah An-Nas: Benteng Diri dari Bisikan Setan

Surah An-Nas juga diturunkan di Mekah dan terdiri dari enam ayat. Surah ini melengkapi perlindungan yang diberikan oleh Surah Al-Falaq dengan fokus pada perlindungan dari bisikan jahat yang datang dari dalam diri maupun dari luar, terutama dari setan.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Ayat pertama menegaskan kembali perlindungan kita kepada Tuhan, yaitu Tuhan seluruh manusia. Ayat kedua menyebutkan bahwa Dia adalah Raja manusia, yang memiliki kekuasaan mutlak atas mereka. Ayat ketiga menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan manusia, yang menjadi sesembahan mereka. Kemudian, ayat keempat mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari kejahatan godaan setan yang bersembunyi (al-khannas), yaitu setan yang akan mundur dan bersembunyi ketika nama Allah disebut, namun akan kembali menggoda ketika manusia lalai. Ayat kelima menjelaskan bahwa godaan tersebut terjadi di dalam dada manusia, yaitu di dalam hati dan pikiran mereka, membisikkan keraguan, ketakutan, dan dorongan untuk berbuat maksiat. Ayat terakhir menegaskan bahwa sumber godaan ini bisa berasal dari kalangan jin dan juga dari kalangan manusia, yang sama-sama bisa menyesatkan.

Keutamaan dan Manfaat Membaca Al-Mu'awwidzatain

Membaca Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq secara rutin memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada yang lebih dicintai Allah SWT daripada dua surah yang turun untuknya. Beliau juga menganjurkan umatnya untuk membaca kedua surah ini setiap kali sebelum tidur sebagai perlindungan dari segala macam bahaya, mimpi buruk, dan sihir. Membaca kedua surah ini dengan penuh keyakinan dan kekhusyukan dapat memberikan ketenangan hati, mengusir rasa takut, dan mempertebal iman kita kepada Allah SWT sebagai satu-satunya pelindung.

Dalam kehidupan sehari-hari, godaan dan marabahaya selalu mengintai. Mulai dari godaan hawa nafsu, bisikan setan yang meragukan keimanan, hingga kejahatan yang datang dari manusia atau makhluk lain. Dengan senantiasa memohon perlindungan melalui Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq, seorang mukmin dapat merasa lebih aman dan tentram, karena ia telah berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT, Sang Maha Pelindung. Kedua surah ini bukan hanya sekadar bacaan, melainkan sebuah permohonan tulus kepada Tuhan untuk dijaga dari segala bentuk keburukan, sehingga hati dan jiwa senantiasa terjaga dari kehancuran.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan Surah An-Nas dan Surah Al-Falaq sebagai wirid harian kita. Bacalah dengan tadabbur (merenungkan maknanya) agar kita benar-benar memahami betapa pentingnya berlindung kepada Allah SWT dari segala kejahatan. Dengan demikian, kita akan senantiasa berada dalam lindungan-Nya dan terhindar dari segala mara bahaya yang tidak kita inginkan.

🏠 Homepage