Surat Al-Bayyinah merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan pesan penting bagi umat manusia. Surat ini terdiri dari 10 ayat dan tergolong dalam surat Madaniyah, yang berarti diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "Bukti yang Nyata" atau "Keterangan yang Jelas", mencerminkan isi surat yang menjelaskan tentang kebenaran ajaran Islam dan pemisahan antara orang beriman dan kafir.
Berikut adalah tulisan Surat Al-Bayyinah dalam teks Arab, beserta bacaan latin dan terjemahannya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Orang-orang yang kafir dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (berkata): "Kami tidak akan berpisah (dari agama kami) sebelum datang kepada kami bukti yang nyata,"
yaitu seorang Rasul dari Allah (Nabi Muhammad) yang membacakan (sebagian) Al-Qur'an yang disucikan.
Di dalamnya terdapat (isi) yang berharga.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang telah diberi Kitab (Ahlulkitab) kecuali setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan (diperintahkan) mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan itulah agama yang lurus.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik (kekal) di neraka Jahanam; mereka adalah sejahat-jahat makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Surat Al-Bayyinah diawali dengan penegasan bahwa orang-orang kafir dari kalangan Ahlulkitab (Yahudi dan Nasrani) dan kaum musyrik tidak akan berhenti dari kekafiran mereka sampai datang kepada mereka bukti yang nyata. Bukti nyata yang dimaksud adalah kedatangan Rasulullah Muhammad SAW dengan membawa Al-Qur'an yang suci dan penuh dengan ajaran yang lurus. Al-Qur'an di sini digambarkan sebagai kitab yang berisi petunjuk dan hukum yang benar.
Kemudian, surat ini menjelaskan bahwa perpecahan di kalangan Ahlulkitab terjadi justru setelah mereka menerima bukti yang jelas tersebut. Padahal, ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu, termasuk ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, pada intinya adalah sama, yaitu memerintahkan manusia untuk menyembah Allah SWT semata dengan ikhlas, mendirikan salat, dan menunaikan zakat. Ini menekankan kesatuan ajaran tauhid di seluruh risalah para nabi.
Surat Al-Bayyinah secara tegas membedakan nasib antara orang yang kafir dan orang yang beriman. Bagi orang-orang yang tetap dalam kekafiran mereka, balasan mereka adalah neraka Jahanam, di mana mereka akan kekal selamanya. Mereka digambarkan sebagai "sejahat-jahat makhluk" karena menolak kebenaran yang telah disajikan dengan jelas.
Sebaliknya, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh, balasan mereka adalah surga 'Adn. Di sana mereka akan menikmati kenikmatan abadi yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Yang paling istimewa adalah keridaan Allah SWT terhadap mereka, dan mereka pun rida terhadap Allah. Ini adalah puncak kebahagiaan spiritual yang hanya akan diraih oleh orang-orang yang senantiasa takut kepada Tuhannya dan berusaha menjalankan perintah-Nya.
Membaca dan merenungkan isi Surat Al-Bayyinah memiliki keutamaan yang besar. Surat ini memberikan peringatan keras bagi mereka yang menolak kebenaran, sekaligus memberikan kabar gembira yang menyejukkan hati bagi orang-orang mukmin. Dengan memahami makna surat ini, seorang Muslim dapat semakin memperkuat imannya, memurnikan niat ibadahnya, serta lebih termotivasi untuk berbuat kebaikan dan menjauhi larangan Allah.
Surat ini juga menjadi pengingat bahwa kunci kebahagiaan dunia dan akhirat adalah iman dan amal saleh. Keridaan Allah adalah tujuan tertinggi yang harus dikejar oleh setiap hamba-Nya. Dengan senantiasa menjaga hubungan baik dengan Allah melalui ibadah yang ikhlas dan berupaya keras untuk berbuat baik kepada sesama, kita berharap dapat meraih kedudukan mulia di sisi-Nya.
Untuk mendalami lebih lanjut, Anda dapat mencari tafsir Surat Al-Bayyinah dari para ulama terpercaya.