Nama David Trezeguet mungkin lebih lekat dengan sepak bola Italia, khususnya Juventus, namun kontribusinya terhadap tim nasional Argentina, Albiceleste, juga patut dikenang. Meskipun lahir di Rouen, Prancis, Trezeguet memiliki darah Argentina dari ayahnya, Jorge Trezeguet, yang juga seorang pesepakbola. Ikatan darah ini membawanya memilih untuk mewakili negara leluhurnya di kancah internasional, menciptakan kisah menarik tentang identitas dan loyalitas dalam dunia sepak bola.
Trezeguet memulai karier profesionalnya di Argentina bersama klub CA Platense. Di sinilah bakatnya mulai terasah dan menarik perhatian klub-klub Eropa. Setelah bermain sebentar di Argentina, ia hijrah ke AS Monaco di Prancis, di mana ia menikmati kesuksesan besar dan akhirnya mendapatkan panggilan untuk membela tim nasional Prancis. Ia menjadi bagian penting dari skuad Prancis yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
Namun, seiring berjalannya waktu, keinginan untuk bermain bagi negara di mana ia menghabiskan masa mudanya dan memiliki akar keluarga mulai tumbuh. Setelah pertimbangan yang matang, Trezeguet memutuskan untuk mengambil kewarganegaraan Argentina dan mengajukan permohonan untuk dapat bermain bagi Albiceleste. Keputusan ini disambut baik oleh federasi sepak bola Argentina dan para penggemar, yang melihat potensi besar pada sosok penyerang tangguh ini.
Debut resmi Trezeguet bersama tim nasional Argentina terjadi pada tahun 2001. Ia dengan cepat beradaptasi dengan gaya permainan tim dan menunjukkan kualitasnya sebagai pencetak gol ulung. Duetnya dengan para bintang Argentina lainnya, seperti Juan Román Riquelme dan Hernán Crespo, menjadi ancaman serius bagi pertahanan lawan.
Puncak penampilan Trezeguet bersama Argentina seringkali dikaitkan dengan Copa América. Ia menjadi bagian penting dari skuad yang berlaga di beberapa edisi turnamen tersebut, seringkali menampilkan performa gemilang dan mencetak gol-gol krusial. Meskipun Argentina belum berhasil meraih gelar Copa América selama masa baktinya, Trezeguet selalu memberikan kontribusi maksimal dan menunjukkan semangat juang yang tinggi.
David Trezeguet dikenal sebagai striker klasik yang memiliki naluri gol luar biasa. Dengan postur tubuhnya yang menjulang, ia adalah ancaman nyata di udara, mampu menyundul bola dengan akurat dan kuat. Selain itu, kemampuan positioningnya di dalam kotak penalti sangatlah brilian, membuatnya selalu berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang. Kakinya juga sangat mematikan, mampu melepaskan tembakan keras dan terarah dari berbagai sudut.
Dalam skuad Argentina, Trezeguet seringkali diplot sebagai penyerang tengah tunggal atau berpasangan dengan penyerang lain. Ia adalah tipe pemain yang tidak banyak terlibat dalam membangun serangan dari lini tengah, namun kehadirannya di lini depan sangat vital untuk mengkonversi peluang menjadi gol. Keberaniannya dalam duel udara dan kemampuannya menjaga bola menjadikannya aset berharga bagi Albiceleste dalam menghadapi tim-tim yang bermain rapat.
Meskipun David Trezeguet tidak pernah memenangkan gelar mayor bersama tim nasional Argentina, warisannya sebagai pemain berdarah Argentina yang memilih membela Albiceleste tetaplah penting. Ia adalah bukti bahwa sepak bola bisa melampaui batas negara dan terhubung dengan akar keluarga. Penggemar Argentina mengingatnya sebagai seorang profesional yang selalu memberikan segalanya di lapangan, mencetak gol-gol penting, dan menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap jersey kebanggaan mereka.
Kisah Trezeguet Argentina mengajarkan kita tentang keberagaman identitas dalam olahraga. Ia adalah pemain Prancis yang mendunia di Italia, namun memilih untuk menghormati dan mewakili negara leluhurnya. Kontribusinya, meskipun mungkin tidak sering disorot sebesar legenda Argentina lainnya, adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah Albiceleste, sebuah babak yang patut dicatat dalam buku sejarah sepak bola Argentina.