Dalam samudra kehidupan yang penuh dengan dinamika, tantangan, dan terkadang bayangan yang tak terlihat, umat Islam senantiasa diajarkan untuk mencari perlindungan dan kekuatan dari Sang Pencipta. Di antara anugerah terindah yang diberikan Allah SWT adalah tiga surat pendek yang terangkum dalam Al-Qur'an, yaitu Surat An-Nas, Surat Al-Falaq, dan Surat Al-Ikhlas. Ketiganya sering disebut sebagai Surat Mu'awwidzatain (dua surat memohon perlindungan) dan Surat Al-Ikhlas yang menjadi benteng spiritual kokoh.
Surat-surat ini bukan sekadar rangkaian ayat yang indah, melainkan merupakan doa dan permohonan yang sarat makna, diajarkan kepada kita untuk dibaca sebagai sarana perlindungan dari segala marabahaya, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Memahami dan mengamalkan bacaannya dengan khusyuk adalah salah satu bentuk muqawamat, yakni ketahanan spiritual dan keyakinan yang teguh terhadap kekuasaan Allah SWT.
Surat Al-Ikhlas, yang berarti "Ketulusan" atau "Pemurnian Iman", adalah jantung dari konsep tauhid. Surat ini menegaskan keesaan Allah SWT dengan sangat lugas dan tak terbantahkan.
Makna Al-Syamad sangatlah dalam; Allah adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tumpuan segala kebutuhan makhluk-Nya. Segala sesuatu bergantung kepada-Nya, sementara Dia tidak bergantung pada siapapun. Surat ini adalah penolakan tegas terhadap segala bentuk syirik dan politeisme. Membacanya secara rutin memperkuat keyakinan pada keagungan dan keesaan Allah, yang merupakan fondasi utama dari seluruh ajaran Islam.
Surat Al-Falaq, yang berarti "Waktu Subuh" atau "Fajar", mengajak kita untuk berlindung kepada Allah dari berbagai keburukan yang ada di alam semesta.
Surat ini mengajarkan pentingnya memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan yang bersifat umum (makhluk-Nya), kejahatan yang muncul pada waktu-waktu tertentu seperti malam yang gelap, serta kejahatan yang bersifat sihir atau ain (pandangan mata yang dengki). Membacanya memberikan rasa aman dan ketenangan, menyadarkan kita bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah.
Surat An-Nas, yang berarti "Manusia", adalah surat penutup dalam Al-Qur'an dan melengkapi perlindungan yang diajarkan dalam Mu'awwidzatain. Surat ini secara spesifik memohon perlindungan dari bisikan-bisikan jahat yang merasuk ke dalam hati manusia.
Surat An-Nas mengingatkan kita bahwa musuh terbesar yang seringkali sulit dikenali adalah bisikan-bisikan buruk yang berasal dari setan, baik dari kalangan jin maupun manusia. Bisikan ini dapat menyerang akal, hati, dan perasaan kita, mendorong kepada kekufuran, kemaksiatan, atau keraguan. Dengan membaca An-Nas, kita memohon perlindungan dari godaan-godaan yang halus namun berbahaya ini, memperkuat pertahanan batin agar senantiasa berada di jalan yang benar.
Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama saat pagi dan petang hari, sebelum tidur, atau ketika merasakan ketidaknyamanan dan kekhawatiran. Dengan meresapi makna di balik setiap ayatnya, kita tidak hanya memohon perlindungan, tetapi juga meneguhkan kembali keyakinan akan kekuasaan dan kasih sayang Allah. Surat-surat ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap ujian, ada kekuatan ilahi yang senantiasa menjaga hamba-Nya yang beriman.
Kekuatan muqawamat yang sesungguhnya lahir dari kedalaman iman dan keyakinan. Dengan menjadikan Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas spiritual kita, kita membangun perisai batin yang kokoh, siap menghadapi segala macam tantangan hidup dengan ketenangan dan kepasrahan hanya kepada Allah SWT.