Al-Bayyinah Turun Setelah Surat Apa? Menyingkap Urutan Wahyu Ilahi

Surat Al-Bayyinah Kejelasan yang Sempurna

Ilustrasi Surat Al-Bayyinah

Dalam mempelajari Al-Qur'an, salah satu aspek yang penting untuk dipahami adalah kronologi turunnya ayat-ayat serta surat-suratnya. Pengetahuan ini, yang dikenal sebagai ilmu munāsabah, membantu kita merangkai benang merah hikmah di balik setiap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Pertanyaan mengenai al bayyinah turun setelah surat apa menjadi relevan bagi mereka yang ingin mendalami sejarah turunnya Al-Qur'an.

Surat Al-Bayyinah, yang berarti "Bukti yang Nyata", adalah surat ke-98 dalam susunan mushaf Al-Qur'an dan merupakan surat Madaniyah, artinya diturunkan di Madinah. Surat ini memiliki 8 ayat dan menjadi penutup bagian dari juz 'amma, sebuah posisi yang strategis dalam Al-Qur'an.

Penentuan Urutan Penurunan Surat

Menentukan urutan penurunan surat Al-Qur'an secara pasti seringkali menjadi subjek kajian di kalangan para ulama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pendapat mengenai lokasi hijrah sebagian sahabat dan adanya ayat atau surat yang diturunkan berulang kali di Mekah maupun Madinah, atau bahkan ada yang memiliki ciri khas Mekah namun turun di Madinah, begitu pula sebaliknya.

Namun, berdasarkan pendapat mayoritas ulama dan studi terhadap kitab-kitab sejarah serta tafsir, surat Al-Bayyinah secara umum diyakini diturunkan setelah surat-surat lain yang turun di periode Madinah. Urutan ini disusun berdasarkan kesaksian dari para sahabat yang dekat dengan Nabi Muhammad ﷺ, serta analisis terhadap konten dan gaya bahasa surat tersebut yang menunjukkan karakteristik surat Madaniyah.

Dalam konteks al bayyinah turun setelah surat, perlu dipahami bahwa surat-surat Madaniyah umumnya membahas tentang hukum-hukum Islam, tata cara ibadah, muamalah (interaksi sosial), jihad, dan pembentukan masyarakat Islam. Surat Al-Bayyinah, dengan penekanannya pada keesaan Allah, dakwah para rasul, dan perbedaan antara mukmin dan kafir, sangat sesuai dengan tema-tema yang banyak dibahas di Madinah.

Posisi Surat Al-Bayyinah dalam Al-Qur'an

Posisi surat Al-Bayyinah sebagai surat terakhir dalam mushaf adalah suatu hal yang disengaja oleh Allah melalui penyusunan Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Meskipun ada perbedaan mengenai urutan turunnya, susunan mushaf yang kita pegang saat ini telah menjadi ijma' (kesepakatan) umat Islam.

Surat Al-Bayyinah sendiri memiliki keutamaan yang luar biasa. Dikatakan dalam sebuah hadis, "Barangsiapa membaca surat 'Lam Yakun Alladzina Kafaru' (Surat Al-Bayyinah), maka dia terbebas dari syirik dan orang yang membaca dia pun terbebas dari syirik." (HR. Baihaqi dalam Syu'abul Iman, Al-Hafizh Abu Thahir menyatakannya hasan).

Makna dari surat ini sangat mendalam. Dimulai dengan penegasan bahwa orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab dan musyrikin tidak akan berhenti (mencari-cari kesalahan) sampai datang kepada mereka al-bayyinah (bukti yang nyata), yaitu rasul yang membacakan Al-Qur'an yang dimurnikan. Kemudian surat ini menjelaskan tentang wahyu yang bersih dan suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, serta perbedaan mendasar antara orang-orang yang beriman dan beramal saleh dengan orang-orang yang mengingkarinya.

Implikasi Memahami Urutan Penurunan

Memahami kapan sebuah surat diturunkan memberikan perspektif yang lebih kaya dalam menafsirkan maknanya. Surat-surat Makkiyah cenderung lebih fokus pada akidah, keesaan Allah, kebangkitan, dan peringatan tentang azab. Sementara surat-surat Madaniyah lebih banyak membahas tentang syariat, pembentukan negara, dan kehidupan bermasyarakat.

Dalam menjawab pertanyaan al bayyinah turun setelah surat, kita merujuk pada periode kerasulan Nabi Muhammad ﷺ di Madinah. Surat ini menjadi pengingat akan pentingnya kejelasan iman dan konsistensi dalam beramal saleh, sebuah pesan yang sangat krusial bagi komunitas Muslim yang sedang membangun fondasi negara dan masyarakat di Madinah.

Dengan memahami konteks historis dan kronologi penurunan wahyu, seorang Muslim dapat lebih mendalam meresapi keagungan Al-Qur'an, bukan hanya sebagai kitab suci, tetapi juga sebagai panduan hidup yang diturunkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan umat pada masanya. Surat Al-Bayyinah, dengan pesannya yang kuat tentang kebenaran hakiki dan konsekuensi dari pilihan iman, menjadi penutup yang indah bagi banyak surat-surat Madaniyah lainnya, mengukuhkan pesan Islam yang lurus dan jelas.

🏠 Homepage