Dalam pergaulan anak muda, kata "pride" seringkali muncul dan digunakan dalam berbagai konteks. Namun, tahukah kamu apa sebenarnya arti "pride" dalam bahasa gaul dan bagaimana maknanya bisa berkembang? Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang "pride" yang populer di kalangan Gen Z dan milenial.
Secara harfiah, "pride" dalam bahasa Inggris berarti kebanggaan. Ini adalah perasaan puas atau senang terhadap sesuatu yang telah dicapai, dimiliki, atau diwakili. Kebanggaan bisa muncul dari pencapaian pribadi, keluarga, bangsa, hingga identitas diri.
Namun, seiring waktu dan perkembangan budaya, makna "pride" telah mengalami perluasan, terutama dalam konteks sosial dan identitas. Salah satu penggunaan "pride" yang paling dikenal secara global adalah dalam konteks Pride Month atau bulan kebanggaan. Ini adalah sebuah perayaan global untuk komunitas LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer/Questioning, dan lainnya) untuk merayakan keberagaman, kesetaraan hak, dan kebanggaan akan identitas seksual dan gender mereka.
Di Indonesia, terutama di kalangan anak muda yang aktif di media sosial dan sering berinteraksi secara informal, kata "pride" sering digunakan untuk mengungkapkan rasa bangga yang lebih spesifik, terkadang dengan nuansa yang sedikit berbeda dari arti kamus.
Berikut beberapa interpretasi umum tentang "pride" dalam bahasa gaul:
Anak muda kerap menggunakan "pride" untuk menunjukkan rasa bangga yang mendalam terhadap sesuatu yang sangat mereka cintai atau kuasai. Misalnya:
Dalam konteks ini, "pride" merujuk pada objek, pencapaian, atau passion yang dianggap sebagai puncak kebanggaan pribadi, sesuatu yang membuat mereka merasa superior atau sangat puas.
"Pride" juga bisa digunakan untuk menunjukkan identitas atau rasa memiliki terhadap suatu kelompok atau komunitas. Mirip dengan konsep "pride" dalam Pride Month, namun bisa diaplikasikan pada kelompok yang lebih luas.
Ini adalah tentang membangun rasa solidaritas dan kebanggaan kolektif.
Terkadang, "pride" bisa digunakan sebagai ungkapan kekaguman terhadap kemampuan atau penampilan seseorang, terutama ketika hal tersebut sangat mengesankan.
Di sini, "pride" berfungsi sebagai pujian yang tinggi, menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai tingkat keahlian atau performa yang patut dibanggakan.
Sama seperti kata "bangga" dalam bahasa Indonesia, "pride" dalam bahasa gaul juga bisa memiliki konotasi negatif jika digunakan secara berlebihan. Ketika seseorang terlalu mengagungkan "pride"-nya, hal itu bisa bergeser menjadi kesombongan, arogansi, atau rasa superioritas yang tidak pada tempatnya.
"Hati-hati kalau terlalu nge-'pride'. Nanti jatuhnya jadi sombong, nggak disukai orang."
Penting untuk menjaga keseimbangan antara bangga pada diri sendiri dan tetap rendah hati.
Meskipun berakar dari arti yang sama, "pride" dalam bahasa gaul cenderung lebih informal, lebih spesifik pada objek atau passion personal, dan seringkali diucapkan dengan nada yang lebih santai atau bahkan sedikit melebih-lebihkan untuk efek humor atau penekanan.
Berbeda dengan penggunaan "pride" dalam konteks yang lebih formal atau kampanye sosial seperti Pride Month yang memiliki makna historis dan politis yang mendalam mengenai perjuangan hak asasi manusia dan penerimaan identitas.
Popularitas kata "pride" di kalangan anak muda dapat dikaitkan dengan beberapa faktor:
Jadi, ketika kamu mendengar kata "pride" dalam percakapan bahasa gaul, cobalah pahami konteksnya. Kemungkinan besar, itu merujuk pada rasa bangga yang kuat terhadap sesuatu yang personal, pencapaian, atau identitas. Ingatlah bahwa di balik penggunaan yang informal, makna inti dari kebanggaan tetap ada, namun dengan sentuhan modern dan gaya anak muda.
Gunakan kata ini dengan bijak agar tidak terkesan sombong, dan nikmati bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi di tangan generasi milenial dan Gen Z.