Surat Al-Falaq: Urutan dan Keutamaannya dalam Al-Qur'an

Perlindungan dari Allah

Ilustrasi sederhana tentang perlindungan dan penjagaan.

Pertanyaan mengenai posisi surat dalam kitab suci Al-Qur'an adalah hal yang lumrah bagi umat Muslim yang ingin mendalami ajaran Islam. Salah satu surat pendek yang sering dibaca dan memiliki makna mendalam adalah Surat Al-Falaq. Lantas, surat Al-Falaq adalah surat ke berapa dalam Al-Qur'an?

Posisi Surat Al-Falaq dalam Al-Qur'an

Surat Al-Falaq memiliki urutan yang spesifik dalam mushaf Al-Qur'an. Surat ini berada pada urutan ke-113. Surat Al-Falaq merupakan bagian dari kelompok surat Mu'awwidzatain, yaitu dua surat yang diturunkan sebagai perlindungan, bersama dengan Surat An-Nas (surat ke-114). Kedua surat ini dikenal karena keutamaan dan fadhilahnya dalam memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Teks Surat Al-Falaq Beserta Terjemahan

Berikut adalah teks Surat Al-Falaq dalam Bahasa Arab, beserta transliterasi dan terjemahannya:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

Qul a'uudzu birabbil-falaq

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Mengetahui terbitnya fajar.

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Minsyarrimaa khalaq

2. Dari kejahatan makhluk-Nya.

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

Wamin syarri ghaasiqin idzaa waqab

3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.

وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

Wamin syarrin-naffaatsaati fil-'uqad

4. Dan dari kejahatan wanita-wanita penghembus sihir pada buhul-buhul.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Wamin syarri haasidin idzaa hasad

5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

Makna dan Kandungan Surat Al-Falaq

Surat Al-Falaq adalah surat Makkiyah, yang artinya diturunkan di Mekkah sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berhijrah ke Madinah. Surat ini merupakan bentuk permohonan perlindungan yang diajarkan oleh Allah melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah ketika beliau sedang menghadapi gangguan sihir. Surat ini menegaskan bahwa satu-satunya sumber perlindungan adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ayat pertama, "Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Mengetahui terbitnya fajar'", memperkenalkan Allah sebagai Rabb (Tuhan yang memelihara dan menguasai) Al-Falaq. Al-Falaq diartikan sebagai waktu terbitnya fajar. Fajar melambangkan datangnya terang setelah kegelapan, sebuah simbol harapan dan permulaan yang baru. Dengan berlindung kepada Tuhan yang menciptakan dan menguasai fajar, seorang Muslim memohon perlindungan dari segala kegelapan dan keburukan.

Ayat kedua, "Dari kejahatan makhluk-Nya", sangat luas maknanya. Ini mencakup segala macam kejahatan yang diciptakan oleh Allah, baik itu kejahatan yang bersifat fisik maupun non-fisik, yang datang dari manusia, jin, hewan, atau bahkan fenomena alam. Ini mengajarkan kita untuk menyadari bahwa segala sesuatu berada di bawah kekuasaan Allah, dan hanya kepada-Nya kita memohon perlindungan dari segala mudharat.

Ayat ketiga, "Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita", secara spesifik memohon perlindungan dari kegelapan malam. Malam sering kali dikaitkan dengan berbagai potensi bahaya, ketakutan, dan hal-hal yang tidak terlihat. Dengan memohon perlindungan dari kejahatan malam, seorang Muslim mengingatkan dirinya bahwa bahkan dalam situasi tergelap sekalipun, Allah Maha Melihat dan Maha Melindungi.

Ayat keempat, "Dan dari kejahatan wanita-wanita penghembus sihir pada buhul-buhul", secara khusus menyoroti bahaya sihir. Kata "penghembus pada buhul-buhul" merujuk pada praktik sihir yang biasa dilakukan dengan meniup pada ikatan-ikatan tali. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an mengajarkan umatnya untuk berlindung kepada Allah dari segala bentuk sihir dan tipu daya.

Ayat kelima, "Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki", adalah permohonan perlindungan dari sifat iri dan dengki yang bisa timbul dari diri sendiri maupun orang lain. Iri hati adalah penyakit hati yang dapat mendorong seseorang untuk berbuat buruk. Dengan memohon perlindungan dari sifat dengki, seorang Muslim diajarkan untuk menjaga hati dan memohon agar terhindar dari dampak negatifnya.

Keutamaan Membaca Surat Al-Falaq

Surat Al-Falaq, bersama dengan Surat An-Nas, memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan umatnya untuk membaca kedua surat ini secara rutin, terutama sebelum tidur, setelah shalat fardhu, dan ketika merasa terancam atau khawatir. Membaca surat ini adalah salah satu cara efektif untuk menguatkan iman dan mempertebal keyakinan bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa melindungi hamba-Nya dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak.

Keutamaan lainnya adalah sebagai penawar atau ruqyah syar'iyyah. Banyak riwayat hadits yang menjelaskan bagaimana Rasulullah membacakan kedua surat ini untuk dirinya sendiri dan untuk menyembuhkan orang lain yang sakit akibat sihir atau gangguan jin. Oleh karena itu, membiasakan diri membaca Surat Al-Falaq adalah investasi spiritual yang berharga bagi setiap Muslim.

Memahami posisi surat Al-Falaq sebagai surat ke-113 dalam Al-Qur'an adalah langkah awal untuk lebih menghargai keindahan susunan kitab suci ini. Lebih dari sekadar urutan, memahami makna dan keutamaan surat ini akan membimbing kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

🏠 Homepage