Surah At-Tin adalah surah ke-95 dalam Al-Qur'an. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Nama "At-Tin" diambil dari ayat pertama surah ini yang bersumpah demi buah tin dan zaitun. Surah ini mengajarkan tentang penciptaan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, keutamaan iman dan amal shaleh, serta balasan bagi orang yang mengingkarinya.
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
Wattīni waz-zaytūn.
Demi (buah) tin dan zaitun.
وَطُورِ سِينِينَ
Wa ṭūri sīmīn.
Demi Gunung Sinai.
وَهَـٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
Wa hādhāl-balādil-amīn.
Dan demi negeri (Mekkah) yang aman ini.
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَـٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Laqad khalaqnal-insāna fī ahsani taqwīm.
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
ثُمَّ رَدَدْنَـٰهُ أَسْفَلَ سَـٰفِلِينَ
Tsumma radadnāhu asfala sāfilīn.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Illal-ladhīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti falahum ajrun ghairu mamnūn.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tiada putus-putusnya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ
Famā yukadhibuka ba‘du bid-dīn.
Maka apa yang menyebabkan kamu mendustakan hari balasan setelah (semua penjelasan) ini?
أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَـٰكِمِينَ
Alay-sal-lāhu bi-ahkam al-ḥākimīn.
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
Surah At-Tin dimulai dengan sumpah Allah SWT atas beberapa ciptaan-Nya yang memiliki nilai spiritual dan nutrisi tinggi: buah tin dan zaitun. Kedua buah ini telah lama dikenal sebagai sumber makanan yang kaya manfaat dan sering dikaitkan dengan tempat-tempat suci serta para nabi. Sumpah ini untuk menegaskan pentingnya pesan yang akan disampaikan selanjutnya. Diikuti dengan sumpah atas Gunung Sinai, tempat Nabi Musa AS menerima wahyu, dan kota Mekkah yang aman, tempat suci bagi umat Islam. Sumpah-sumpah ini memberikan bobot dan otoritas pada kebenaran yang akan diungkapkan.
Selanjutnya, surah ini menjelaskan tentang keistimewaan penciptaan manusia. Allah SWT menyatakan bahwa manusia telah diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dan memiliki potensi akal serta fisik yang luar biasa. Namun, kesempurnaan ini bisa berubah menjadi kerendahan jika manusia tidak menggunakan potensi tersebut untuk kebaikan dan kebenaran. Ayat "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya" merujuk pada kondisi manusia yang paling hina, yaitu jika ia durhaka kepada Allah dan menolak kebenaran, ia bisa jatuh ke derajat yang paling rendah. Ini adalah peringatan keras tentang konsekuensi dari penyalahgunaan anugerah penciptaan.
Namun, harapan selalu terbuka bagi mereka yang mau kembali ke jalan yang benar. Surah ini memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka dijanjikan pahala yang tidak akan terputus, sebuah balasan yang kekal di sisi Allah. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah sangat luas, dan kesempatan untuk meraih kebahagiaan abadi selalu ada selama ada iman dan usaha untuk berbuat baik.
Ayat-ayat selanjutnya menyadarkan kita akan realitas hari pembalasan. Allah SWT menantang kita, "Maka apa yang menyebabkan kamu mendustakan hari balasan setelah semua penjelasan ini?". Pertanyaan retoris ini mengajak kita untuk merenungkan bukti-bukti kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya dalam penciptaan, serta keadilan-Nya dalam menetapkan balasan. Bukankah Allah adalah Hakim yang paling adil? Allah tidak akan berbuat aniaya sekecil apapun, dan setiap amal perbuatan akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Dengan demikian, Surah At-Tin mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur atas karunia penciptaan, menjaga kesempurnaan diri dengan iman dan amal saleh, serta meyakini adanya hari pertanggungjawaban. Pesan ini relevan bagi setiap insan, mengingatkan kita untuk hidup sesuai dengan tujuan penciptaan kita dan mempersiapkan diri menghadapi hari akhir.