Ilustrasi visual yang menggambarkan konsep keseluruhan.
Dalam dunia bahasa, terutama bahasa Inggris, seringkali kita menjumpai kata-kata yang memiliki makna lebih dari sekadar terjemahan literalnya. Salah satu kata tersebut adalah "whole". Memahami whole artinya secara mendalam akan membuka wawasan baru dalam penggunaan berbagai frasa dan kalimat, baik dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan yang lebih formal. Artikel ini akan mengupas tuntas makna "whole", beserta contoh penggunaannya dalam berbagai konteks.
"Whole" secara umum diterjemahkan sebagai utuh, lengkap, seluruh, atau keseluruhan. Kata ini menggambarkan sesuatu yang tidak terbagi, tidak berkurang, atau tidak ada bagian yang hilang. Konsep "whole" menekankan pada keberadaan suatu objek atau entitas dalam keadaan yang sempurna atau tidak terpecah belah.
Lebih lanjut, "whole" dapat berfungsi sebagai kata sifat (adjective) atau kata benda (noun). Sebagai kata sifat, ia mendeskripsikan sesuatu yang utuh. Sebagai kata benda, ia merujuk pada keseluruhan atau totalitas dari sesuatu.
Saat digunakan sebagai kata sifat, "whole" ditempatkan sebelum kata benda yang dijelaskannya. Fungsinya adalah untuk menekankan bahwa objek yang dibicarakan berada dalam keadaan utuh atau mencakup seluruh bagian.
"I ate a whole pizza by myself." (Saya makan satu loyang pizza utuh sendirian.)
"She spent the whole day studying." (Dia menghabiskan sepanjang hari untuk belajar.)
Dalam contoh di atas, "whole" menekankan bahwa seluruh bagian dari pizza dimakan, dan seluruh waktu dalam sehari dihabiskan untuk belajar.
"The whole family went on vacation." (Seluruh keluarga pergi berlibur.)
"We need to consider the whole picture, not just one aspect." (Kita perlu mempertimbangkan gambaran keseluruhan, bukan hanya satu aspek.)
Di sini, "whole" mengacu pada kesatuan dari keluarga atau gambaran secara komprehensif.
Sebagai kata benda, "whole" merujuk pada keseluruhan, totalitas, atau keadaan utuh dari sesuatu. Frasa yang sering menggunakan "whole" sebagai kata benda antara lain:
"The whole of the building was evacuated." (Seluruh bangunan dievakuasi.)
"He dedicated the whole of his life to science." (Dia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk sains.)
"On the whole, the event was a success." (Secara keseluruhan, acara itu sukses.)
"The weather was bad, but on the whole, we had a good time." (Cuacanya buruk, tetapi secara keseluruhan, kami bersenang-senang.)
Seringkali orang bingung antara penggunaan "whole" dan "all". Meskipun keduanya merujuk pada kuantitas yang banyak, ada perbedaan mendasar:
"All the students passed the exam." (Semua siswa lulus ujian.) - Merujuk pada setiap siswa satu per satu.
"We need all the information." (Kami butuh semua informasi.) - Merujuk pada setiap bagian dari informasi.
"The whole apple was eaten." (Seluruh apel dimakan.) - Merujuk pada apel sebagai satu kesatuan utuh.
"The whole process took a week." (Seluruh proses memakan waktu seminggu.) - Merujuk pada proses sebagai satu kesatuan.
Selain penggunaan umum di atas, "whole" juga dapat muncul dalam berbagai idiom atau frasa yang memiliki makna spesifik:
"This is a wholesome meal." (Ini adalah makanan yang sehat.)
"The movie has a wholesome message." (Film itu memiliki pesan yang baik.)
"She supported the project wholeheartedly." (Dia mendukung proyek itu dengan sepenuh hati.)
Memahami arti dari kata "whole" dan bagaimana ia digunakan dalam berbagai konteks akan sangat membantu dalam memperkaya kosakata bahasa Inggris Anda. Ini bukan hanya tentang terjemahan, tetapi tentang menangkap nuansa makna yang ingin disampaikan oleh penutur asli.
Dengan menguasai penggunaan "whole", Anda dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan akurat, memastikan bahwa pesan yang Anda sampaikan dapat diterima dengan pemahaman yang utuh dan mendalam oleh lawan bicara Anda. Jadi, lain kali Anda menemukan kata "whole", ingatlah bahwa ia memiliki makna yang kaya dan beragam, lebih dari sekadar "utuh".