Surat Al-Bayyinah: Kejelasan dan Pedoman Tajwid

Ilustrasi Al-Qur'an dan Tanda Tajwid

Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti yang Nyata", adalah surat ke-98 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Terdiri dari 8 ayat, surat ini merupakan surat Makkiyyah, yang artinya diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Al-Bayyinah memiliki makna mendalam, menjelaskan hakikat kebenaran Islam dan menguraikan perbedaan fundamental antara orang mukmin dan orang kafir.

Teks dan Tajwid Surat Al-Bayyinah

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirahmanirrahim:
  • "Bismillah": Mad asli pada "Bismillah", dibaca panjang 2 harakat.
  • "Ar-Rahman": Terdapat alif lam syamsiyah pada "Ar-Rahman" (lam tidak dibaca jelas). Mad 'aridh lissukun pada "Ar-Rahman" jika diwaqafkan, dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
  • "Ar-Rahim": Terdapat alif lam syamsiyah pada "Ar-Rahim". Mad 'aridh lissukun pada "Ar-Rahim" jika diwaqafkan, dibaca 2, 4, atau 6 harakat.
لَمْ يَكُنِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّىٰ يَأْتِيَهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Ayat 1:
  • "Lam yakunilladzina": Idgham mimi pada "yakuni alladzina" karena bertemu mim dengan mim.
  • "Lam yakunilladzina": Mad asli pada "dzina".
  • "Ahlil kitabi": Alif lam qomariyah pada "al-kitabi" (lam dibaca jelas).
  • "Masyrikin": Alif lam syamsiyah pada "al-musyrikin".
  • "Munfakkina": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Hatta ya'tiyahumu": Mad badal pada "ata".
  • "Al-bayyinah": Alif lam qomariyah pada "al-bayyinah". Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
رَسُولٌۭ مِّنَ ٱللَّهِ يَتْلُوا۟ صُحُفًۭا مُّطَهَّرَةًۭ
Ayat 2:
  • "Rasulun minallahi": Idgham bighunnah pada "rasulun minallahi" karena tanwin bertemu mim.
  • "Yatlu shuhufan": Idgham bighunnah pada "shuhufan muthahharatan" karena tanwin bertemu mim.
  • "Mutahharatan": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
فِيهَا كُتُبٌۭ قَيِّمَةٌۭ
Ayat 3:
  • "Fiihaa": Mad asli.
  • "Kutubun qayyimah": Idgham bighunnah pada "kutubun qayyimah" karena tanwin bertemu qaf.
  • "Qayyimah": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
وَمَا تَفَرَّقَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَـٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَةُ
Ayat 4:
  • "Wama tafarraqa": Mad asli pada "tafarra".
  • "Uutul kitaba": Mad wajib muttasil pada "uutul" karena mad asli bertemu hamzah dalam satu kalimah. Alif lam qomariyah pada "al-kitaba".
  • "Min ba'di": Qalqalah sughra pada "ba'di".
  • "Ma jaa'athumul": Mad jaiz munfashil pada "jaa'athumul" karena mad asli bertemu hamzah dalam kalimah yang berbeda.
  • "Al-bayyinah": Alif lam qomariyah pada "al-bayyinah". Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Ayat 5:
  • "Wamaa umiruu": Mad jaiz munfashil pada "wa maa" dan mad 'aridh lissukun pada "umiruu" jika diwaqafkan.
  • " Liyabudullaaha": Alif lam syamsiyah pada "allaha". Mad asli pada "haa".
  • "Mukhlisiina": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Lahuud diina": Mad asli pada "huu", alif lam syamsiyah pada "ad-diina". Mad 'aridh lissukun pada "diina" jika diwaqafkan.
  • "Hunaafaa'a": Mad jaiz munfashil pada "hunaafaa'" karena mad asli bertemu hamzah dalam kalimah yang berbeda.
  • "Wayaqiemus shalaata": Alif lam syamsiyah pada "ash-shalaata". Mad asli pada "taa".
  • "Wayu'tut zakata": Alif lam syamsiyah pada "az-zakata". Mad asli pada "taa".
  • "Wa dzaalika": Mad asli pada "dzaa".
  • "Dienul qayyimah": Alif lam qomariyah pada "al-qayyimah". Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَا ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Ayat 6:
  • "Innalladziina": Tasydid pada "inna" (ghunnah). Alif lam syamsiyah pada "alladzina".
  • "Kafaroo": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Ahlil kitabi": Alif lam qomariyah pada "al-kitabi".
  • "Al-musyrikiina": Alif lam syamsiyah pada "al-musyrikiina". Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Fi naar": Mad asli pada "naar".
  • "Jahannama": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Khaalidiina": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Ulaaa'ika": Mad wajib muttasil pada "ulaa'" karena mad asli bertemu hamzah dalam satu kalimah.
  • "Syarrul": Alif lam qomariyah pada "al-barriyah".
  • "Al-barriyah": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ ٱلْبَرِيَّةِ
Ayat 7:
  • "Innallaziina": Tasydid pada "inna" (ghunnah). Alif lam syamsiyah pada "alladzina".
  • "Aamanuu": Mad badal pada "aa", mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Wa 'amilus shaalihaiti": Alif lam syamsiyah pada "ash-shaalihaiti". Mad asli pada "li".
  • "Ulaaa'ika": Mad wajib muttasil pada "ulaa'".
  • "Khairul": Alif lam qomariyah pada "al-barriyah".
  • "Al-barriyah": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
جَزَآؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّـٰتُ عَدْنٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۖ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِىَ رَبَّهُۥ
Ayat 8:
  • "Jazaaa'uhum": Mad wajib muttasil pada "jazaaa'".
  • "'Inda rabbihim": Qalqalah sughra pada "'inda".
  • "Jannaatu 'adnin": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan pada "jannaatu". Idgham bighunnah pada "jannaatu 'adnin" karena tanwin bertemu 'ain.
  • "Tajrii min tahtihil": Mad asli pada "taa". Alif lam syamsiyah pada "al-anhaaru".
  • "Al-anhaaru": Mad asli pada "haa".
  • "Khaalidiina": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Fii haaa": Mad asli pada "haa".
  • "Abadan": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan.
  • "Radhiyallahu 'anhum": Alif lam syamsiyah pada "allah".
  • "Wa raduu 'anhu": Mad 'aridh lissukun jika diwaqafkan pada "raduu".
  • "Dhaalika": Mad asli pada "dhaa".
  • "Liman khashiya": Mad asli pada "shiya".
  • "Rabbahu": Mad asli pada "hu".

