Simbol semangat AS Roma.
Kembalinya AS Roma ke kancah sepak bola Eropa yang penuh gairah tidak lepas dari kehadiran sosok kharismatik yang dijuluki "The Special One", Jose Mourinho. Kedatangannya ke Stadio Olimpico disambut dengan euforia luar biasa oleh para penggemar AS Roma, yang mendambakan kejayaan dan sentuhan magis yang telah terbukti di klub-klub sebelumnya.
Jose Mourinho mengambil alih kemudi AS Roma pada awal musim 2021-2022. Periode ini ditandai dengan harapan besar untuk mengembalikan kejayaan klub yang telah lama dirindukan. Mourinho, dengan rekam jejaknya yang gemilang di berbagai liga top Eropa seperti Premier League, La Liga, dan Serie A, datang membawa reputasi sebagai pelatih yang mampu mengubah nasib tim.
Tantangan di AS Roma bukanlah hal yang mudah. Klub ini memiliki sejarah yang kaya namun juga pernah mengalami masa-masa sulit. Mourinho dikenal dengan kemampuannya membangun tim yang solid secara defensif, memiliki mental baja, dan mampu memberikan hasil dalam pertandingan krusial. Para pendukung AS Roma berharap Mourinho dapat menyuntikkan semangat juang dan taktik cerdas yang akan membawa mereka kembali ke peta persaingan utama di Italia dan Eropa.
Filosofi Jose Mourinho di AS Roma seringkali terlihat pragmatis namun efektif. Ia cenderung membangun tim dari lini pertahanan yang kokoh. Formasi yang sering digunakan berpusat pada stabilitas defensif, minimalkan ruang bagi lawan, dan memanfaatkan serangan balik cepat atau set-piece yang mematikan. Mourinho bukanlah tipe pelatih yang memaksakan gaya permainan menyerang total jika tidak sesuai dengan materi pemain yang ada.
Musim demi musim, Mourinho telah beradaptasi dengan skuadnya. Ia sering kali mencari keseimbangan antara pertahanan yang kuat dan serangan yang tajam. Pemain-pemain kunci dituntut untuk disiplin taktis, baik saat menyerang maupun bertahan. Kehadiran pemain-pemain berpengalaman seperti Lorenzo Pellegrini yang menjadi kapten, serta adaptasi pemain baru, menjadi elemen penting dalam implementasi taktiknya. Mourinho juga dikenal pandai dalam memotivasi pemainnya, menumbuhkan rasa persaudaraan, dan menciptakan mentalitas pemenang yang seringkali menjadi pembeda.
Dalam masa kepelatihannya, Jose Mourinho berhasil membawa AS Roma meraih trofi Liga Konferensi Eropa UEFA pada musim 2021-2022. Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan, menandai gelar Eropa pertama bagi klub setelah sekian lama dan mengakhiri dahaga trofi internasional.
Namun, perjalanan di Serie A seringkali menghadirkan tantangan tersendiri. Konsistensi dalam liga domestik menjadi fokus utama. Persaingan yang ketat dengan tim-tim besar lainnya seperti Inter Milan, AC Milan, dan Juventus menuntut AS Roma untuk terus berbenah. Mourinho dituntut untuk menemukan solusi atas inkonsistensi performa, terutama saat menghadapi tim-tim yang dianggap lebih lemah.
Dukungan dari para penggemar AS Roma tetap membara. Aura positif yang dibawa oleh Jose Mourinho terus terasa di setiap pertandingan. Meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan, kolaborasi antara pelatih, pemain, dan suporter menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan ambisi klub. Masa depan AS Roma di bawah arahan Mou tetap menjadi topik hangat yang menarik untuk diikuti.
Kehadiran Jose Mourinho di AS Roma bukan hanya tentang taktik di atas lapangan, tetapi juga tentang bagaimana ia mampu membangkitkan semangat, mengembalikan kepercayaan diri, dan menanamkan budaya kemenangan. Pengaruhnya terasa di setiap aspek klub, menjadikannya salah satu era yang paling menarik dalam sejarah Giallorossi modern.