Surat Al-Falaq adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki kedalaman makna dan kekuatan spiritual yang luar biasa. Surat ini merupakan bagian dari Al-Mu'awwidzatain, yaitu dua surat yang dibaca untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. Surat Al-Falaq sendiri memiliki arti "Waktu Subuh" dan diturunkan di Mekah. Keberadaannya mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya berserah diri dan memohon pertolongan kepada Sang Pencipta dalam menghadapi segala bentuk keburukan.
Dalam surat Al-Falaq, kita diajak untuk merenungi kekuasaan Allah SWT sebagai pelindung utama. Setiap ayatnya mengandung seruan untuk memohon perlindungan dari berbagai macam kejahatan yang mungkin mengancam diri kita, baik dari segi fisik, mental, maupun spiritual. Ayat-ayat ini bukan sekadar bacaan, melainkan sebuah pedoman hidup yang memberikan ketenangan dan kekuatan batin ketika kita meyakini sepenuhnya kekuasaan dan kasih sayang Allah.
Ayat keempat dari Surat Al-Falaq ini secara spesifik menyebutkan permohonan perlindungan dari kejahatan "An-Naffathat". Lafaz "An-Naffathat" berasal dari kata kerja "nafas" yang berarti hembusan. Dalam konteks ini, ia merujuk pada praktik sihir atau tenung yang seringkali dilakukan dengan cara meniupkan mantra atau jampi-jampi ke dalam simpul-simpul tali atau benda lain yang telah disiapkan. Para penyihir, khususnya perempuan yang dikenal memiliki kemampuan dalam praktik tersebut, dipercaya dapat menggunakan kekuatan jahat untuk menyakiti atau mempengaruhi orang lain melalui perbuatan sihir ini.
Permohonan perlindungan dari kejahatan ini menunjukkan bahwa Islam tidak menampik keberadaan sihir atau pengaruh negatif dari kekuatan-kekuatan selain Allah SWT. Namun, Islam mengajarkan bahwa kekuatan Allah jauh melampaui segala kekuatan yang lain. Dengan memohon perlindungan kepada-Nya, seorang Muslim meyakini bahwa ia terlindungi dari segala macam gangguan sihir, guna-guna, atau pengaruh buruk lainnya. Kunci utama dalam menghadapi ancaman ini adalah keyakinan yang teguh pada Allah sebagai pelindung yang Maha Kuat dan Maha Mengetahui.
Memahami ayat ini juga mengajarkan kita untuk berhati-hati terhadap segala bentuk praktik yang mengarah pada kemusyrikan atau penyekutuan Allah. Alih-alih mencari solusi pada dukun, paranormal, atau praktik-praktik yang meragukan, seorang Muslim sejati akan senantiasa kembali kepada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah, serta memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Kepercayaan penuh kepada Allah adalah benteng pertahanan yang paling kokoh.
Lebih luas lagi, ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai peringatan terhadap segala bentuk pengaruh negatif yang merusak, baik itu melalui ucapan, perbuatan, maupun pikiran yang sengaja dirancang untuk mencelakai orang lain. Dalam kehidupan modern, hal ini bisa mencakup fitnah, gosip yang menyebar, manipulasi psikologis, atau segala bentuk upaya yang bertujuan untuk menjatuhkan seseorang secara tidak adil. Dengan memohon perlindungan dari "An-Naffathat", kita juga memohon agar dijauhkan dari dampak buruk dari berbagai bentuk kejahatan terselubung ini.
Membaca Surat Al-Falaq, terutama ayat keempat ini, secara rutin dan dengan penuh kekhusyukan dapat memberikan ketenangan batin, kekuatan spiritual, dan keyakinan bahwa kita berada di bawah penjagaan Allah SWT. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap situasi yang penuh ketidakpastian dan potensi bahaya, Allah adalah sumber perlindungan yang tak terbatas. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, berani, dan senantiasa dalam lindungan-Nya.