Ayat Al-Qur'an menyimpan kekayaan makna yang mendalam, menjadi petunjuk dan sumber inspirasi bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Salah satu ayat yang seringkali diingat dan menjadi renungan adalah Surah Al-Baqarah ayat 152. Ayat ini memiliki arti penting yang berkaitan dengan dua pilar utama kehidupan seorang mukmin: mengingat Allah dan mensyukuri nikmat-Nya.
Ayat Al-Baqarah 152 dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:
Terjemahannya: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku akan mengingatmu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu kufur (tidak bersyukur)."
Pesan yang terkandung dalam ayat ini sangat lugas namun universal. Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat-Nya. Pengingatan ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari mengingat kebesaran-Nya melalui ciptaan-Nya, mengingat perintah-perintah-Nya dalam Al-Qur'an dan Sunnah, hingga senantiasa berzikir menyebut nama-Nya dalam setiap kesempatan. Ketika kita mengingat Allah, janji manis datang dari-Nya: "Aku akan mengingatmu." Ini adalah bentuk kehormatan dan perhatian ilahi yang tak ternilai harganya. Allah yang Maha Agung memperhatikan hamba-Nya yang mengingat-Nya, memberikan ketenangan hati, kekuatan jiwa, dan petunjuk dalam setiap langkah.
Lebih lanjut, ayat ini menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT. Syukur adalah pengakuan atas segala nikmat yang telah diberikan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil. Nikmat sehat, nikmat rezeki, nikmat keluarga, nikmat iman, dan nikmat-nikmat lainnya yang jumlahnya tak terhitung adalah bukti kemurahan hati Allah. Bersyukur bukan hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga dirasakan dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dengan menggunakan nikmat tersebut di jalan kebaikan dan tidak menyalahgunakannya.
Allah berfirman, "Bersyukurlah kepada-Ku..." Ini adalah perintah langsung yang menegaskan betapa pentingnya rasa syukur di hadapan Sang Pencipta. Ketika kita mensyukuri nikmat-Nya, Allah berjanji akan menambah nikmat tersebut, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Ibrahim ayat 7: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya akan Aku tambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat pedih.'"
Bagian terakhir dari ayat ini adalah peringatan keras, "dan janganlah kamu kufur (tidak bersyukur)." Kufur nikmat adalah kebalikan dari syukur, yaitu mengingkari, melupakan, atau menyalahgunakan nikmat yang telah Allah berikan. Perilaku ini sangat dibenci oleh Allah karena menunjukkan sikap sombong dan ketidakpedulian terhadap pemberi nikmat. Orang yang kufur nikmat cenderung merasa berhak atas segala sesuatu yang dimilikinya, lupa bahwa semua itu adalah titipan dan karunia dari Allah.
Dalam konteks mobile web, mengingat dan merenungkan ayat Al-Baqarah 152 ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga koneksi spiritual di tengah kesibukan dunia digital. Ketika jari kita lincah menari di atas layar gawai, mari sisihkan sejenak waktu untuk mengakses bacaan Al-Qur'an, merenungkan maknanya, dan memanjatkan doa serta zikir. Mengingat Allah dapat menjadi penyeimbang diri dari pengaruh negatif dunia maya, sementara rasa syukur akan mendorong kita untuk memanfaatkan teknologi untuk kebaikan.
Ayat Al-Baqarah 152 ini adalah pengingat abadi bahwa hubungan kita dengan Allah harus didasari oleh kesadaran yang mendalam (zikir) dan penghargaan atas segala pemberian-Nya (syukur). Dengan mengamalkan pesan mulia ini, diharapkan hati kita senantiasa terarah kepada Sang Pencipta, menjadi pribadi yang lebih tenang, bahagia, dan diberkahi.