Surat Al-Falaq merupakan salah satu dari dua surat dalam Al-Qur'an yang diawali dengan lafal "Qul" (Katakanlah), yaitu Surat Al-Falaq (Surat ke-113) dan Surat An-Nas (Surat ke-114). Keduanya merupakan surat-surat Mu'awwidzatain, yaitu surat-surat yang memohon perlindungan kepada Allah SWT. Surat Al-Falaq secara spesifik mengajarkan umat Muslim untuk memohon perlindungan dari berbagai keburukan dan bahaya yang ada di alam semesta, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
Ayat kelima dari Surat Al-Falaq menjadi penutup sekaligus puncak permohonan perlindungan. Ayat ini merangkum dan mengukuhkan inti dari pesan surat ini. Memahami arti dan makna mendalam dari Surat Al Falaq ayat ke 5 berbunyi sangatlah penting bagi setiap Muslim. Ayat ini secara gamblang meminta perlindungan dari keburukan yang bersifat umum dan kompleks.
"dan dari kejahatan orang yang mendengki apabila ia mendengki."
Kalimat "wa min syarri hasidin idza hasad" inilah bunyi lengkap dari Surat Al Falaq ayat ke 5 berbunyi. Lafal ini secara lugas memohon perlindungan dari satu jenis keburukan yang sangat halus namun dapat merusak, yaitu hasad atau dengki. Dengki adalah perasaan tidak suka melihat orang lain mendapatkan nikmat atau kebaikan, yang kemudian timbul keinginan agar nikmat tersebut hilang dari orang lain, atau bahkan berusaha untuk mencelakakan orang tersebut.
Mengapa hasad menjadi perhatian khusus dalam Al-Qur'an? Hasad adalah salah satu sifat tercela yang paling berbahaya, baik bagi pelakunya maupun bagi orang yang didengki. Bagi pelakunya, hasad akan terus menerus menggerogoti hati, menimbulkan kegelisahan, kecemasan, dan ketidakpuasan. Ia tidak akan pernah merasa tenang melihat kebahagiaan orang lain. Perasaan negatif ini dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan-tindakan buruk, seperti berprasangka buruk, menyebarkan fitnah, atau bahkan melakukan sihir dan kejahatan nyata untuk merusak kehidupan orang yang didengki.
Sedangkan bagi orang yang didengki, hasad dapat berwujud ancaman yang tak terlihat. Orang yang memiliki sifat dengki sering kali menggunakan kekuatannya untuk mendoakan keburukan, menyebarkan energi negatif, atau bahkan melakukan perbuatan nyata yang bertujuan merugikan. Ini bisa berupa sabotase dalam pekerjaan, merusak reputasi, atau bahkan manifestasi "pandangan mata jahat" yang dipercaya dapat membawa nasib buruk.
Allah SWT melalui firman-Nya dalam Surat Al-Falaq ayat 5, mengajarkan kita untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan yang berasal dari sifat dengki ini. Ini menunjukkan betapa besar dan berbahayanya pengaruh hasad, bahkan sampai harus dimasukkan dalam permohonan perlindungan tertinggi yang diajarkan kepada Rasulullah SAW. Permohonan ini bukan hanya sekadar bacaan, melainkan pengakuan bahwa kekuatan manusia untuk melawan sifat dengki dan dampaknya sangat terbatas, sehingga dibutuhkan pertolongan Ilahi.
Dengan membaca dan merenungi Surat Al Falaq ayat ke 5 berbunyi, kita diingatkan untuk selalu menjaga hati dari sifat dengki, serta memohon perlindungan agar terhindar dari segala bentuk keburukan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang memiliki sifat tersebut. Ini adalah bentuk ikhtiar spiritual kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, sambil senantiasa berserah diri kepada Sang Maha Pelindung. Surat Al-Falaq, secara keseluruhan, adalah panduan ilahi untuk menjaga diri dari segala marabahaya, dengan ayat kelimanya memberikan fokus pada ancaman laten dari kedengkian manusia.