Al Baqarah Ayat 1-10: Bacaan Latin, Terjemahan, dan Makna
Surah Al Baqarah merupakan surah terpanjang dalam Al-Qur'an dan menjadi surah kedua setelah Al-Fatihah. Ayat-ayat permulaan dari surah ini, khususnya ayat 1 hingga 10, memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi landasan penting bagi umat Islam. Memahami bacaan Latin, terjemahan, serta tafsir ringkas dari ayat-ayat ini akan membantu kita merenungkan kebesaran Allah dan pedoman hidup yang telah diberikan.
Nazzala 'alaikal-kitaaba bil-haqqi musaddiqal limaa baina yadaihi wa anzalt-tawraata wal-injiil
Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad SAW) dengan (membawa) kebenaran, membenarkan apa (kitab) yang ada sebelum nya. Dan (Allah) menurunkan Taurat dan Injil,
Min qablu hudal-linnaasi wa anzala-l-furqaana. Innallaziina kafaruu bi-aayaatillahi lahum 'adzaabun syadiid. Wallahu 'aziizun dzuu-ntiqoom.
sebelumnya, sebagai petunjuk bagi manusia, dan Allah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an). Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah akan mendapat siksa yang berat. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai hukuman yang pedih.
Dialah yang membentuk kamu di dalam rahim (ibu) sebagaimana kehendak-Nya. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Fa ammallaziina fii quluubihim zai'un fayattabi'uuna maa tashaa-baha min-hubtighaaa'al-fitnati wabtighaaa'a ta'wiilih. Wa maa ya'lamu ta'wiilahuu illallaah. Warraasiihuuna fil-'ilmi yaquuluuna aamannaa bihii kullum min 'indi rabbinaa. Wa maa yadzakkaru illaa uluu-lal-albaab.
Adapun orang-orang yang dalam hati mereka condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat (samar maknanya) untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari (keonaran) penafsiran (nya), padahal tidak ada yang mengetahui penafsiran(nya) melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya (datang) dari sisi Tuhan kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripada ayat-ayat itu) melainkan orang-orang yang berakal.
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da iz hadaitanaa wa hablanaa mil-ladungka rahmah. Innaka antal-wahhaab.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
Innallaziina kafaruu lan tughniya 'anhum amwaaluhum wa laa aulaaduhum minallahi syai'aa. Wa ulaaa'ika ashaabul-naari hum fiihaa khaaliduun.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolong mereka dari azab Allah sedikit pun. Dan mereka itu adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Kal-laziiina min qablikum kaanuuu asyadda minkum quwwatan wa aktsara amwaalan wa aulaadaa. Fastamta'uu bi kholaaqihim fastamta'tum bi kholaaqikum kamaa stamta'al-laziiina min qablikum bi kholaaqihim. Wa khuztum kallazii khaadzuu. Ulaaa'ika habithat a'maaluhum fid-dunyaa wal-aakhirah. Wa ulaaa'ika humul-khaasiruun.
Keadaan (kamu hai orang kafir Mekah) serupa dengan keadaan orang-orang dahulu sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu (kekuatannya) dan lebih banyak harta benda dan anak (keturunannya) daripada kamu. Maka mereka telah menikmati bagian mereka, maka nikmatilah bagianmu sebagaimana orang-orang terdahulu menikmati bagian mereka, dan kamu telah membicarakan (kekafiran) sebagaimana mereka membicarakan(nya). Mereka itu, amalnya menjadi sia-sia di dunia dan (juga) di akhirat; dan mereka itulah orang-orang yang merugi.
Penjelasan Singkat
Ayat-ayat pertama surah Al Baqarah ini menegaskan keesaan Allah sebagai Tuhan yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Allah adalah pencipta dan pengatur alam semesta. Ayat ini juga menyebutkan bahwa Allah menurunkan kitab-kitab suci, termasuk Taurat dan Injil, sebagai petunjuk bagi manusia. Al-Qur'an, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, adalah kitab penutup yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan.
Selanjutnya, ayat-ayat ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya, baik di bumi maupun di langit. Allah yang membentuk manusia dalam rahim dengan sempurna sesuai kehendak-Nya. Ini menekankan betapa kecilnya manusia di hadapan kebesaran Sang Pencipta.
Ayat-ayat juga menyoroti perbedaan sikap manusia dalam menghadapi kebenaran. Ada golongan yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mencari-cari makna yang samar (mutasyabihat) dari ayat-ayat Al-Qur'an untuk menimbulkan fitnah. Namun, orang-orang yang mendalam ilmunya akan beriman pada seluruh ayat, baik yang jelas maupun yang samar, karena semuanya berasal dari Allah. Mereka memohon kepada Allah agar hati mereka tetap teguh di jalan kebenaran dan memohon rahmat-Nya.
Terakhir, ayat-ayat ini mengingatkan bahwa Allah akan mengumpulkan seluruh manusia pada Hari Kiamat tanpa keraguan. Orang-orang kafir yang mengandalkan harta benda dan anak-anak mereka tidak akan berguna sedikit pun di hadapan azab Allah. Keadaan mereka disamakan dengan umat-umat terdahulu yang juga ingkar, yang pada akhirnya amalan mereka menjadi sia-sia dan mereka merugi.
Memahami ayat-ayat ini memberikan kita pelajaran berharga tentang keimanan, kepatuhan, dan pentingnya memohon perlindungan dari Allah agar senantiasa diberi petunjuk dan dijauhkan dari kesesatan. Renungan atas ayat-ayat ini adalah awal yang baik untuk mendalami seluruh isi Al-Qur'an.