Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, terdiri dari 114 surah yang tersusun secara teratur. Setiap surah memiliki nama dan makna tersendiri, serta urutan penempatannya dalam mushaf memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Surah Al-Bayyinah adalah salah satu surah yang ada di dalam Al-Qur'an, dan memahami posisinya membantu kita dalam merenungkan keindahan dan keteraturan firman Allah SWT.
Secara spesifik, urutan surah Al-Bayyinah dalam Al-Qur'an adalah surah ke-98. Surah ini terletak di juz terakhir, yaitu juz ke-30 (Juz 'Amma). Berada di urutan ke-98, Al-Bayyinah menjadi salah satu surah yang mendahului surah-surah pendek lainnya yang juga banyak dibaca, seperti Surah Az-Zalzalah (97), Surah Al-Adiyat (100), dan Surah Al-Qari'ah (101).
Nama Surah: Al-Bayyinah (البينة)
Arti Nama: Bukti yang Nyata
Urutan dalam Al-Qur'an: 98
Jumlah Ayat: 8 ayat
Golongan Surah: Madaniyyah (diturunkan di Madinah)
Tempat dalam Juz: Juz 30
Surah Al-Bayyinah merupakan surah yang sangat penting karena menjelaskan inti ajaran Islam, yaitu tauhid atau keesaan Allah SWT. Nama "Al-Bayyinah" sendiri berarti "bukti yang nyata", yang merujuk pada risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kebenaran dari Allah. Surah ini menegaskan bahwa risalah tersebut dibawa oleh seorang rasul dari Allah yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan.
Ayat-ayat awal surah ini secara tegas membedakan antara dua kelompok manusia di hadapan kebenaran: pertama, orang-orang kafir dari ahli kitab dan kaum musyrikin yang mengingkari kebenaran, dan kedua, orang-orang mukmin yang beriman dan beramal saleh.
Surah Al-Bayyinah diawali dengan firman Allah:
Artinya: "Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan mau berpisah (dari kekafiran mereka) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata." (QS. Al-Bayyinah: 1)
Bukti nyata yang dimaksud adalah kedatangan Nabi Muhammad SAW dengan membawa Al-Qur'an. Allah SWT menerangkan bahwa risalah ini adalah kelanjutan dari ajaran para nabi sebelumnya, namun dengan bentuk yang paling sempurna dan penjelasan yang paling jelas. Surah ini juga menekankan bahwa para rasul sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa AS, telah membawa ajaran yang sama, yaitu mentauhidkan Allah.
Kemudian, surah ini menjelaskan karakteristik orang-orang yang beriman dan beramal saleh:
Artinya: "Yaitu seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan (sebelumnya) lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur'an), di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 2-3)
Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan bahwa manusia terpecah menjadi dua golongan: orang yang akan mendapatkan balasan surga karena keimanan dan amal salehnya, dan orang yang akan mendapatkan balasan neraka karena kekafiran dan penolakannya terhadap kebenaran.
Penempatan Surah Al-Bayyinah di urutan ke-98, tepat sebelum surah-surah pendek di juz terakhir, memiliki beberapa implikasi penting:
Memahami urutan surah Al-Bayyinah dan maknanya memberikan perspektif yang lebih mendalam tentang struktur Al-Qur'an dan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Surah ini menjadi pengingat konstan akan pentingnya mencari kebenaran, menerima risalah ilahi, dan bagaimana keimanan serta amal perbuatan menjadi penentu nasib di akhirat.