Makna Mendalam Al-Bayyinah

Surat Al-Bayyinah sangat penting dalam memahami hakikat kebenaran Ilahi. Surat ini secara tegas membedakan antara dua golongan manusia: mereka yang berpegang teguh pada petunjuk Allah dan mereka yang menolaknya. Golongan pertama, yaitu orang-orang beriman dan beramal saleh, dijanjikan surga 'Adn yang kekal sebagai balasan dari Tuhan mereka. Kebahagiaan mereka tidak terbatas, dan keridaan Allah serta keridaan mereka satu sama lain menjadi puncak kenikmatan.

Sebaliknya, surat ini juga menggambarkan nasib buruk orang-orang yang mengingkari kebenaran, baik dari kalangan ahli kitab maupun musyrikin. Mereka akan ditempatkan di neraka Jahanam selamanya. Penegasan ini menunjukkan betapa besar konsekuensi dari pilihan keyakinan dan tindakan seseorang di dunia. Surat ini juga menekankan pentingnya ibadah yang murni hanya kepada Allah, menegakkan salat, dan menunaikan zakat sebagai inti ajaran agama yang lurus.

Memahami tajwid dalam membaca Al-Qur'an, termasuk surat Al-Bayyinah, bukan hanya soal keindahan suara, tetapi merupakan kunci untuk membaca kalam Allah dengan benar dan penuh makna. Setiap hukum tajwid memiliki tujuan untuk menjaga keaslian bacaan dan memahami nuansa-nuansa yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari Al-Bayyinah beserta tajwidnya, diharapkan setiap Muslim dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mengamalkan ajaran-Nya dengan penuh kesadaran.

🏠 Homepage