Terjemahan Surat At-Tin Ayat 7: Sebuah Renungan Mendalam

"Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya."

Ilustrasi: Pengingat Kebenaran Ilahi

Surat At-Tin adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang sarat makna. Dinamai berdasarkan buah tin dan zaitun, surat ini memulai dengan sumpah Allah yang mengangkat kesucian dan keutamaan tempat-tempat penting di bumi, serta penciptaan manusia dalam bentuk yang paling sempurna. Namun, inti dari perenungan seringkali tertuju pada ayat terakhirnya, yang memberikan sebuah pengingat penting bagi setiap insan.

Terjemahan Lengkap Surat At-Tin Ayat 7

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ

"Maka apakah yang membuatmu mendustakan (hari) pembalasan setelah (adanya bukti-bukti) ini?"

Penjelasan dan Tafsir Ayat

Ayat ketujuh dari Surat At-Tin ini merupakan sebuah pertanyaan retoris yang sangat kuat. Setelah Allah SWT menguraikan berbagai macam tanda kebesaran-Nya—mulai dari sumpah atas buah tin dan zaitun, Gunung Sinai, hingga negeri Mekah yang aman, serta pernyataan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk terbaik—Ayat 7 hadir untuk menggugah kesadaran. Pertanyaan "Maka apakah yang membuatmu mendustakan (hari) pembalasan?" ini ditujukan kepada manusia yang diberi akal, hati, dan kesempurnaan fisik, namun masih saja ingkar terhadap hari akhir.

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa pertanyaan ini mengandung unsur heran dan teguran. Allah seolah berkata, "Bagaimana mungkin setelah melihat begitu banyak bukti nyata tentang kekuasaan-Ku, tentang kesempurnaan penciptaanmu, dan tentang kebenaran risalah yang dibawa oleh para nabi, kamu masih saja berani mengingkari datangnya hari pembalasan? Padahal, bukti-bukti itu sendiri sudah cukup untuk meyakinkanmu."

Inti dari ayat ini adalah sebuah tantangan intelektual dan spiritual. Allah SWT menyoroti betapa tidak masuk akalnya jika seseorang, setelah menyaksikan anugerah dan bukti kebesaran-Nya, tetap memilih untuk menolak konsep kebangkitan dan perhitungan amal di akhirat. Ini adalah peringatan keras agar manusia tidak bersikap sombong atau lalai, melainkan senantiasa merenungkan tujuan penciptaan dan konsekuensi dari setiap perbuatan di dunia.

Relevansi di Kehidupan Modern

Di era modern ini, di mana sains dan teknologi semakin berkembang pesat, seringkali muncul keraguan terhadap hal-hal yang bersifat gaib, termasuk hari kiamat dan pembalasan di akhirat. Manusia cenderung lebih percaya pada apa yang dapat dibuktikan secara empiris. Namun, Surat At-Tin, khususnya ayat 7, mengingatkan kita bahwa akal dan logika saja tidak cukup untuk memahami seluruh kebenaran.

Kemanusiaan telah diciptakan dalam sebaik-baik bentuk. Kita diberi kemampuan untuk berpikir, merasa, dan memilih. Dengan segala potensi yang dimiliki, sangatlah aneh jika kita kemudian menolak sistem keadilan ilahi yang akan berlaku di akhir zaman. Hari pembalasan bukanlah sekadar dogma agama, melainkan sebuah konsekuensi logis dari kehidupan yang memiliki Pencipta dan tujuan.

Pertanyaan dalam ayat ini seharusnya menjadi bahan introspeksi. Apa yang membuat kita terjerumus dalam kesombongan dan penolakan? Apakah karena kesibukan duniawi yang melenakan? Ataukah karena pengaruh lingkungan yang semakin menjauhkan dari nilai-nilai spiritual? Ayat ini mengajak kita untuk kembali pada fitrah, mengakui kelemahan diri, dan menerima kebenaran mutlak yang datang dari Sang Pencipta.

Setiap perbuatan sekecil apapun tidak akan luput dari catatan. Hari pembalasan adalah jaminan bahwa keadilan akan ditegakkan. Bagi orang yang beriman, ini adalah sumber harapan akan balasan surga. Bagi mereka yang ingkar, ini adalah peringatan akan azab yang pedih. Oleh karena itu, pertanyaan dalam Surat At-Tin ayat 7 ini seharusnya mendorong kita untuk lebih serius dalam menjalani kehidupan, memperbaiki diri, dan mempersiapkan diri menghadapi pertanggungjawaban kelak.

Dengan memahami dan merenungkan terjemahan Surat At-Tin ayat 7, diharapkan kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan adanya hari pertanggungjawaban. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, memberikan peringatan melalui firman-Nya agar kita tidak tersesat.

🏠 Homepage