Surat Al-Falaq: Terdiri Atas Berapa Ayat?

Salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan sering dibaca oleh umat Muslim adalah Surat Al-Falaq. Surat ini merupakan bagian dari juz 'amma (juz terakhir) dan merupakan surah Makkiyyah, yang berarti diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah, Surat Al-Falaq terdiri atas berapa ayat?

Jawabannya adalah Surat Al-Falaq terdiri atas lima ayat. Kelima ayat ini sarat dengan permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai keburukan yang ada di alam semesta. Nama "Al-Falaq" sendiri diambil dari ayat pertama surat ini, yang berarti "waktu Subuh". Permohonan perlindungan ini diajukan kepada Tuhan yang menciptakan waktu Subuh, yang merupakan simbol terbukanya kegelapan malam menuju cahaya terang.

Membaca dan Memahami Isi Surat Al-Falaq

Berikut adalah teks Arab, transliterasi, dan terjemahan dari kelima ayat Surat Al-Falaq:

Ayat-ayat ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memohon perlindungan hanya kepada Allah SWT, Sang Pencipta segala sesuatu. Kita diajarkan untuk berlindung dari berbagai keburukan yang mungkin datang, baik dari ciptaan-Nya, kegelapan malam, praktik sihir, maupun dari sifat dengki sesama manusia.

Konteks dan Keutamaan Surat Al-Falaq

Surat Al-Falaq seringkali dibaca bersama dengan Surat An-Nâs, dan keduanya dikenal sebagai "Al-Mu'awwidzatain" (dua surat perlindungan). Keutamaan membaca kedua surat ini sangat besar, terutama sebagai benteng diri dari berbagai macam mara bahaya, gangguan jin, sihir, maupun penyakit. Nabi Muhammad SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk membaca kedua surat ini ketika merasa sakit atau untuk perlindungan diri sebelum tidur.

Pemahaman bahwa Surat Al-Falaq terdiri atas lima ayat membantu kita untuk menghafal dan mengamalkannya dengan lebih baik. Dengan menyadari jumlah ayat dan memahami maknanya, kita dapat meresapi setiap permohonan perlindungan yang terkandung di dalamnya. Ini bukan sekadar hafalan, melainkan sebuah bentuk tawakal dan keyakinan penuh kepada Allah SWT sebagai satu-satunya pelindung sejati.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan. Ada kalanya kita merasa khawatir, takut, atau bahkan cemas terhadap hal-hal yang tidak terlihat maupun yang terlihat. Di saat-saat seperti inilah, Surat Al-Falaq hadir sebagai pengingat dan sumber kekuatan spiritual. Dengan melafalkan dan meresapi maknanya, hati menjadi lebih tenang dan keyakinan kepada Allah SWT semakin bertambah.

Ayat-ayat dalam Surat Al-Falaq mengajarkan kita untuk tidak hanya bergantung pada usaha lahiriah, tetapi juga memohon pertolongan dari kekuatan ilahiah. Kita berlindung dari kejahatan "má khalaq" (makhluk-Nya), yang mencakup segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik yang baik maupun yang berpotensi menimbulkan keburukan jika tidak dikendalikan. Ini menunjukkan betapa luasnya cakupan perlindungan yang kita mohonkan.

Selanjutnya, kita memohon perlindungan dari kejahatan malam ("syarri ghāsiqin idhā waqab"). Malam hari seringkali dikaitkan dengan kegelapan, ketidakpastian, dan potensi bahaya yang lebih besar. Namun, dengan berlindung kepada Allah, kegelapan malam pun tidak akan mampu menakut-nakuti orang beriman.

Bagian yang sangat relevan dalam menghadapi realitas sosial adalah permohonan perlindungan dari kejahatan "syarrin naffātsāti fil 'uqad" (wanita-wanita pengtukang sihir yang meniup pada buhul-buhul) dan "syarrin ḥāsidin idhā ḥasad" (orang yang dengki apabila ia dengki). Ini mengingatkan kita bahwa ada kekuatan negatif yang bekerja melalui sihir dan sifat iri dengki yang dapat merusak tatanan hidup seseorang. Surat Al-Falaq memberikan kita "senjata" spiritual untuk melawan keburukan-keburukan tersebut.