Ilustrasi sederhana: Cahaya terbit dari kegelapan, melambangkan perlindungan dari Tuhan.
Surat Al-Falaq adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur'an yang memiliki makna mendalam dan penting bagi umat Muslim. Surat ini merupakan bagian dari Al-Mu'awwidzatain, bersama dengan Surat An-Nas, yang diturunkan sebagai bentuk perlindungan dan permohonan pertolongan kepada Allah SWT dari berbagai keburukan. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada penulisan Surat Al-Falaq ayat ke-3, memahami maknanya, serta signifikansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Surat Al-Falaq, yang berarti "Waktu Subuh", terdiri dari lima ayat. Ayat-ayatnya mengajarkan kita untuk berlindung kepada Tuhan semesta alam dari berbagai macam kejahatan yang ada, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Ayat ke-3 dari surat ini secara spesifik menyebutkan salah satu sumber kejahatan yang harus kita waspadai dan mintai perlindungan dari Allah SWT.
Memahami dan mengamalkan ayat-ayat Al-Qur'an adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Surat Al-Falaq, khususnya ayat ke-3, memberikan penekanan pada perlindungan ilahi dari ancaman spesifik yang bisa membahayakan diri kita, baik secara fisik maupun spiritual. Dengan memahami ayat ini, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan memperkuat keyakinan kita kepada Allah sebagai Pelindung utama.
Mari kita perhatikan penulisan Surat Al-Falaq ayat ke-3 dalam bahasa Arab, beserta transliterasinya, dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Penulisan yang benar adalah langkah awal untuk memahami dan mengucapkannya dengan baik.
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Wa min syarri ghāsiqin idzā waqab
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
Ayat ke-3 ini adalah inti dari permohonan perlindungan kita dari Allah SWT. Kata "Ghāsiq" (غَاسِق) merujuk pada kegelapan malam. Kegelapan malam sering kali dikaitkan dengan berbagai macam bahaya dan keburukan yang mungkin muncul atau bersembunyi di dalamnya. Pada masa lalu, bahkan hingga kini, malam hari bisa menjadi waktu yang lebih rentan terhadap ancaman kejahatan, binatang buas, atau hal-hal lain yang tidak terlihat karena minimnya cahaya.
Ketika Allah memerintahkan kita untuk berlindung dari kejahatan malam "apabila telah gelap gulita" (إِذَا وَقَبَ - idzā waqab), ini bukan berarti malam itu sendiri adalah buruk. Malam memiliki fungsinya, seperti istirahat. Namun, dalam kegelapannya, potensi keburukan dan bahaya lebih mudah menyelimuti. Ini bisa diartikan secara harfiah, yaitu kejahatan yang terjadi di malam hari ketika kegelapan pekat menyelimuti, atau bisa juga diartikan secara metaforis. Kejahatan yang metaforis ini mencakup segala bentuk kegelapan spiritual atau kesesatan, fitnah, hasutan, atau niat buruk yang muncul ketika seseorang atau masyarakat tenggelam dalam ketidaktahuan atau kebejatan moral.
Oleh karena itu, permohonan perlindungan dari ayat ini mencakup dua dimensi: perlindungan dari bahaya fisik yang mungkin timbul di malam hari, dan perlindungan dari keburukan moral atau spiritual yang menyerupai kegelapan malam.
Mengapa kita perlu selalu mengingat dan membaca ayat ini, terutama saat malam hari? Pertama, sebagai pengingat bahwa dunia ini penuh dengan potensi kejahatan, baik yang bisa kita antisipasi maupun yang tidak. Kedua, ini adalah bentuk tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT. Kita berusaha menjaga diri dari keburukan dengan cara yang diperintahkan-Nya, yaitu dengan memohon perlindungan langsung kepada-Nya.
Membaca Surat Al-Falaq, termasuk ayat ke-3 ini, sebelum tidur dapat memberikan ketenangan dan rasa aman, karena kita telah menyerahkan penjagaan diri kepada Sang Pencipta. Selain itu, ayat ini mengajarkan kita untuk selalu waspada terhadap hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam keburukan, seperti pergaulan yang buruk, godaan dunia, atau pemikiran yang menyimpang. Dengan cahaya ilahi, kita berharap terhindar dari "kegelapan" yang menyesatkan.
Memahami bahwa perlindungan sejati datang hanya dari Allah SWT adalah kunci utama dalam mengamalkan ayat ini. Segala usaha pencegahan yang kita lakukan harus dibarengi dengan doa dan keyakinan bahwa Allahlah yang Maha Pelindung. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, yakin, dan terhindar dari berbagai macam keburukan yang dibahas dalam Surat Al-Falaq.