Surat Al-Falaq

Ayat-ayat perlindungan dari segala keburukan

Surat Al-Falaq merupakan salah satu dari dua surat Mu'awwidzatain (surat-surat perlindungan) yang diturunkan di Mekah. Bersama dengan Surat An-Naas, surat ini menjadi amalan penting bagi umat Muslim untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai kejahatan dan godaan. Surat Al-Falaq menekankan kekuasaan mutlak Allah sebagai pencipta fajar, yang mampu melindungi hamba-Nya dari segala sesuatu yang buruk.

Surat Al-Falaq Arab, Latin, dan Terjemahannya

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
*Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.*
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
*Qul a'uudzu birabbil-falaq.*
Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara fajar (subuh)."
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
*Min syarri maa khalaq.*
Dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan.
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
*Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab.*
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
*Wa min syarrin-naffaa-tsaati fil-'uqad.*
Dan dari kejahatan (perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya).
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
*Wa min syarri haasidin idzaa hasad.*
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.

Makna dan Keutamaan Surat Al-Falaq

Surat Al-Falaq memiliki makna perlindungan yang mendalam. Pada ayat pertama, kita diperintahkan untuk memohon perlindungan kepada "Rabbul Falaq", yaitu Tuhan yang menciptakan dan mengatur pergantian waktu, khususnya fajar. Fajar melambangkan munculnya terang setelah kegelapan, sebuah metafora untuk datangnya pertolongan dan kebaikan setelah kesulitan.

Selanjutnya, surat ini menyebutkan empat jenis kejahatan yang harus kita hindari dengan memohon perlindungan Allah: kejahatan segala makhluk ciptaan-Nya, kejahatan malam yang gelap, kejahatan sihir, dan kejahatan orang yang iri dengki. Keempat jenis keburukan ini mencakup aspek fisik, spiritual, dan sosial yang bisa menimpa seseorang.

Ayat "وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ" (Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita) mengingatkan kita akan bahaya yang mungkin timbul di malam hari, baik itu bahaya fisik maupun godaan yang lebih kuat ketika suasana sunyi dan gelap.

Kemudian, ayat "وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّـٰثَـٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ" (Dan dari kejahatan (perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul) secara spesifik menyebutkan sihir. Ini menunjukkan bahwa Islam mengakui keberadaan sihir dan memerintahkan umatnya untuk berlindung kepada Allah dari pengaruhnya yang buruk.

Terakhir, ayat "وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ" (Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki) menyoroti bahaya hasad atau iri hati. Dengki dapat mendorong seseorang untuk berbuat jahat kepada orang lain, baik melalui ucapan, perbuatan, maupun doa yang buruk. Surat ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga hati dari sifat dengki dan berlindung dari orang yang memiliki sifat tersebut.

Membaca Surat Al-Falaq secara rutin, terutama sebelum tidur, bersama dengan Surat An-Naas, telah diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai salah satu cara untuk menjaga diri dari segala macam marabahaya dan keburukan. Ini adalah manifestasi keyakinan seorang Muslim bahwa hanya Allah SWT yang memiliki kekuasaan mutlak untuk melindungi hamba-Nya.

🏠 Homepage